1 01

Jakarta

Universitas Garuda

Di depan kampus..

"Duh Kamil mana lagi, sudah keluar atau belum ya", kata Titah.

Mall Kelapa Gading

Di restoran..

"Titah gak tahu kan sayang kalau kamu pergi dengan saya ?", tanya Rara.

"Iya gak tahu kok tenang saja", jawab Kamil.

"Bagus deh berarti hari ini aku bisa berduaan sama kamu ya walaupun setengah hari", kata Rara.

"Oh ya sayang pesan makan gih", sambung Kamil.

"Iya, mbak..", kata Rara lagi.

Universitas Garuda

Di depan kampus..

"Loh tah, elu kok masih di sini, elu nungguin siapa, Kamil ya ?", tanya Eka.

"Iya nih nungguin Kamil yang belum keluar dari kelasnya", jawab Titah.

"Nah pas banget baru mau di telepon eh orang nya sudah telepon duluan", kata Eka.

"Kamil ya ka ?", tanya Titah.

"Bukan, Sandi", jawab Eka.

"Oh..!!", seru Titah.

"Iya tah, tunggu sebentar ya tah", kata Eka lagi.

"Oke..!!", seru Titah lagi.

Dua puluh lima menit kemudian..

Masih di depan kampus..

"Assalamu'alaikum", Sandi memberikan salam pada Titah dan Eka.

"Wa'alaikumussalam", Titah dan Eka menjawab salam dari Sandi.

"Yank, Titah kenapa ?", tanya Sandi.

"Titah nungguin Kamil, yank..", jawab Eka.

"Sandi, kamu sekelas kan ya sama Kamil, Kamil mana, kamu sudah keluar kelas kok Kamil belum ?", tanya Titah.

"Kamil, lah gua kira dia pergi sama elu, soalnya tadi gua lihat Kamil pergi sama cewek tah", jawab Sandi.

"Haaaa cewek, siapa ?", tanya Titah lagi.

"Gak tahu, oh ya tadi gua sempat tanya juga sih dia mau kemana, terus dia jawab mau ke mall kelapa gading", jawab Sandi lagi.

"Emmmm gini saja deh, kita ke mall kelapa gading saja yuk", kata Eka memberikan saran.

"Ya sudah yuk, eh tapi tunggu gua pesan ojol dulu ya", sambung Titah.

"Oke..!!", seru Eka dan Sandi.

"Dapat nih..", kata Titah.

"Titah sudah dapat ojol nya kan, gua ke parkiran motor, ambil motor ya", sambung Sandi.

"Oke..!!", seru Titah dan Eka.

Mall Kelapa Gading

Di restoran lagi..

"Sudah datang makanannya sayang yuk kita makan", kata Rara.

"Iya sayang", sambung Kamil.

Di lobby mall..

"Tah, kita mau makan dulu atau nonton dulu ?", tanya Eka.

"Makan dulu saja deh ya, lapar nih, hehe", jawab Sandi.

"Terserah kalian berdua, gua mah ikut saja deh, hehe", jawab Titah.

"Oke, yuk kita cari tempat makan dan tempat nongkrong yang enak di sini", kata Sandi.

"Iya..", sambung Titah.

Di restoran lagi..

"Tah..", kata Sandi.

"Iya, kenapa San ?", tanya Titah.

"Itu bukannya Kamil ya, kok dia suap-suapan sama cewek ya ?", tanya Sandi.

"Iya mesra banget lagi, eeh Titah mau kemana ?", tanya Eka.

"Sekarang aku suapin lagi ya yank", kata Kamil.

"Iya sayang, aku juga ya mau suapin kamu", sambung Rara.

"Aaaaa..", kata Rara dan Kamil.

"Ammmm.., oh bagus ya di tungguin di kampus ternyata di sini sama cewek lagi, siapa dia ?", tanya Titah lagi.

"Dia adik sepupu saya yank", jawab Kamil.

"Alah alasan", kata Titah yang pergi meninggalkan Kamil.

"Tah, yank, tunggu yank, aku bisa jelasin", sambung Kamil yang akan mengejar Titah dan di halangi okeh Eka.

"Mau kemana mil, mau mengejar Titah ya, sebaiknya jangan deh, biarkan Titah saja sendiri dulu, oh ya mbak nya namanya siapa ya, tunggu dulu gua tau elu siapa, Elu Rara kan anak semester dua, ada hubungan apa elu sama Kamil ?", tanya Eka lagi.

"Kepo lu..", jawab Rara.

"Eeehhh kalian berdua mau kemana ?", tanya Sandi.

"Mau kejar Titah", jawab Kamil.

"Mau balik ke kampus lah", jawab Rara.

"Gak ada, kalian berdua duduk", kata Eka.

"Tapi, ka..", sambung Kamil.

"Gak ada duduk buruan, yank", kata Eka lagi.

"Iya sayang, siap..!!", seru Sandi.

"Oke, iya gua duduk, dah puas", kata Kamil.

"Sekarang gua minta elu jawab yang sejujur-jujurnya ada hubungan apa kalian berdua ?", tanya Eka.

"Gak ada hubungan apa-apa gua sama dia, dia itu sepupu gua", jawab Kamil dengan tegas.

"Benar gak bohong, benar apa yang di bilang oleh Kamil ?", tanya Eka lagi.

"Iya benar kakak Eka", jawab Rara.

"Tapi kok gua masih gak yakin ya yank, coba tanya lagi", kata Sandi.

"Nah tuh dengarkan, lebih baik kalian berdua mengaku saja deh, ada hubungan apa kalian berdua, cepat ?", tanya Eka dengan membentak keduanya (Kamil dan Rara).

"Kami pacaran", jawab Rara yang tidak sengaja membocorkan nya pada Eka dan Sandi.

"Apa..!!", seru Eka dan Sandi.

"Wah keterlaluan lu ya mil, Titah itu perempuan baik-baik, dia juga sayang banget sama elu, wah benar-benar lu ya", kata Sandi lagi.

"Urusan kita belum selesai ya", kata Kamil yang pergi meninggalkan Eka, Sandi, dan Rara.

"Emang urusan kita belum selesai mil, kata siapa sudah selesai, Eh mau kemana lu mil ?", tanya Sandi.

"Sudah yank di biarkan saja, sekarang kamu ikut kita", kata Eka.

"Kemana kak ?", tanya Rara.

"Sudah ikut saja dulu, nanti kamu juga tahu, hayuk..", jawab Sandi.

Kamil pergi dari mall ke rumah Titah, Sandi dan Eka juga pergi ke rumah Titah membawa Rara, untuk menjelaskan kalau Rara itu pacarnya Kamil juga bukan sepupunya.

Titah memutuskan Kamil di depan teman-temannya dan juga ayah nya, Titah juga memutuskan untuk pindah kuliah dan tinggal bersama kedua kakeknya (mbah Sakiman dan mbah Tarno) di purwokerto.

Sedangkan Arfan melamun memikirkan ibu baru untuk anaknya di pangkalan ojek, teman Arfan (Wahyu) menyarankan agar Arfan mencari ibu baru untuk anaknya di grup Facebook.

Purwokerto

Di pangkalan ojek..

"Loh Fandi, Arfan mana kok kamu ke pangkalan ojek sendiri sih tumben kan biasanya kamu selalu barengan kemana-mana saja berdua loh ini tumben banget sendiri ?", tanya Wahyu.

"Lah tadi berangkat bareng dengan saya kok, sekarang gak tau saya dimana dia, eh loh itu dia Arfan", jawab Fandi.

"Oh..", kata Wahyu.

"Anakku masih kecil butuh seorang ibu dan selalu saya tinggal di rumah sendiri atau saya titip ke bapak, gak mungkin kan saya ajak dia kerja, hemmmm", keluh Arfan di dalam hati dengan melamun memikirkan sesuatu.

"Arfan..", kata Wahyu lagi.

"Inggih mas, ana apa ?"

(Iya mas, ada apa ?), tanya Arfan.

"Kamu kenapa sih melamun saja, melamun apa hayo ?", tanya Wahyu.

"Saya sedang melamun masalah anak saya mas, kasihan di tinggal di rumah sendiri dan juga sering saya titip ke bapak, saya juga tidak ada waktu banyak untuk dia, kamu kan tahu saya ini duda, ibunya sendiri saja tidak memikirkan dia, tidak menanyakan kabarnya juga, ya walaupun saya dengan dia sudah berpisah tidak ada kan yang namanya bekas anak atau mantan anak, adanya bekas atau mantan suami", jawab Arfan.

"Oh begitu masalahnya, gampang itu kamu cari saja perempuan yang bisa menerima kamu dan anakmu, yang terutama sih menerima anakmu, sayang juga dengan anakmu", kata Wahyu yang menyarankan Arfan.

"Iya tahu mas, sekarang cari dimana perempuan seperti itu, kemarin cari di sosmed gak ada yang bisa terima anak saya", sambung Arfan.

"Ya cari terus lah fan, sampai dapat, oh yah saya duluan ya ada orderan nih", kata Wahyu lagi.

"Iya..", sambung Arfan lagi.

avataravatar