webnovel

Pertemuan antara cinta dan rindu

Matahari bersinar bak senyuman yang tak pernah hilang dalam ingatan. Saat itu adalah hari senin hari dimana aku dan dia bertemu. Bertemu dalam diam seperti air terlihat diam dan menenang. Lirik mata menjadi suatu isyarat bahwa kata telah terucap dari dalam hati, hati yang selalu diam namun menggerutu, entah apa yang di perbincangkan.

hari semakin bergulir namun hatiku selalu memikirkan orang yang saat itu berada dekat di depanku, entah rasa apa itu akupun tidak memahaminya. Tidak sengaja di hari yang sama namun dalam jangka waktu yang terbilang sangat lama aku bertemu kembali dengan dia namun dengan suasana yang berbeda, dia menyapa dan memberikan senyuman yang membuat hatiku seketika terdiam dan tersenyum, dalam hati aku berkata " kenapa ini kenapa hatiku berdetak dengan sangat cepat, kenapa ini, apakah aku jatuh cinta, hahaha tidak mungkin aku jatuh cinta" .

Dia yang memiliki senyuman termanis seduniaaaaa membuat hatiku luluh dan tidak bisa berkata apapun lagi, bungkam seribu bungkam. Dia menatap ku tajam seperti silet, dia perlahan menatap mataku, memegang tanganku perlahan dan perlahan, dan dia berkata " kamu tau apa yang aku rasakan ? ". aku menjawabnya " tidak, sama sekali aku tidak tau apa yang kamu rasakan, memangnya apa ? ". "pertama kali kita bertemu 3 tahun yang lalu aku sudah menyimpan rasa untuk kamu entah kenapa rasa sayang ini tumbuh tanpa aku yang meminta, rasa nyaman ini melekat saat aku berada di dekatmu, dan rasa rindu datang ketika aku jauh darimu, dan saat ini di waktu ini di bawah awan putih dengan semilir angin yang menyejukan suasana aku ingin mengatakan, you marry me ? ". Akupun diam bukan kepalang dan menatap matanya yang selama ini aku damba - dambakan. Tak bisa berkata apapun, tak bisa berbicara apapun selain aku mengatakan " iya aku mau " kata kata yang keluar dari bibirku yang akupun sendiri tidak menyadari mengeluarkan kata kata itu. Air mataku berserai di pipi tanda bahagia menghampiri, inilah yang selama aku tunggu tunggu yang selama ini aku inginkan dan impikan, inginkan dia menjadi milikku seutuhnya , bibir lembut nya menyentuh dahiku, diapun menjawab nya dengan senyuman dan " terima kasih telah menerimaku ". Diapun memeluku dengan erat, dalam hati aku sangat sangat bersyukur tuhan telah mendengar apa yang selalu aku inginkan. Sejatinya jodoh itu sudah di tentukan sebelum kita lahir di dunia ini, walaupun terhalang jarak, waktu, lautan, ataupun samudra jika berjodoh semua akan datang tanpa kita yang minta dan tanpa kita memimpikanya.