webnovel

Menghindari Edward

Gadis itu baru saja kembali ke booth pameran untuk mengambil brosur lagi. Puluhan brosur yang dipegangnya sudah habis dibagi-bagikan kepada pengunjung mal.

“Beginilah kalau orang kepepet butuh uang, Dam,” celetuk Rosemary sambil tersenyum pahit. “Kerjanya kudu semangat kayak kuda. Mumpung masih muda. Hahaha….”

Damian dapat merasakan kegetiran dari nada suara gadis itu. Pemuda itu lalu mengalihkan pembicaraan. “Kemarin kok nggak datang kemari? Follow up database, ya?”

“Yes,” jawab Rosemary mengiyakan. “Paginya aku ujian lisensi keagenan. Syukur lulus.”

“Wah, selamat, ya,” ucap kawannya itu dengan wajah berseri-seri. “Semoga lekas pecah telor.”

“Amin,” sahut gadis itu singkat. “Brosur-brosurnya masih banyak, kan? Punyaku habis. Boleh minta lagi?”

“Siap, Madam.”

Kemudian pemuda itu mengeluarkan sebuah kardus dari bawah meja pameran yang ditutupi kain panjang. Dikeluarkannya segebok brosur berukuran A5. “Kamu butuh berapa?” tanya Damian.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com