webnovel

Bab 7: Asuna dan Pertemuan

Amakusa bangun dari tempat tidurnya. Dia menguap dan meregangkan tubuhnya. Dia menghirup udara segar.

Bangun pagi adalah salah satu hal yang dia sukai sejak dia berpindah ke dunia virtual ini.

Karena tidak seperti dulu, ketika dia bangun dari tidur di dunia ini, badannya tidak sakit-sakitan seperti dulu.

Karena terlalu banyak bekerja, setiap kali tidur dia selalu kelelahan dan kepalanya pusing. Akibatnya dia tidak pernah benar-benar istirahat sampai dia ke sini.

Maka dari itu, Amakusa semakin menyukai dunia ini.

"Rasanya seperti di surga." (Amakusa)

Amakusa merasa ingin memanjakan dirinya lagi. Tetapi pikirannya langsung menyuruhnya untuk bersiap diri, bertentangan dengan tubuhnya yang masih ingin istirahat.

Ini adalah kebiasaannya.

Dia tidak bisa bermalas-malasan walau dia ingin. Apalagi di dalam sebuah game dimana dia bisa mati kapan saja. Dia selalu melatih diri dengan mengambil quest tiap hari agar bisa bertambah kuat.

Namun hari ini, alasan Amakusa bersiap lebih cepat dari biasanya bukan karena dia ingin cepat-cepat mengambil quest.

Tetapi karena hari ini adalah hari dimana pertemuan player akan diadakan.

Amakusa membuka inventarisnya dan mulai memakai armornya hanya dengan ketukan di layar.

Amakusa mencuci wajahnya dan berkaca. Dia tersenyum lebar.

"Yosh! Aku sudah siap!" (Amakusa)

Dia lalu keluar dari penginapan dan mulai menuju tempat yang dijanjikan.

Ini seharusnya terlalu pagi tetapi Amakusa tidak peduli. Dia terlalu bersemangat untuk bertemu dengan Kirito kembali.

Jadi seperti yang diharapkan, belum ada satu pun player yang muncul di alun-alun kota, membuat Amakusa menurunkan bahunya dengan kecewa.

"Mungkin aku harus berjalan-jalan sebentar dan mengambil quest kecil sambil menunggu siang." (Amakusa)

Amakusa kemudian ingin pergi dari alun-alun.

Namun, saat kakinya beranjak dari tempatnya, mata Amakusa memperhatikan ada satu player yang mengenakan jubah yang menutupi seluruh tubuhnya, datang ke sini dan memperhatikan alun-alun dari jauh.

Kemudian, player berjubah itu menyadari Amakusa sedang menatapnya dari kejauhan dan sedikit terkejut karena diperhatikan, lalu dengan cepat berjalan menjauh dari tempatnya.

"Bukankah itu Asuna?" (Amakusa)

Asuna adalah heroine dalam anime Sword Art Online dan akan menjadi pacar masa depan Kirito.

Meskipun dia sedang memakai jubah, Amakusa dengan cepat menyadari kalau itu adalah dia setelah melihatnya dari anime.

Kesan Amakusa tentang Asuna adalah dia seorang gadis yang baik. Jika bisa, dia juga berharap gadis itu akan bersatu dengan Kirito di sini seperti di anime aslinya.

Amakusa berpikir untuk mengejarnya, tetapi dengan cepat mengurungkan niatnya dan menggelengkan kepala.

"Lagipula kami nanti juga akan bertemu lagi sih. Tidak perlu terburu-buru." (Amakusa)

Setelah itu, Amakusa kemudian pergi juga. Dia berjalan-jalan di kota, mencari quest yang mungkin bisa dia ambil, sampai matahari mulai naik.

...

Amakusa kemudian kembali ke alun-alun kota.

Tidak seperti pagi tadi, di sana sudah ada banyak player yang berkumpul di alun-alun. Bahkan Diavel, pria berambut biru yang memimpin pertemuan itu juga sudah hadir.

Amakusa lalu mencari tempat duduknya. Karena dia tidak mengenal sebagian besar player yang ada di sini, dia memutuskan untuk mencari tempat duduk yang cukup jauh dari mereka.

Sampai dia memperhatikan player berjubah yang dia temui tadi pagi, Asuna.

Amakusa tersenyum dan mendekatinya.

"Boleh aku duduk di sini?" (Amakusa)

Asuna terkejur dengan kedatangan Amakusa. Dia agak bingung dan kaku karena didekati dengan tiba-tiba, tetapi dengan cepat menjawab.

"—Ah, silahkan." (Asuna)

"Terima kasih." (Amakusa)

Amakusa duduk setelah diperbolehkan. Dia lalu memandang wajah Asuna yang ada di balik tudungnya dan merasa dia adalah gadis yang benar-benar cantik, seperti di anime.

"Namaku adalah Astolfo, kalau kau?" (Amakusa)

"... Asuna." (Asuna)

Asuna menjawab setelah ragu-ragu. Dia sudah berusaha untuk sebisa mungkin menghindar dan menjadi tidak mencolok, jadi dia penasaran apa yang membuat Amakusa mendatanginya.

Pada saat yang sama, saat Asuna mengangkat kepalanya dan mendapat pengelihatan jelas saat melihat wajah Amakusa, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak kagum.

Ternyata ada seorang gadis (?) secantik ini di dunia.

Bentuk wajah yang lucu, mata yang tampak berkelip-kelip, dan rambut merah muda panjang yang dikuncir kepang. Asuna hanya bisa menatap kosong saat melihat penampilan Amakusa dan terpesona.

Amakusa sendiri bingung kenapa Asuna terus menatap dirinya setelah memperkenalkan diri dan ingin membangunkan dia dari lamunan tetapi berhenti ketika dia mendengar panggilan akrab.

"Astolfo-san?" (Kirito)

"Kirito!?" (Amakusa)

Remaja berambut hitam itu tidak bisa menahan keterkejutannya karena bisa bertemu dengan seseorang yang dia pikir tidak akan pernah bisa dia temui lagi.

Pada saat yang sama, dia juga tidak tahu harus berkata apa ketika mengingat perpisahannya dengan Astolfo bulan lalu.

Jadi Kirito hanya bisa berkata.

"Senang melihatmu baik-baik saja, Astolfo-san." (Kirito)

"Kau juga." (Amakusa)

Amakusa juga senang melihat Kirito masih bisa ikut serta dalam plot.

Dia khawatir dengan kedatangan dirinya ke dunia ini, dia mungkin merubah hal-hal kecil yang bisa menyebabkan butterfly effect tetapi beruntung semuanya tampak baik-baik saja

"Maaf kalau aku bertemu denganmu walau aku masih tidak bisa melunasi hutangku padamu, Kirito." (Amakusa)

"T—Tidak. Bukankah aku sudah bilang untuk melupakan itu, Astolfo-san?" (Kirito)

Amakusa tersenyum senang ketika dia melihat Kirito masih tetaplah protagonis baik hati yang dia kenal di anime.

"Apa kau datang ke sini karena mendengar berita yang disebarkan?" (Amakusa)

"Ya ... Aku dengar akan diadakan pertemuan antar player di sini. Astolfo-san, kau datang ke sini karena itu juga?" (Kirito)

Amakusa mengangguk.

"Um. Aku datang karena aku ingin menjadi bantuan setidaknya. Setelah berpisah dengan kalian, aku juga sudah melakukan banyak grinding sih." (Amakusa)

Di sisi lain, Asuna yang diam sejak Kirito datang, menundukkan kepalanya sambil menurunkan tudung dari jubah yang dia pakai untuk menutupi wajahnya, berusaha agar tidak menganggu keduanya.

Namun, apa yang dia lakukan hanya membuatnya diperhatikan oleh Kirito saat dia mengangkat alis ketika menyadari bahwa tidak hanya ada Amakusa di sini.

Dia menatap Amakusa dan bertanya, meminta perkenalan.

"Dia adalah?" (Kirito)

Amakusa senang Kirito bertanya dan memanfaatkan ini agar bisa memperkenalkan kedua karakter ini.

"Ah, dia adalah Asu—" (Amakusa)

Namun kata-kata Amakusa disela, oleh Diavel yang ada di tengah alun-alun mulai bertepuk tangan untuk mendapat perhatian dan berbicara dengan keras.

"Okeeeee! Kalau begitu mari kita mulai pertemuannyaaaa!" (Diavel)

Semua player secara reflek berhenti bicara.

"Terima kasih atas kehadiran kaliaaaaan! Namaku adalah Diavel, job-ku saat ini ... sementara adalah Knight! Mohon kerja samanyaaaaa!" (Diavel)