webnovel

Bab 4: Keputusasaan

Amakusa memang mengagumi Ayaba Akihiko, tetapi ada satu hal yang tidak terlalu dia suka dari pria yang dia kagumi itu. Itu adalah kekejaman dan sifat cuek yang dia miliki saat memenjarakan ribuan player ke dalam game kematian.

Maka dari itu, sebelum Amakusa mati tertabrak truk tadi, dia berharap untuk bereinkarnasi menjadi Kayaba Akihiko, untuk menjadi seorang genius yang hebat namun juga tidak terlalu gila untuk mewujudkan mimpi sampai memenjarakan ribuan player.

Itu membuat Amakusa memiliki perasaan campur aduk dengan karakter yang dia kagumi.

"Sayangnya aku malah menjadi Astolfo tanpa tahu bagaimana keadaan tubuhku yang asli pula." (Amakusa)

Amakusa menghela nafas depresi, tidak terlalu peduli dengan apa yang dikatakan Kayaba Akihiko saat game master berjubah itu masih memberitahu para player lainnya kalau mereka telah terjebak dalam game ini.

"Aku yakin kalian telah menyadari hilangnya tombol log out pada menu. Tapi, ini bukanlah sebuah bug melainkan sebuah fitur itu sendiri dari Sword Art Online." (Kayaba Akihiko)

"Player tak akan bisa keluar atas kemauannya sendiri. Nerve Gear tak akan dapat dihentikan melalui dunia luar, dengan kata lain, mustahil untuk keluar melarikan diri. Jika itu dilakukan secara paksa, pemancar yang ada dalam Nerve Gear akan memancarkan sinyal gelombang pendek yang kuat, lalu menghancurkan otak dan mengakhiri hidup kalian." (Kayaba Akihiko)

Setelah Kayaba Akihiko mengatakan itu, Amakusa melihat semua player di sekitarnya tampak menganggap omongan Kayaba hanyalah sebuah omong kosong, dan terus mengeluh kecuali Kirito, yang berkeringat.

Itu membuat Amakusa agak kasihan padanya. Bagaimanapun Kirito saat ini masihlah bocah 14 tahun, tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah kejadian yang membuat hidupnya tergantung dalam sebuah game.

Karena itu Kirito adalah sosok kedua dari karakter yang Amakusa kagumi saat menonton Sword Art Online setelah Kayaba.

'Sayangnya, untuk sekarang aku tidak bisa membantu dia. Aku baru saja di transfer ke dunia game ini tanpa pemberitahuan apapun dan aku tidak memiliki apa-apa untuk bisa membantunya.' (Amakusa)

Amakusa mendengar Kayaba Akihiko melanjutkan.

"Sayangnya, banyak sekali player yang tidak menghiraukan peringatan dan melepaskan Nerve Gear secara sengaja. Hasilnya, dua ratus tiga belas player keluar dari dunia Aincard ini, dan juga dari dunia nyata untuk selamanya." (Kayaba Akihiko)

"Seperti yang kalian tahu, seluruh dunia saat ini sedang melaporkan semua hal ini, termasuk berita kematian mereka. Jadi, mulai sekarang kalian bisa meminimalisir bahaya, dari melepas Nerve Gear secara paksa. Aku harap kalian mulai tenang dan fokus untuk menamatkan game ini." (Kayaba Akihiko)

"Tapi aku ingin agar kalian mengingat ini baik-baik. Tidak ada lagi cara untuk menghidupkan kembali siapapun yang telah mati di dunia ini. Ketika ada poin HP player yang mencapai nol, maka mereka telah lenyap dari dunia ini dan pada saat yang sama otak mereka pun akan dihancurkan oleh Nerve Gear." (Kayaba Akihiko)

Setelah mendengar itu, semua player terdiam. Mereka yang awalnya terus mengeluh tentang omong kosong, juga hanya bisa berkeringat dan menelan ludah, karena perkataan Kayaba Akihiko yang tampak sangat nyata.

"Hanya ada satu cara untuk mengeluarkan kalian dari sini, seperti yang kukatakan tadi, yaitu dengan menyelesaikan game ini dan mencapai lantai seratus." (Kayaba Akihiko)

"Kemudian untuk yang terakhir. Aku sudah menyiapkan hadiah untuk kalian semua, silahkan kalian periksa sendiri di dalam storage." (Kayaba Akihiko)

Selesai, Amakusa dengan cepat membuka storage melalui menu seperti yang dikatakan Kayaba Akihiko dan mengambil sebuah item yang ada di sana.

Amakusa bersemangat, karena alasan kenapa dia repot-repot mendengar pidato Kayaba Akihiko, itu karena dia menunggu hadiah ini, cermin yang bisa merubah sosok Astolfo miliknya saat ini menjadi sosok aslinya sebagai pria pekerja kantoran yang keren!

"Dengan cermin ini, aku bisa keluar dari avatar Astolfo! Mungkin aku tak akan kembali seperti diriku yang dulu tapi setidaknya aku menjadi pria biasa dan bukan seorang trap!" (Amakusa)

Kemudian setelah mengatakan itu, cermin di tangan Amakusa bersinar, memancarkan sebuah cahaya terang hingga menutupi seluruh tubuhnya dan pecah berkeping-keping menyatu dengan udara.

Amakusa tidak memiliki cara untuk melihat pantulan dirinya sendiri saat ini, jadi dia menoleh ke Kirito yang sudah berubah menjadi penampilan aslinya sebagai anak SMP, dan menepuk pundaknya.

"Kirito, bagaimana penampilanku!?" (Amakusa)

"A-Astolfo-san, a-ada apa?" (Kirito)

Huh?

Amakusa merasa aneh ketika melihat ekspresi Kirito. Meskipun bocah itu terkejut karena pundaknya ditepuk tiba-tiba, Amakusa tidak melihat ekspresi aneh lainnya di wajah Kirito saat melihat dirinya.

'Kenapa dia masih memanggilku dengan nama Astolfo walau penampilanku sudah berubah menjadi semula?' (Amakusa)

Amakusa mengerutkan kening, dan tiba-tiba merasakan sebuah firasat buruk. Dia berteriak.

"M-Mungkinkah, penampilanku tak berubah!?" (Amakusa)

"Huh?" (Kirito)

Kirito bingung dan tak bisa memproses apa yang dikatakan Amakusa. Dia kemudian merasakan pundaknya ditepuk lagi oleh seseorang dan saat dia berbalik, dia melihat sosok pria berambut merah pendek dengan sebuah jenggot tipis.

"K-Kau, apakah kau Kirito?" (Klein)

Klein yang melihat penampilan Kirito asli sebagai bocah SMP, tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.

"Klein?" (Kirito)

Kirito juga tidak bisa menahan keterkejutannya saat melihat penampilan Klein saat ini.

Dia lalu melihat sekeliling dan menemukan banyak player yang penampilan mereka berbeda dengan yang dia ingat tadi. Mereka semua juga terkejut satu sama lain karena menemukan bahwa penampilan teman mereka jauh dari penampilan avatar mereka.

Kirito langsung mengerti situasinya. Tampaknya, cermin yang diberikan Kayaba Akihiko tadi membuat semua player kembali ke penampilan asli mereka yang ada di dunia nyata.

Tapi ini agak aneh. Kalau begitu, kenapa Astolfo-san tidak ada perubahan apapun dalam penampilannya? Apakah itu berarti dia dari awal tidak men-setting avatar miliknya dan bermain game menggunakan penampilan asli?

Sementara itu, Kayaba Akihiko yang melihat para player sedang panik, tampak tidak terlalu peduli dengan itu dan mulai pamit.

"Kemudian para player sekalian, itu saja yang ingin aku sampaikan. Aku harap kalian bisa menyelesaikan seluruh lantai dan menyelesaikan game ini. Semoga keberuntungan ada di pihak mu." (Kayaba Akihiko)

Dengan itu, sosoknya yang berjubah besar perlahan berubah kembali menjadi gumpalan darah dan menghilang melalui udara.

Amakusa terjatuh berlutut di tanah dengan pandangan putus asa.

"Apakah aku akan terus menjadi trap di dunia ini?" (Amakusa)

Amakusa merasakan masa depan yang suram menunggunya di depan.