26 SLS BAB. 25

setelah sekian banyak chapture Ava dan Felix akhirnya kembali kesekolah. Sudah hampir 2 minggu mereka berdua bolos atau hanya setengah pelajaran. Tidak ada yang bisa memarahi mereka berdua. Jika ada yang memarahi mereka mungkin dia memiliki dua jantung di tubuhnya.

di kediaman keluarga liam turunlah seorang gadis cantik melewati tangga dengan anggunnya. "Ava sini makan dulu sayang" Ucap Angelina kepada anak perempuannya. "Gak usah mom Ava mau sarapan di rumah Felix" Jawab Ava lembut.

"Anak daddy udah gede nih, mau sarapan sama mertua?" Liam menggoda anaknya dan menaik turunkan alisnya. "Apa sih dad" Ava sedikit tersipu malu dengan ucapan Daddy nya tersebut. "Jangan di goda dong anaknya, yaudah kamu Hati-hati ya" Angelina mengusap kepala anaknya.

"Baik mom" Ava menyalami tangan kedua orang tuanya. "Salamin sama orang tuanya Felix" Angelina sedikit berteriak kepada anaknya yang sudah ada di ujung pintu.

Di depan gerbang sudah terlihat seorang pria tampan yang berdiri di dekat mobil sport berwarna putih. "Kakinya udah sembuh?" Tanya Ava kepada Felix. "Udah, luka kecil kayak gini mah gampang" Felix membukakan pintu mobil untuk Ava.

"ohh" Ava masuk kedalam mobil dan segera menggunakan seatbelt. Mobil sport berwarna putih segera pergi dari pekarangan rumah keluarga Liam dan membelah jalanan kota Sevilla.

Sekarang Ava sudah berada di kediaman keluarga Elard. Sama seperti keluarganya yang hanya memiliki satu orang anak dan juga harta yang sungguh bergelimpah. Bagaimana tidak Arsenio elard Harry pemilik sekolah untuk kalangan atas dan juga pemilik perusahaan handphone ternama. Dan juga Cheryl Kei Elard pemilik perpustakaan terbesar di kota ini.

Kalau orang tua Ava, Liam August Brian pemilik perusahaan skincare ternama. Angelina carrabella Liam pemilik butik terbesar di kota Sevilla dan juga sering sekali di gunakan oleh aktor dan artis lainnya.

Sejak di pekarangan rumah papah dan mamah Felix sudah menyambut Ava dengan ramah. "halo tante" sapa Ava. "kok panggilnya tante sih panggil aja mamah" Ucap Cheryl. "iya mah" jawab Ava santai. "ayok masuk jangan di luar aja" Ucap Arsenio kepada dua orang yang masih mengobrol di luar.

sedangkan Felix sudah masuk ke dalam rumah dan juga sudah stay di depan meja makan. Emang titisan monyet gak ada akhlaq. "Felix pacarnya bukan di bawa masuk malah duluan" ucap Cheryl. "Titisan monyet mah gitu Ava, haram" Arsenio dengan santainya menyindir anaknya.

"Papah juga gak ada Akhlaq" jawab Felix sembari memakan Apel. "kamu malah nyolong handphone keluaran terbaru papah yang stock nya masih cuman 10" Arsenio mengungkit masalah Tiga minggu yang lalu. "lagian papah pelit gak mau ngasih Felix" Ucap Felix.

"Ehh emang dasar kalian titisan monyet malah debat gak ada otaknya" Ucap Cheryl sembari menyuruh Ava duduk. "mah dapet salam dari mommy" kata Ava kepada Cherly yang sedang mengambil nasi. "Udah lama banget mamah gak ke butik mommy kamu" Jawab Cherly.

"Nanti siang ke sana aja mah Ada Ava juga" Ucap Ava sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. sedangkan dua orang laki-laki masih saja berdebat. akhirnya Cherly jengah dengan perdebatan mereka yang mungkin saja tidak akan ada ujungnya karena sekarang Arsenio mulai mengungkit masalah saat Felix lahir. Yaampun gak Anak gak bapak sama aja gak ada otaknya.

"Heh! kalian berdua manusia tiada otak dan minum Akhlaq udahan napa debatnya" Cherly sedikit berteriak membuat Ava ingin tertawa dengan kata-kata nya. "maaf ya Ava" Ucap Cheryl kepada Ava yang sedang minum. "gak papa mah lanjutin aja" jawab Ava mempersilahkan Cherly untuk melanjutkan Amarahnya.

selesai memarahi akhirnya Ava dan Felix pergi kesekolah. Jam sudah menunjukan pukul 07:54 sebentar lagi pintu gerbang akan di tutup dan bel juga akan segera berbunyi.

Ava dan Felix turun dari mobil berjalan melewati koridor sekolah. Tak sedikit orang yang menatap iri kepada pasangan itu. "gih sana masuk ntar istirahat gua jemput kita makan siang bareng" Ucap Felix dan seger pergi dari depan kelas Ava menuju kelasnya yang berada di lantai 4.

Setelah Felix pergi Ava segera masuk ke dalam kelasnya dan duduk di kursinya. Banyak sekali bisikan-bisikan orang-orang yang sirik kepada Ava tapi tidak sedikit juga bisikan-bisikan para laki-laki yang suka kepada Ava secara diam-diam.

Ava tak memperdulikan bisikan-bisikan gaib itu dan langsung membuka buku. Tak lama Bu Veronica datang dan kelas segera di mulai.

Haechan_sun: Maaf ya kalo lama updatenya🌼

avataravatar
Next chapter