Bab 17

"Hozy Mori sudah lama mati!"

Perkataan tajam Junichi menembus benak Sayuri. Mungkin Hozy Mori sudah mati oleh semua orang tapi bagi Sayuri, Hozy Mori selalu ada.

Dia tidak pernah melupakan 4 tahun lalu, hari di mana Junichi kembali ke rumah megahnya dengan menyeret seorang pemuda seusia dirinya. Junichi melempar tubuh yang penuh luka itu begitu saja di lantai dingin ruang bawah tanah dengan dikelilingi oleh semua anak buah pria itu.

Sayuri yang mengintip dari balik pintu melihat bagaimana sudah tak berbentuknya wajah pemuda itu karena dipukuli habis-habisan. Tubuh kurus pemuda itu juga sangat mengenaskan. Pemuda itu sama sekali tidak bergerak karena pingsan. Dan Junichi mengurungnya di ruang bawah tanah itu.

Jauh di relung hati Sayuri dia merasa iba dengan pemuda itu maka ketika makan malam dia memohon agar Junichi mengobati pemuda naas itu. Awalnya Junichi justru ingin membunuh hacker yang telah mencuri banyak data rahasia kelompoknya namun dengan akalnya, Sayuri berkata bahwa seharusnya Junichi menerima orang dengan bakat jenius seperti itu. Sayuri memberikan gambaran keuntungannya menarik orang muda pintar seperti pemuda itu. Dia menginginkan keselamatan pemuda itu di balik dorongannya pada Junichi karena dia tahu Junichi selalu menyetujui segala permintaannya.

Saat itu juga Junichi menyuruh anak buahnya mengeluarkan Hozy Mori dari ruang bawah tanah dan membawanya ke rumah sakit terkemuka di pusat Kota. Karena Sayuri mengatakan lebih baik memanfaatkan kepintaran pemuda itu, Junichi mulai merasa tertarik pada Hozy dan menyembuhkan pemuda itu dari ketergantungan obat-obatan.

Selama penyembuhan itulah diam-diam Sayuri sering mengunjungi Hozy di rumah sakit. Dia kaget sekali ketika menyadari wajah pemuda itu begitu tampan setelah sembuh dari segala pukulan itu dan ternyata usianya setahun di bawahnya.

Mereka menjadi sangat dekat dan sering bercerita tentang diri masing-masing. Kepada Hozylah Sayuri berani mengakui bahwa dia merupakan korban perkosaan. Hanya kepada Hozy jugalah dia mengatakan demi mencari pemerkosa itu dia menerima menjadi tunangan seorang mafia seperti Junichi.

Entah bagaimana selanjutnya mereka berdua ternyata saling jatuh cinta dan kini pertemuan keduanya bukan lagi sekedar kunjungan sesama teman tapi berubah menjadi kunjungan rahasia di waktu-waktu Junichi tidak ada.

Sayuri dan Hozy menjalani sebuah affair. Sayuri menyerahkan segalanya kepada HOzy yang baginya adalah tempat teraman yang pernah dimilikinya.

Namun suatu hari Junichi memperlihatkan kekuasaannya atas seorang Hozy Mori. Pria itu memberikan apa yang selalu diimpikan seorang lelaki. Sebuah masa depan yang menjanjikan dengan pendidikan yang tinggi. Kekuatan untuk menggenggam dunia.

Hozy Mori kini telah hilang berganti dengan Mamoru yang tergabung ke dalam kelompok mafia yang dipimpin oleh Junichi. Karena hutang budi, Hozy Mori yang kini berubah menjadi Mamoru telah menjelma menjadi pria terpercaya Junichi Kimura. Karena sebuah utang budi membuat Mamoru tidak lagi memandang benar atau salah. Apalagi sejak Junichi memberikan gelang tanda saudara angkat, Hozy Mori benar benar sudah lenyap. Setelah itu Mamoru menetap di Washington.

Hal itu membuat Sayuri kecewa dan memutuskan meninggalkan Mamoru di belakang. Dia menutup mata dan telinganya dengan apa yang terjadi. Kepribadiaannya yang aneh sejak kecil muncul ke permukaan.

Tapi sebuah rencana besar yang dimiliki Junichi di Tokyo mengharuskan mereka kembali bertemu. Dan sekali lagi cinta mereka tersulut namun Sayuri sadar bahwa Mamoru sudah terlalu jauh terlibat bersama Junichi. Bahkan keduanya merencanakan sesuatu yang jahat.

Sayuri membuka kembali tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama. Lama dia menatap nama yang tertera di atas kertas bertinta emas itu. Dia meraih ponselnya dan menghubungi pemilik kartu nama itu.