3 Bab 3 : Etheral

Hari ini, Binta akan kesekolah kembali. Setelah kejadian semalam, Binta akan lebih diperhatikan orangtuanya. Binta anak tunggal dari orangtuanya, itulah sebabnya ia sangat diperhatikan lebih.

"Ta, nanti inget jangan kayak semalam lagi. Papa gak mau kejadian kayak gitu terulang lagi. Kamu gak mau kan buat papa sama mama khawatir?" perintah papanya

"Iya Ta, kamu kalau dibilangin sama papa jangan ngelawan Ta. Kebiasaan kan kamu kalau papa gak dirumah, kamu selalu ngelawan sama mama" celetuk mamanya lagi

"Iya ma, Binta selalu dengerin kata papa kok," bela Binta pada dirinya

"Jangan lupa juga kalau nanti kamu jangan makan sembarangan, ditas udah mama siapin bekal kamu. Jangan lupa dimakan" tambah mamanya

"Ha? Mama buatin bekal? Ma, mama gak perlu lah kayak gitu banget keBinta, Binta itu udah dewasa ma, Binta tau mana yang bisa dimakan sama yang gak bisa dimakan" ketus Binta

"Tuh kan, ini aja kamu udah ngelawan sama mama kamu Ta" kata papanya

Binta diam selama perjalanan, tidak mau menambahkan kata-kata lagi ia tidak mau nanti orangtuanya akan marah kepadanya.

"Oh iya Ta, papa sama mama udah suruh Fathur untuk ngejagain kamu disekolah jadi nanti kamu bakal full ditemenin sama Fathur disekolah" kata papanya memecahkan keheningan dimobil itu

"Binta sama Fathur gak sekelas Pa, yakali bakal ngejagain full disekolah" cibir Binta

"Yakan, kalau dikelas pasti aman dong Ta, kalau udah keluar kelas baru kurang aman" tambah papanya

Binta memikirkan kalimat yang terlontar dari orangtuanya itu, ia membayangkan kejadian semalam. Orangtuanya salah justru dikelas adalah neraka baginya.

Akhirnya Binta sudah sampai disekolah, baru saja ia memasuki gerbang sekolah Fathur sudah menunggunya sambil duduk diatas motornya. Fathur terlihat tersenyum melihat kedatangannya.

"Hai," sapa Fathur kepadanya

"Lo ngapain sih? Apa sih mau lo dari gue?" tanya Binta

"Tenang dong, gue nemenin lo itukan hasil suruhan dari bokap lo. Ya gue tinggal ngejalanin aja Ta" Jawabnya

"Serah lo deh" pasrahnya sambil pergi meninggalkan Fathur

Fathur mengikuti Binta, seperti anak ayam yang mengikuti induknya. Tidak pernah Fathur melakukan hal ini kepada wanita yang pernah ditemuinya.

"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu? Sampai ketoilet pun lo masih ngikutin gue, mau lo apasih?" tanya Binta

"Ya gue kan disuruh sama bokap lo ya gue kerjain tugas gue dengan benar" jawabnya santai

"Dibayar apa lo? Sampai-sampai lo mau jagain gue segininya?" tanyanya lagi

"Itu bukan urusan lo, yang penting gue udah jagain lo dan gue ngelakuin tugas gue" jawabnya dengan santai lagi

Hampir seantero sekolah memperhatikan kejadian itu, dimana sejak pagi tadi sampai sekarang Fathur selalu mengikuti Binta. Pasalnya Fathur tidak pernah melakukan hal ini kepada wanita yang pernah dikabarkan dekat dengannya. Hanya kepada Binta saja. Siswa baru yang namanya sudah jelek dimata satu sekolah.

Perut Binta sudah keroncongan, ia akan pergi kekantin. Binta akan bolos, rasanya ia tidak tahan jika menunggu jam pulang. Strateginya kali ini akan muncul.

"Bu, permisi saya mau ke UKS kepala saya sakit bu" ucap Binta

"Ia bu, Binta sakit kepala bu daritadi belajarnya udah kepaksa" sahut Gavina disebelahnya yang membuat Binta terkejut dengan pernyataan Gavina.

"Yaudah Gavina kamu jagain Binta di UKS supaya jangan seperti kejadian kmaren lagi" ungkap guru tersebut yang diangguki Gavina.

Kali ini, tidak tau apa yang akan dilakukan Gavina kepada Binta. Mereka berdua pergi kekantin. Sepertinya Gavina sudah tau maksud Binta permisi akan kemana.

Seampainya dikantin, Gavina memesan makanan kepada Binta. Aneh, tapi nyatanya seperti itu.

"Binta" lirih Gavina

"Iya kenapa?" tanya Binta lagi

"Gue minta maaf soal kejadian kemarin" ucap Gavina kepadanya

"Gue udah maafin lo kok" santai Binta

"Lo serius kan? Gue bener-bener gak ada maksud buat lo sakit hati kok. Gue hanya sedikit emosi aja kmaren ditambah gue ada masalah juga jadi kebawa ke lo nya" lirih Gavina

"Gue tau kok, lo tenang aja" jawab Binta

Sekitar 10 menit Binta dan Gavina memakan makanan yang ada dimeja mereka.

"Gue boleh nanya sesuatu gak sih sama lo?" tanya Binta memecahkan suasana

"Ya boleh dong Ta, tanya aja"

"Bella sama Akala pacaran ya?" tanya Binta

"Hmm, gimana ya Ta gue jawabnya" lirih Gavina

"Lo ceritain aja ke gue, gue bakal terima apa yang lo ceritain kok, kan lo udah lama sekolah disini pasti lo yau dong soal Bella sama Akala" ucap Binta

"Gini ya, soal mereka pacaran apa enggak kita satu sekolah gak tau mereka pacaran apa enggak. Kita ngelihatnya aja kayak pacaran. Tapi selama ini mereka hanya bilang kalau mereka hanya sahabatan. Belum ada pernyataan bahwa mereka pacaran. Kenapa lo tanya gini Ta? Lo suka sama Akala?" tanya Gavina lagi

"Buat suka apa enggak, gue belum bisa pastiin itu semua. Sampai saat ini gue masih anggap dia sebagai sahabat kecil gue. Dan kejadian kemarin adalah kali ke-2 kita jumpa kali ke-2 itu juga gue gak dapat respon yang seharusnya dari Akala" jawab Binta

"Akala emang sekarang pendiem banget ya?" lanjutnya bertanya

"Selama gue sekolah disini, Akala emang gitu sifatnya agak dingin. Gak pernah gue lihat dia kayak orang biasa dan dia kayaknya sedikit tertutup gitu Ta" jawab Gavina lagi

Baru saja mereka mengobrol, mereka sudah merasa dekat.

"Ta, gue bisa nanya sesuatu lagi sama lo" tanya Gavina hati-hati

"Ya boleh dong Vin, tanya aja. Emang lo mau nanya apa?

"Emang beneran lo sahabatan sama Akala?" tanyanya hati-hati supaya tidak membuat Binta kecewa dengan pertanyaanya

"Gue emang udah sahabatan lama sama Akala, bahkan mungkin lebih lama daripada Bella. Gue bisa pastiin itu. Orangtua gue sama orangtua Akala juga temenan baik, kita pisah 6 Tahun lalu, itu semua karena kerjaan orangtua gue yang nuntut supaya kita pindah ke Jakarta. Dulu gue pikir, gue bakal ninggalin Bandung selamanya ternyata Kehendak berkata lain dan gue balik lagi ke Bandung" jelas Binta

"Trus lo sama Fathur ada apa sekarang? Kayaknya lo sama dia lagi dekat" Tanyanya lagi

"Gue sama Fathur ya gak ada apa-apa, gue aja bingung kenapa papa gue nyuruh dia buat jagain gue semenjak kejadian kemarin, yang buat gue kesal sama dia"ungkapnya

"Lo ada sakit sesuatu kah? Sampai-sampai orangtua lo segitunya sama lo" tanyanya

"Gue hanya cerita ini ke lo, dan ini privasi gue. Gue sekarang mengidap penyakit Anemia Kronik" jawabnya

Gavina merasa iba terhadap Binta, ia sungguh tidak menyangka akan apa yang terjadi kepada Binta.

"Yang sabar ya Ta" ucapnya sambil mengusap punggung Binta

"Vin, gue mau ke toilet dulu" ucapnya sambil pergi

Binta berlari tergesa dan tanpa ia sadari ia menabrak seseorang.

Brukk…

avataravatar
Next chapter