1 #1

Di suatu malam Yoo Jung dan orang tuanya sedang makan malam bersama. Kedua orang tua Yoo Jung langsung membicarakan tentang pejodohannya dengan putra orang terkaya di Korea itu. Dengan malas, Yoo Jung terus menyantap menu makan malamnya.

"Lusa, temui putra teman ayah di Restoran ******." Ucap Tn. Kim.

"Tidak bisa ayah, lusa aku ada jadwal operasi." Tolak Yoo Jung.

"Tidak lama, hanya 30 menit saja." Ucap Tn. Kim.

"Kalau kau sudah melihatnya, kau pasti akan terpikat." Ucap Ny. Kim.

"Ayah, ibu, bisakah kalian membicarakan hal lain? Aku benar-benar sangat sibuk jika kalian ingin membicarakan hal ini." Ucap Yoo Jung dengan malas.

"Ha~ anak ini, benar-benar keras kepala." Ucap Ny. Kim.

@keesokan harinya.

Yoo Jung pun pergi ke Rumah Sakit dengan mengendarai mobilnya. Di perempatan menuju Rumah Sakit, ia memberhentikan mobilnya di depan mini market dan membeli cemilan. Tidak lama, Yoo Jung keluar dari mini market itu dan melihat seorang nenek yang ingin menyeberang tetapi mobil yang berlalu lalang melaju begitu kencangnya. Nenek itu pun berjalan tetapi mobil di seberang sana melaju dengan sangat kencang dan hampir dekat dengan sang nenek. Yoo Jung pun berlari dengan sangat kencang untuk menyelamatkan sang nenek. Yoo Jung pun menarik nenek itu dan keduanya berjatuh dan selamat. Mobil itu pun berhenti dan sang pemilik pun keluar menghampiri Yoo Jung.

"Hey! Apa kalian berdua ingin mati?" Ucap sang pemilik mobil dengan emosi.

"Apa? Tuan, kenapa kau menyalahkan kami? Bukankah ini salah anda? Tidak bisakah anda melihat kalau ada seorang nenek yang ingin menyeberang?" Ucap Yoo Jung tak kalah emosi.

Sang pemilik mobil itu pun kembali ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Yoo Jung dan sang nenek yang Yoo Jung selamatkan.

"Nenek, apa kau baik-baik saja?" Tanya Yoo Jung.

"Ya, terimakasih sudah menolongku." Jawab sang nenek.

"Nenek ingin pergi kemana?" Tanya Yoo Jung lagi.

"Aku ingin pergi ke Rumah Sakit ****** di daerah ******. Cucuku sedang di rawat disana." Jawab sang nenek.

"Benarkah? Nenek, kebetulan sekali aku bekerja disana. Ayo, kita pergi bersama." Ucap Yoo Jung sambil tersenyum.

"Ah.. baiklah." Jawab nenek dan membalas senyum Yoo Jung.

Akhirnya Yoo Jung pergi ke rumah sakit bersama dengan nenek yang ia selamatkan tadi.

@Rumah Sakit.

Yoo Jung dan sang nenek sampai di rumah sakit. Salah satu suster pun menghampiri Yoo Jung dan sang nenek.

"Dokter Kim." Ucap sang suster sambil membungkukkan badannya.

"Jadi kau seorang Dokter?" Tanya sang nenek.

"Ya, aku Doker di Rumah sakit ini." Jawab Yoo Jung sambil tersenyum.

"Dokter Kim, aku datang kemari untuk memberikan data pasien yang akan kau operasi hari ini." Ucap suster.

"Ah, terimakasih Suster Lee." Ujar Yoo Jung sambil membungkuk rendah.

Suster Lee pun pergi setelah memberikan data pasien pada Yoo Jung. Tidak lama, terdengar suara seorang pria yang memanggil nenek itu dari arah belakang. Yoo Jung dan sang nenek pun menoleh ke belakang, tidak bahkan keduanya membalikkan badan mereka ke arah orang yang memanggil sang nenek.

"Nenek~~" ucap pria itu.

"Sehun-a~" panggil sang nenek.

Ternyata pria itu bernama Sehun, Oh Sehun lebih tepatnya.

"Profesor~" ucap Yoo Jung sambil membungkukkan rendah badannya.

"Kalian saling mengenal?" Tanya sang nenek.

"Dia asisten ku di meja operasi nenek." Jawab Sehun. "Bagaimana kalian bisa pergi bersama?" Sambung Sehun.

Ya, Sehun adalah guru pembimbing sekaligus partner Yoo Jung selama di Rumah Sakit mau pun di meja operasi.

"Dia menolong ku, saat ada mobil yang melaju dengan sangat kencang." Jawab nenek.

"Benarkah? Terimakasih sudah menolong nenek ku." Ucap Sehun sambil membungkuk rendah.

"Ya." Ujar Yoo Jung tersenyum dan membungkuk rendah. "Aku lupa, kalau aku masih banyak pekerjaan. Kalau begitu aku permisi dulu." Sambung Yoo Jung sambil tersenyum.

Yoo Jung pun membungkukkan badannya sebelum pergi meninggalkan Sehun dan neneknya.

"Dia gadis yang sangat baik dan juga sangat cantik." Ujar nenek Sehun. "Hey! Kenapa kau baru menghubungi diriku kalau adikmu masuk Rumah Sakit?" Kesal Nenek Sehun sambil memukul Sehun cukup keras.

Sehun pun meringis kesakitan saat di pukul oleh neneknya.

"Baiklah, maafkan aku." Ujar Sehun.

"Katakan padaku, dimana kamar adikmu?" Ucap nenek.

"Mari, ikutlah denganku." Ujar Sehun.

@18:56 KST.

Yoo Jung masih sibuk dengan dokumen pasiennya di ruang kerja, tiba-tiba ada panggilan masuk dari sang ibu. Sambil memperhatikan dokumen, Yoo Jung pun menjawab panggilan masuk dari ibunya itu.

@Via telepon Yoo Jung - Ny. Kim

"Ya bu?" Ucap Yoo Jung.

"Kapan kau akan pulang?" Ucap Ny. Kim di seberang sana.

"Tidak lama lagi bu, aku masih harus memeriksa data pasien." Jawab Yoo Jung yang pandangannya terfokus dengan beberapa dokumen/data pasien.

"Ayahmu meminta ibu, untuk memberitau dirimu kalau malam ini kau harus menemuu putra dari teman ayahmu." Ucap Ny. Kim.

"Apa? Tapi ibu, aku benar-benar sangat sibuk." Tolak Yoo Jung dengan lembut.

"Tidak akan lama, hanya 30 menit saja. Ayolah Yoo Jung, turuti keinginan ayahamu." Ucap Ny. Kim.

"Ya, baiklah. Aku akan datang." Ucap Yoo Jung dengan malas.

Beep....

Yoo Jung mengakhiri percakapannya dengan sang Ibu. Lalu keluar ruang kerjanya dan pergi ke tempat pertemuan di sebuah restoran.

@Restoran.

Yoo Jung sampai di restoran dan mencari-cari ayahnya bahkan ia menghubungi ayahnya sebelum ia menemukan posisi ayahnya dimana. Setelah menemukan ayahnya, Yoo Jung pun menghampiri ayah dan ibunya. Juga, keluarga dari teman ayahnya.

"Kau sudah datang, ayo beri salam pada paman dan bibi." Ucap Tn. Kim.

"Hallo." Ucap Yoo Jung sambil membungkukkan badannya.

"Ya ampun, putrimu sangat cantik." Ucap Tn. Park memuji kecantikan Yoo Jung.

"Suamiku, aku rasa putra kita akan menyukai dirinya." Ucap Ny. Park. "Duduklah.." pinta Ny. Park.

Yoo Jung duduk di samping ibunya, tidak lama seorang pria datang dan membungkukkan badannya.

"Maaf, aku sedikit terlambat." Ucap pria itu.

"Kau sudah datang? Ayo, beri salam pada paman dan bibi." Ucap Ny. Park.

Pria itu pun membungkukkan badannya pada Tuan dan Nyonya Kim. Tak lama ia menoleh ke arah gadis yang duduk di sebelah Ny. Kim. Pria itu pun terkejut begitu pula dengan gadis itu. Ternyata pria itu adalah pria yang beberapa jam yang lalu hampir menabrak nenek dari Profesor Oh (Sehun). Ya, gadis itu adalah Kim Yoo Jung. Siapa lagi yang mengetahui kejadian tadi pagi selain dirinya, pria itu, juga nenek dari Profesor Oh.

"K-Kau?" Ujar keduanya bersamaan.

"Ck.. kenapa harus gadis yang sok menjadi pahlawan ini?" Gumam pria itu dalam hati.

"Ha~ ya Tuhan, kenapa harus pria gila ini?" Gumam Yoo Jung dalam hati.

Yoo Jung dan pria itu pun saling bertatap emosi.

"Ayah, Ibu, aku ingin pulang!" Ucap Pria itu sambil menatap kesal Yoo Jung.

"Ayah, ibu, aku masih ada banyak pekerjaan." Ucap Yoo Jung kesal dan membalas tatapan pria itu.

"Ayo, duduk. Kau tidak sopan, jika meninggalkan semuanya." Ucap Tn. Park pelan pada Chanyeol.

"Yoo Jung, ayo duduk." Ucap Tn. Kim pelan dan mnarik putrinya untuk kembali duduk.

Akhirnya Yoo Jung dan pria itu pun kembali duduk dan terpaksa harus menuruti kedua orang tua mereka.

"Dia adalah Putra ku, Park Chanyeol. Maaf kalau sikapnya seperti itu." Ucap Tn. Park.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku juga minta maaf atas sikap putriku." Ucap Tn. Kim.

Ya, Pria itu bernama Park Chanyeol. Wakil Presdir di perusahaan milik ayahnya sendiri. Chanyeol menjadi wakil presdir termuda di perusahaan ayahnya. Ia menjadi wakil presdir setelah ia lulus kuliah di bidang bisnis.

Yoo Jung menatap Chanyeol dengan kesal begitu pun sebaliknya Chanyeol juga menatap Yoo Jung dengan kesal.

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?

T B C

avataravatar
Next chapter