webnovel

SAUDADE

"Hai, lama nggak ketemu." Kalimat singkat yang meluncur dari bibir gadis itu membuat tubuh Akala seketika membeku. Sudah lama, bahkan teramat lama. Rasanya suara itu tidak menyapanya lagi. Lalu apa yang membuatnya kembali ke sini? Ke tempat di mana awal mula kisah mereka dimulai. Akala yang terlihat seperti orang yang berbeda. Ya, orang yang berbeda. Karena apa yang dilihatnya 10 tahun lalu dari diri Akala tidak ada sama sekali pada saat ini

Getkeysx · Fantasy
Not enough ratings
17 Chs

Bab 1 : Awal yang Rumit

‍‍‍‍‍‍"Hai, lama nggak ketemu."

Kalimat singkat yang meluncur dari bibir gadis itu membuat tubuh Akala seketika membeku. Sudah lama, bahkan teramat lama. Rasanya suara itu tidak menyapanya lagi. Lalu apa yang membuatnya kembali ke sini?

Ke tempat di mana awal mula kisah mereka dimulai.

Bibirnya terasa kaku untuk menjawab itu.

"hai" ucapnya sembari langsung pergi.

Binta sedikit bingung apa yang terjadi kepada laki-laki itu, sahabat kecilnya yang dulu mereka terpisah 6 Tahun lamanya.

Akala merasa canggung untuk memulai percakapan dengannya, ia langsung pergi karena akan ada sesorang yang akan ditemuinya di taman itu.

Binta datang kebandung kembali untuk melanjutkan pendidikannya disini. Dan tak disangka ia bertemu dengan sahabat kecilnya itu.

Akala datang ketaman hanya ingin menjumpai sahabatnya, Bella. Bella sahabat nya Akala, yang tak disangka Akala juga menyimpan rasa dengannya.

"hai bel" ucap seseorang sembari duduk disamping bella

"La, kok lama sih" tanya Bella

"macet soalnya Bel" ucap Akala berbohong padahal ia lama akibat mondar mandir di taman memikirkan Binta yang datang secara tiba-tiba keBandung.

6 tahun lalu Binta pergi ke Jakarta akibat dari pekerjaan orangtuanya yang menuntut agar pindah kejakarta. Binta tidak menyangka bahwa ia akan pulang kebandung. Ia pikir akan menetap diJakarta seumur hidupnya.

"kenapa Akala kayak ngehindar dari aku? Apa Akala gak kenal aku lagi?" kalimat itulah yang memenuhi pikiran gadis cantik itu sejak pergi dari taman itu.

Hari ini, hari pertama Binta datang kejakarta. Hal yang pertama ia lakukan adalah berjalan santai keliling kota Bandung yang asri.

Binta datang ketaman dimana ia biasa menghabiskan waktu bersama Akala. Dan disitu juga ia memutuskan kepada Akala akan pergi keJakarta, dan disitu pula ia bertemu kembali dengan Akala. Sahabatnya.

"La, kamu katanya mau ngomong sesuatu yang penting ke aku, apa? Kok kamu gak ngomong" ucap Bella membuyarkan lamunan lelaki bertubuh jakun itu.

"hmm, kenapa bel?" tanya Akala tidak fokus

"kamu katanya mau ngomong sama aku, tapi dari tadi kamu gak ngomong apa-apa tuh" jawab Bella

"daritadi aku gak ngomong ya?" tanya Akala lagi.

"ii... Kok kamu gak dengerin aku sih" ketus Bella

"sorry, Bel" ucap Akala minta maaf

"yaudah lah, kita pulang aja" gerutu Bella.

"ih, kok gitu sih bel" tanya Akala

"bodo ah, pulang ayok"

"gak mau,"

"yaudah aku pulang sendiri aja, kalau kamu gak mau nganterin" gumam Bella

"iya, yaudah kita pulang" pasrah Akala.

Semenjak Binta pergi keJakarta 6 tahun yang lalu, Akala sangat merasa kesepian tidak pernah dia menemukan sahabat sebaik Binta.

Tapi, ketika Akala sudah menjajaki usia dimasa SMP, ia menemukan seseorang wanita yang selalu ada disampingnya dan selalu mendengarkan curahan hatinya.

Dulu Akala menceritakan isi hatinya kepada Bella soal masalah Wanita yang disukainya. Tapi kini berbeda sudah timbul rasa nyaman dan sayang kepada Bella.

Hari ini, hari pertama Binta bersekolah kembali diBandung. Setelah 6 tahun lamanya ia tak pernah lagi mengunjungi kota yang romantis ini, hari ini ia akan menghabiskan waktunya disini bahkan untuk kedepannya.

Seperti biasa, Binta diantarkan oleh orangtunya seperti anak TK, bukan tanpa alasan orangtuanya memperlakukan itu. Tapi ada 1 alasan yang membuat orangtuanya harus berjaga kepada putri tunggalnya itu.

"Ta, nanti papa jemput ya, kalau papa kelamaan telpon aja ya" ucap papa Binta dengan lembut.

"pa, mau sampai kapan sih Binta diperlakukan kayak gini? Mau sampai Binta nikah? Papa gak pernah kasih Binta kebebasan. Udah hampir 2 tahun papa ngelakuin ini ke aku papa gak bosen?" gerutu Binta

"Ta, kamu taukan apa sebabnya papa lakukan ini ke kamu? Ini semua demi kebaikan kamu Ta. Pokoknya papa nanti bakal jemput kamu. Jangan sampai kejadian kmaren-kmaren keulang lagi Ta" tegas papa Binta

"Terserah papa lah," tegas Binta langsung turun dari mobil tanpa memperhatikan sekelilingnya.

Binta berlari kecil untuk pergi dari hadapan papanya. Sampai-sampai ia tidak melihat sekitarnya dan menabrak seseorang

"Aw, sorry gue gak lihat" ucap Binta berusaha berdiri dan memperhatikan siapa yang menabraknya.

"Akala? Hai apa kabar?" tanyanya menjulurkan tangannya kepada Akala

Bukannya Akala yang menjawab, tetapi perempuan yang bersama Akala yang membalas sapaan tangan Binta itu.

"Bella" ucap perempuan yang bersama Akala itu

" Binta" Singkatnya dan pergi meninggalkan mereka

"La, kamu gak kenal sama cewe itu? Dia aja kenal sama kamu, sampai-sampai dia nyebut nama kamu, masa sih lo gak tau dia" tanya Bella

"Aku gak kenal dia makanya aku gak sapa balik" respon Akala datar

"Masa sih? Tapi dia kayak kenal kamu La," lanjut Bella lagi

"Aku gak kenal Bel, dahlah aku pergi aja kalau kamu mau bahas dia" ketus Akala yang tak mau membahas tentang Binta

"Eh, nggak kok yaudah kita pergi ya" jawab Bella langsung mengikuti Akala dari belakang.

***

"Bodoh banget si lo Ta, kok mau-mau nya lo nyapa Akala yang lo bakal tau juga dia gak bakal mau nyapa balik lo?" gerutu Binta memarahi dirinya sendiri

Malu sekali rasanya dengan kejadian yang dialami oleh Binta tadi, pasti dia sudah diperbincangkan seantero sekolah.

Kali ini, Binta sedang berada di kamar mandi sekolah. Ia tidak berani keluar sebelum bel sekolah berbunyi.

Sudah 10 menit Binta berada di kamar mandi sekolah, ini saatnya ia akan keluar dari dari bilik kecil itu, menampakkan dirinya dikelasnya lagi.

Ia berjalan cepat supaya tidak ada yang bisa melihatnya. Binta tidak memperhatikan sekitarnya dan menabrak orang yang sedang jalan.

"Eh, maaf gue gak sengaja" ucap Binta.

"Lo cewe yang ada divideo sama Akala kan?" Tanya lelaki itu.

"Lo kok tau?" tanya Binta lagi

"Ya, gak mungkin lah gue gak tau, video lo udah kesebar seantero sekolah. Apa aja yang terjadi disekolah ini gak mungkin gak keupdate anak-anak disini pada gercep soalnya. Apalagi kalau udah berurusan sama Akala. Primadona sekolah " jawab Lelaki itu. "Oh iya, kenalin gue Fathur" lanjutnya lagi

"Gue Binta" jawabnya langsung pergi, tapi dihadang oleh Fathur.

"Lo kok langsung pergi? Gak perlu takut sama gue, gue gak setenar Akala. Jadi, lo gak bakal kepublish kok. Tenang aja". Jelas Fathur

"Ini udah masuk kelas, gue gak mau telat apalagi gue masih anak baru" Tukas Binta

"Bukannya udah telat ya? Atau jam gue salah?" tanya Fathur

"Serah lo deh"

"Apa? Sayur lode?" kekeh Fathur

"Dahlah, gue mau masuk dulu" Cetus Binta langsung pergi

Fathur tersenyum melihat perilaku Binta yang menurutnya lucu, beda dari wanita yang pernah ditemuinya.

Binta tergesa pergi kekelasnya sebelum guru yang masuk murka. Itu akan membuat masalahnya semakin berat.

Tok..tok

"iya masuk" sahut wanita yang sedang berdiri didalam kelas itu, sepertinya ia guru yang sedang mengajar didalam kelas itu

"Permisi, saya anak baru disekolah ini bu dan saya ditempatkan dikelas ini bu" jelas Binta.

"Silahkan perkenalkan nama kamu" perintah guru tersebut kepada Binta.

***

Binta sudah selesai memperkenalkan namanya, dan rasanya ia sangat nervous untuk berada dikelas itu. Baru saja ia memperkenalkan namanya tadi puluhan pasang mata sudah melihatnya dengan sinis.

Binta duduk dikursi paling belakang, bukan tanpa alasan tapi hanya karna kursi yang kosong sebelah hanya kursi paling bontot itu.

Ia duduk disebelah cewe berambut sebahu yang sepertinya orangnya asik. Tapi perkiraanya itu tidak benar, baru saja ia duduk perempuan itu sepertinya sudah men-judgenya.

"Lo adalah manusia paling gila yang gue tau selama 16 tahun gue hidup dimuka bumi ini. Sekarang coba lo pikirin seberani itu lo berperilaku keAkala didepan umum? Mau ditaro dimana muka lo? Lo tertarik sama Akala? Sampai-sampai lo bisa berperilaku kayak gitu" desisnya ia tidak membiarkan Binta berbicara sedikit pun. " Atau lo udah cinta sama Akala? Emang ya, gue baru tau kalau ada cinta pandangan pertama. Gue harap si kelakuan lo tadi sampai situ aja gak usah diulangin lagi atau hidup lo gak bakal tenang seumur lo masih ada disekolah ini." lanjutnya

"Gak usah sok tau deh lo sama urusan kehidupan gue, lo gak tau kan ada hubungan apa gue sama Akala? Jadi gak usah rempong deh jadi orang" tegas Binta

"Emang lo ada hubungan apa sama Akala? Mantan? Atau lo bekas Akala?"

"Jaga ya omongan lo, gak punya etika banget sih kalau ngomong" tandas Binta yang menunjuk-nunjuk Wanita itu.

"Eh gak usah nunjuk-nunjuk juga dong" ucap wanita itu menepis Tangan Binta

Mereka tidak memperhatikan sekeliling saat itu, sehingga guru yang sedang mengajar memanggil keduanya.

"Binta, Gavina!. Kalian sedang apa berantam dibelakang sana? Kalian tidak memperhatikan saya daritadi?" tanya guru tersebut

Seketika Binta dan Gavina terdiam tidak berkutik sama sekali.

"Sekarang juga kalian pergi kelapangan dan menghormat bendera sampai pelajaran saya selesai" tegas guru tersebut.

Binta tidak bisa berkata apa-apa lagi ia hanya pasrah tidak mau melawan kepada guru tersebut.

***

Sudah hampir 1 jam Binta dan Gavina berada dilapangan sambil mmenghormat bendera. Binta tidak tahan lagi fisiknya sudah tidak kuat lagi, ini adalah hal yang paling ditakutinya akan terjadi. Baru tadi pagi orangtuanya memperingatinya supaya kejadian yang lalu tidak terjadi lagi dan kali ini itu benar-benar terjadi.

1 tahun yang lalu Binta didiagnosa penyakit anemia kronik. Ini adalah kenyataan buruk yang harus diterima oleh Binta, gadis malang itu.

Darah merah segar sudah jatuh dari hidung gadis itu. Wajahnya sudah kelihatan putih pucat. Penglihatannya sudah kabur.

Brukkk

Seketika penglihatannya hitam. Gadis itu sudah pingsan tubuhnya telantang dilantai itu. Wajahnya sudah dipenuhi oleh bercak merah itu.

Gavina melihat apa yang terjadi, ada rasa iba dibenaknya dan ia langsung memanggil orang yang lewat dari situ.

"Akala, sini" tariak Gavina memanggil Akala yang sedang lewat dikoridor itu.

Akala langsung lari karena melihat Gavina yang berusaha untuk membopong Binta

Akala segera membawa Binta keruang UKS Sekolah supaya diperiksa.

Akala sudah melihat bahwa wanita itu adalah Binta. Ia tidak tega melihat apa yang terjadi kepada Binta. Tapi, semua terhalang oleh ego. Akala langsung pergi dari situ supaya Binta tidak melihat bahwa akala lah yang membawanya ke ruang UKS tersebut.