Bab 65

Ruri membuka matanya lebar-lebar menatap langit kamar di atasnya, di kamar yang besar dan sunyi itu. Kedua tangannya masih terikat erat di atas kepalanya pada tiang ranjang di atasnya begitu juga dengan kedua kakinya yang terikat pada ujung ranjang. Tubuhnya terasa demikian dingin dan sakit pada setiap jengkal tulang dan kulitnya.

Ruri berusaha membuang kenangan buruk yang baru saja menimpanya. Namun semakin kuat dia untuk menutup matanya, bayangan Junichi semakin jelas membuatnya mual seketika dan berusaha melepas ikatan kedua tangannya.

Ruri terus menarik tangannya sekuat tenaga hingga titik keringat mulai membayangi pelipisnya. Ikatan itu terlalu kuat dan akhirnya melukai pergelangan tangannya. Namun rasa perih itu mengalahkan rasa nyeri yang luar biasa yang ditimbulkan dari dalam tubuhnya.