1 SABDA RINDU

1. AKU [DIAM DIAM] MEMELUKMU

Lalu.,

Ditengah tengah (senyapnya) malam

diantara celah celah melenyapnya; lelapmu

Kemudian,dengan cara perlahan dan halusnya

Aku mulai memelukmu; dari balik tabirmu

Tanpa kau mengetahuinya,tentu saja.

2. JALANG

Taukah kamu ?

Matamu adalah pisau teruncing;

dan tatapan mu adalah sayatan luka

yang teramat sakit bagiku.

Itu sebabnya,

biarkan aku (hanya) memandangmu; dari balik punggung itu.

Biarkan aku dan rindu jalang ini bercanda mesra

Tanpa kau menolehnya.

3. KAMU CANDU YANG PILU

Disana; di ranting ranting pohon yang menua

Ada daun daun kering bertaburan

Lalu munculah tunas baru; yang berkeliaran

Disanalah aku bersemayam,

Bercumbu rayu dengan rindu; di ranting daun nya yang candu,di antara tunas yang pilu.

4. NADA BELANTARA

Kudengar suara itu;

Meraung raung mengoyak dinding kalbu,

sesekali ia tertawa diantara heningnya

Kudengar suara itu;

Menjerit jerit mencekik rongga gelisah,

sementara ia tersenyum didalam resahnya

Kudengar suara itu;

samar samar menyambar relung gundah,

seketika ia bernyanyi dari balik bisunya

Kudengar nada nada sumbang di tengah merdunya siulan belantara dahaga.

5. MELAHAP JARAK

Jarak antara rindu menuju pilu itu;

hanya sebatas mata berkedip.

Maka ketika rindupun datang,disana ada pilu yang semakin meradang.

Selanjutnya; dan diulang ulang

6. PULANG

Sejauh apapun para perindu melarikan dirinya;

ia aka selalu tau kemana harus (kembali) pulang.

Karena pada hakikatnya; disanalah tempat ia

melepaskan dahaga(nya).

7. AKU ADALAH PEMBOHONG

Terkasih...

Percayalah apa apa yang kau lihat dari ku

Apa apa yang kau dengar dari ku

Serta apapun itu yang aku (telah) lakukan

Jangan percaya;

Aku hanya sedang berbohong,

pura pura agar kau tak pergi saja!!

8. SEPASANG MALAM DAN SUNYI

Kamu adalah malam; sementara akulah sunyi

Jadi kemanapun malam akan berlalu; bahwa sunyilah

yang takan pergi.

9. JANGAN LIHAT AKU

Aku adalah bayang mu;

Kemanapun kau pergi,

aku menuju kesana

Bahkan; saat kau terlelap saja,

aku masih terjaga

Jangan lihat aku,

karena aku adalah samar

(Yang senantiasa di tiadakan)

Aku akan merasa sangat bahagia,

jika;kau tak melihat keberadaanku

10. DERAP LANGKAH DI RUMAHMU

Sementara di tengah riuh bisingnya gelak tawa

Aku masih mendengar derap langkah kaki di rumahmu;

Bahkan aku tak peduli,apapun itu; yang mereka katakan

avataravatar