1 Hidup serba kekurangan menyakitkanku

Bahkan dari pengalaman kehidupan pribadi aku sendiri atau pun Brian, kami berdua dari segi status sosialnya dalam keluarga kami sudah saling berbeda terpaut sangat jauh.

Dan terlebih lagi baik dari pihak keluarga aku sendiri bisa terbilang khususnya kehidupan aku di atas Rata-rata sangat terpandang serta terhormat, di bandingkan dari keluarganya Brian yang hanya berkehidupan sederhana.

Akan tetapi kelebihan keluarga yang dia punya bisa di bilangkan sangat akur satu sama lain dan sungguh harmonis, tidak seperti yang aku serta alami sekarang ini.

Lalu sesaat aku menghampiri sebuah acara pesta pernikahan temanku, sesampainya tiba yang tanpa di sengaja aku dan Brian di situlah kami berdua berjumpa.

Awalnya aku dan dia berjalan saling berpapasan lalu saling menatap satu sama lain, begitu pun kami berdua berjumpanya seperti serasa adanya perasaan yang menyelimuti pada pandangan pertama.

Namun tak di pungkiri aku pun memberanikan diri mengobrol dengannya seperti layaknya sudah kenal dekat, dan akhirnya kami berdua pun saling merasa tidak canggungnya berbicara satu sama lain.

Jujur saja aku sendiri gadis yang memiliki paras wajah lumayan dan memiliki lebih materi, sehingga membuat Brian kagum terpesona melihatku.

Namun begitu pun juga sebaliknya dengan Brian orangnya mempunyai paras wajah tampan serta baik yang aku lihat sesaat ini, lalu pada akhirnya kami berdua pun saling bertukaran nomor kontak pribadi agar leluasa biar bisa berhubungan percakapan.

Seiring berjalannya waktu lantas semakin dekat aku dengan dirinya, dan seperti biasanya sudah tidak ada perasaan Malu-malu lagi atau pun gengsi.

Dan karena sudah semakin dekatnya, kami berdua saling mengobrol melalui percakapan serta pesan singkat tentang akan tahu perasaan, Brian terlalu berani secepat itu menyatakan cintanya serta suka terhadapku mengatakannya lewat pesan singkat.

Bahkan alangkah terkejutnya diriku melihat keberaniannya menyatakan perasaannya kepadaku, spontan refleks saja aku pun segampang itu menerimanya dengan alasan ingin tahu lebih jelas tentangnya terhadapku.

Lantas seiring berjalannya waktu kami berdua pun memutuskan untuk ketemuan serta jalan berdua seperti layaknya orang pacaran menuju tempat wisata dengan mengendarai kenderaan yang di milikinya.

Sesudah setibanya dalam perjalanan tanpa di sadari hujan turun sangar lebatnya, dan kami berdua pun berniat untuk berteduh di pinggiran jalan, namun sambil menunggu tak di sangka hujan belum juga kunjung mereda.

Kata Brian kepada aku..! Luna.. mau pulang lagi kita sayang.. sepertinya sudah sangat tanggung sekali, ucapnya terhadapku..? Dan Brian pun menyarankan untuk mencari penginapan di sekitaran tempat tersebut, lantas saja aku setuju dengan saran Brian pasanganku.

Begitu tibanya sampai di penginapan kami berdua pun bergegas untuk membersihkan diri tak lain seperti umumnya mandi dulu sebelum tidur, kata Brian kepadaku..! Sayangku.. duluan saja ya mandi ucapnya..? Ya sayang.. balas jawab aku balik.

Diriku meminta handuk untuk mengeringkan tubuhku yang basah dan Brian pun memberikannya, tanpa di sadari Brian dirinya aku tarik masuk ke dalam kamar mandi tidak adanya rasa malu kami berduaan di dalam.

Sontak saja Brian pun sangat terkagetnya bukan main, namun pada akhirnya aku pun menyuruh Brian untuk melepaskan pakaiannya, Sayangku.. kita mandi sama ya temaniku, ucap aku..!

Tanpa Berbasa-basi lagi Brian pun melepaskan semua pakaian yang di kenakannya, pada dasarnya karena kami berdua Sama-sama sudah saling suka satu sama lain, akhirnya kami berdua saling bercumbu cinta memadu kasih layaknya seperti pasangan suami istri berhubungan badan.

Dengan pelan perlahannya Brian mengecup bibir manis aku Sampai-sampai diriku Mendesah-desah tak karuannya, dan terlebih lagi Jari-jemari Brian pun liar tak terkendali memegang serta mengecup gunung kembar indah aku.

Setelah itu sesudahnya Brian pun tak lupanya untuk memasukan Jari-jemarinya ke lubang nikmat enak aku, bahkan diriku meronta semakin Menjadi-jadi berteriak histerisnya akibat akan nikmatnya yang sangat susah untuk di ucapkan.

Brian pun tidak berhenti sampai di situ saja, dia Terus-menerus melanjutkan aksi permainan nakalnya kepadaku sampai ke dalam titik puncaknya dengan memasukkan kemaluan punyanya ke lubang nikmat enakku, sayangku.. pelan sakit, ucapku dengan meronta sungguh menikmati

avataravatar