232 Terima Kasih, Kinanti

Kinanti turun dari busnya. Dan melihat Andre sudah berdiri di seberang sambil melambaikan tangannya.

"Cie dijemput sama pacar," goda Juwita.

Kinanti hanya tersenyum, dia tak bisa menyangkal atau mengiyakan pernyataan Juwita barusan.

"Duluan ya mbak," pamit Kinanti. Ia kemudian menyeberang jalan dan menghampiri Andre.

"Udah lama di sini?" tanya Kinanti.

"Lumayan," jawab Andre. "Mau makan bakso gak?" ajaknya.

"Gak ah, kita harus hemat," kata Kinanti.

"Aku ada uang kok."

"Uang? Dari mana? Dari Bu Jujuk kemarin?"

"Bukan. Aku—kerja di deket sini," jawab Andre yang tak bisa menyembunyikan rahasianya dari Kinanti.

Kinanti mengernyitkan keningnya. Menatap Andre penasaran. Dari mana lelaki itu mendapatkan pekerjaan secepat ini?

"Kerja di mana? Kok cepet banget dapat kerjaan?"

"Jadi tukang angkat-angkat di proyek pembangunan motel di sana." Andre menunjukkan tempat yang tentu saja tak bisa dilihat oleh Kinanti.

"Kamu yakin kerja di sana?"

"Yakin. Aku mau beli sesuatu soalnya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter