webnovel

Tanda Tangan

"Hey!" Arvin memandangnya malas.

"Kenapa diam? Apa kamu tidak mau aku duduk di sini?" Goda pria itu dengan mendaratkan tubuhnya pada kursi di depan Arvin.

"Kenapa kamu masih punya muka untuk menemuiku? Apa kamu tidak malu dengan apa yang kamu lakukan tadi pagi?"

"Beda urusan bro. Aku di sini sebagai kawan, bukan bawahanmu." Ujar lelaki santai sambal meneguk minuman di gelasnya. "Mas!" Panggilnya kepada salah satu waiter yang bertugas.

"Iya, Tuan?" tanya pemuda berseragam Café itu kepada Ansel. "Tolong ambilkan kami Red Wine, ya!" pinta Ansel dan diangguki oleh pemuda tersebut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter