webnovel

Sasha Story KUAT ATAU LEMAH

Sasha Widya Anggara nama seorang gadis yang pendiam, penakut dan pemalu dia dilahirkan di keluarga yang penuh dengan aturan, kedisiplinan. Nama Sasha diambil dari nama kedua orang tuanya yaitu Saputra Anggara (ayah Sasha) dan Sharti Wulan Anggara, Anggara adalah keluarga yang berpengaruh didesanya. Maka dari itu Sang Ayah memperhatikan setiap tingkah laku Sasha. Setiap melakukan kesalahan pasti dia dihukum dengan cara yang susah ditebak, itu membuat Sasha agak trauma dengan lingkungan. Ketika memasuki usia sekolah dasar Sasha pun mendapat perlakuan yang tidak terduga dari Ibunya.Dia mengurung diri dalam ketakutan. Dia mencari cara untuk menghilangkan ketakutan tersebut, banyak cara yang dilakukan. Sampai dewasa dia masih saja mencari hal itu. Apakah seorang Sasha Widya akan menemukannya atau hanya terkurung dalam ketakutan tersebut?

Qatrunnida · Teen
Not enough ratings
3 Chs

Terungkapnya Rahasia

"Sha,Sha makan malam sini panggil ayah juga!" Perintah sang ibu langsung dituruti,Shasa langsung ke kamar orang tuanya.

"Yah, makan malam"

"Ooh iya Sha"

Mereka makan dengan lahap, sambil bercanda dan tertawa melihat tingkah Sasha yang kadang menggemaskan seperti halnya Sasha yang mengekspresikan wajahnya dengan senyum sumringah ketika menikmati makanan. Awalnya ayah dan ibu Sasha ingin memberitahu tentang ibu Sasha hamil tetapi keburu Sasha bertanya.

"Ayah sama ibu siang tadi kok gak ada dirumah?"

"Ooh itu Sha" ibunya menyaut.

"Iya Bu, Sasha kan bingung untungnya masih inget kunci rumah diletakkannya dimana kalu ibu sama ayah gak ada dirumah" ya begitulah kalu Sasha lagi senang, nyerocos terus. Sampai keselek.

"Uhuk, uhuk, uhuk"

Kedua orang tuanya agak panik, sang ibu langsung meelus-ulas belakang Sasha dan sang ayah langsung mengambilkan air minum.

"Sha makanya kalu makan jangan sambil ngomong" Ayahnya mengingatkan.

"Kamu gak kenapa-kenapa kan Sha" ibunya dengan nada khawatir.

"Iya yah maaf, aku gak papa bu" Sasha menundukkan kepalanya. Dia merasa bersalah dengan apa yang terjadi.

"Ayah sama ibu tadi.." belum habis perkataan ayah, ibu Sasha memegang tangan ayah tanda untuk tidak melanjutkan perkataannya.

"Ibu sama ayah kedokter, ibu kan sakit jadi diperiksa terus dikasih obat supaya cepat sembuh" ibu Sasha sambil tersenyum.

Ayah Sasha bingung dengan tingkah laku sang istri.

"Oohh syukurlah kalu gitu Bu, heheheh" Sasha melanjutkan makannya. Ayah dan ibu Sasha juga melakukan hal yang sama. Selesai makan Sasha membantu ibunya untuk membereskan bekas makan mereka tadi.

Sesudah aktifitas tersebut Sasha kekamarnya dan mulai belajar, orang tuanya juga kekamar mereka. Tanpa basa-basi sang suami menanyakan alasan sang istri tidak berkata jujur kepada anaknya.

"Bu kamu kok gak kasih tau Sasha kalu dia mau punya adik" dengan alis terangkat.

"Hemmm" sang istri masih melamun.

"Hemm apa bu, bu, ibuuu, dengar gak ayah ngomong" sambil menepuk-nepuk tangan sang istri agar sadar dari lamunannya.

"Kenapa yah?" Tersadar dari lamunannya.

"Ayah tadi nanya, kenapa ibu gak kasih tau Sasha kalu dia bakalan punya adik"  dengan nada seperti mengejakan kalimat untuk anak kecil.

"Oohh itu, ibu takut ngasih tau Sasha dia bakalan nerima gak kalau dia bakalan punya adik, atau gimana sikapnya nanti, itu lah kenapa ibu gak kasih tau sekarang" matanya tertuju kearah pintu kamar mereka, seolah-olah membayangkan kejadian tersebut.

"Ayah juga sempat mikir kaya gitu, jadi gimna?"

"Kayanya nanti aja deh kita kasih tau, Sampai perut ibu agak membesar, biar Sasha bisa ngerti semuanya" ibu mulai lega dengan apa yang difikirkan.

"Kalau itu yang terbaik menurut ibu, ayah nurut aja"

Akhirnya mereka sepakat untuk menyembunyikan kehamilan Sharti Wulan Anggara alias ibu Sasha.

Sasha akhir-akhir ini dianter ibu nya ke sekolah walaupun jalan kaki sebab jarak rumah dan sekolah itu gak jauh sekitar 300 meter. Ibu Sasha juga nungguin Sasha sampai pulang, entah lah efek ibu hamil yang super duper protektif kali ya?. Author pun bingung. Sasha juga merasa senang dengan sikap sang ibu.

Malam pun tiba sebelum tidur Sasha bersama ibunya, ibunya sering menemani belajar, membacakan surah-surah pendek, bacaan shalat, tapi dengan gaya santai seperti tiduran, Sasha tidak merasa dia sedang belajar malahan dia merasa sedang bermain. Lama kelamaan Sasha dibuat mengantuk dan tertidur, melihat anaknya tertidur sang ibu meninggalkan kamar tersebut dan tidur di kamarnya dan suami.

3 Bulan Berlalu

Setelah kabar kehamilan itu dirahasiakan, Sasha mulai bingung dengan perut ibunya yang mulai membesar dan selalu minta sesuatu kepada ayahnya, seperti minta dibelikan bubur padahal malam hari, minta dibeliin mangga muda padahal bukan musim buah mangga, ayah sampai kewalahan dengan permintaan ibu. Dan pagi ini sang ibu tiba-tiba mau masak sayur asem, padahal sang ibu paling anti dengan sayur asem. Dengan spontan Sasha bertanya ke ibunya

"Ibu kenapa kok akhir-akhir ini minta dibeliin ini itu ke ayah, Sasha jdi kesihan sama ayah bu"

"Ibu gak kenapa-napa Sha, ini biasa buat ibu hamil!" Sambil memotong sayuran. Sasha terkejut dengan pernyataan ibunya.

"Hah apah ibu hamil?"

"Iya Sha" masih dengan keadaan memotong sayur.

"Aduh ibu Sasha masih gak sadar juga ya itu anaknya kaget loh" Author pun greget.

" Astagfirullah aku lupa kalu ak belum kasih tau Sasha, Ya Allah gimana ini" dalam hati sang ibu yang baru sadar. Ibu Sasha seketika memalingkan wajahnya karena terkejut dengan sikap Sasha yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Ibu kok gak kasih tau Sasha kalu ibu hamil, kalu ibu hamil berarti Sasha punya adek dong" bayangan menuju kearah dia nanti mempunyai teman bermain, matanya berbinar-binar seolah-olah dia mendapatkan hadiah yang sangat istimewa.

Sang ayah yang mendengar percakapan mereka dari tadi dan melihat pemandangan tersebut membuat dia bahagia dan memperlihatkan senyum dimukanya walau yaaa,,, agak pelit sih.

"Eh Sha kami seneng" ibu Sasha memastikan.

"Iya Bu, soalnya kan nanti Sasha punya temen gak sendirian lagi"

"Syukur lah kalu gitu, yaudah ayo kita sarapan pagi udah Mateng nih, maaf ya sarapannya sama sayur asem hehehe"

Sasha dan ibunya menyiapkan sarapan dan Sasha memanggil sang ayah untuk ikut sarapan. Lagi-lagi pagi hari dibuat bahagia ya.

Hari ini Sasha dianter ibu lagi dan ibunya nungguin Sasha sampai pulang, dia ingin melihat perkembangan Sasha disekolah setiap harinya. Dia tak heran dengan Sasha yang mudah memahami pelajaran, karena dia sudah mengajari Sasha dengan banyak hal.

Tiba waktu pulang, setiap kali mereka berjalan pulang ada saja orang yang menyapa mereka dan selalu mengejek Sasha dengan ejekan orang tua ke Sasha . Seorang kakek pun melontarkan ejekannya

"Sha masih dianter ibu? Udah gede kami Sha" sambil tertawa.

" Biarin Sasha juga gak maksa ibu" dengan wajah cemberut.

Membuat kakek itu tertawa terbahak-bahak. Sang ibu juga tersenyum.

Malam ini ada yang berbeda sang ibu sudah memasuki usia kandungan 4 bulan makan sang bayi mulai menendang, si kecil aktif ya bund heheheheh, Sharti langsung memanggil sang suami dan anaknya untuk ikut merasakan gerakan sang dedek bayi.

"Yah,Sha ini adek mu nendang ibu" sambil teriak.

"Apa Bu" Ayah dan Sasha serentak dan langsung berlari menuju suara ibu, ya ibu dikamar.

Ayah memegang perut ibu, dia merasakan ada gerakan yang membuatnya terharu dalam keadaan itu ayah Sasha meneteskan air mata dan dengan sekejap langsung di hapus. Sekarang giliran Sasha, berbeda dengan ayahnya Sasha sangat-sangat bahagia dia meraba-raba perut ibunya mencari tentangan tersebut, ketika menemukannya dia bilang.

"Bu,Bu, iihh Adek nendang, Adek jangan keras-keras kesian ibu nanti kesakitan" mulut mungil itu berkata dengan tulus.

Ayah dan ibu terharu dengan perkataan Sasha.

" Gak sakit kok Sha, adeknya gak kenceng nendang nya" ibu Sasha berbicara sambil mengelus kepala Sasha. Sasha mengangguk tanda kalau dia mengerti.

Vote alias kasih bintang ya agar author lebih semangat untuk melanjutkan ceritanya heheh.