1 Prolog

r

Pagi hari yang membuat kedua mata merasa silau dari balik jendela kaca ruangan seorang gadis berkacamata minus satu setengah dan berbingkai merah muda menatap sebuah laptop yang masih membuat ketikan, Shi Xia duduk dihadapan laptop miliknya dengan aktif hingga pagi. Dirinya sudah hampir dua hari tidak tidur karena mengejar deadline untuk selalu terbit setiap bab karyanya. Menjadi seorang penulis terkenal saat ini adalah impian Shi Xia sedari dulu, menjalani hobi yang ia tekuni dan ia geluti hanya untuk menjadi seorang penulis terkenal dan penulis di cintai banyak fans dan kini Shi Xia sudah hampir memiliki segalanya. Tidak hanya penghasilan tetapi pengikut di seluruh sosial medianya menjadikan dirinya bak selebritis yang dicintai banyak penggemar. 

Dering handphone berbunyi sudah hampir 50 kali. Rupanya banyak sekali telepon yang memanggil dirinya, tidak hanya dari berbagai media yang meminta kerjasama untuk menjadikan dirinya penulis tetapi menjadikan dirinya sebagai ambassador untuk berbagai brand produk terkenal di Indonesia. Shi Xia tidak menyangka bahwa karyanya akan di minati dan dicintai banyak orang. Padahal, dirinya tidak pernah menampakkan jati diri atau wajahnya di berbagai media. 

"Huft," peluh Shi Xia ketika menyelesaikan beberapa bab untuk karya di satu media platform yang mencapai tiga juta readers. Dirinya merenggangkan seluruh otot dan menjentikkan jari-jemari karena lelah. Begitu lelah dan sangat lelah karena ia harus bekerja selama dua hari semalam suntuk hanya untuk menyelesaikan seluruh bab yang sudah ditunggu oleh para penggemar. Shi Xia berdecak heran ketika ia melihat layar ponselnya mendapati telepon dari mantan kekasihnya Huang Li. 

Bipppp..! 

Sebuah tombol leadspeaker yang Shi Xia tekan untuk mengeras suara ketika Huang Li menelpon. 

"Hallo dear, how are you?" Ucapan Huang Li dari jauh begitu menggoda ketika berbicara. 

Shi Xia menggigit bibir bawahnya dengan tertawa kecil, "Ya Li.. kenapa? Udah deh gw lagi sibuk lagi nulis." 

"Hahaha, sorry dear! By the way yah… gw lagi di China dan sepertinya Minggu depan gw akan pulang. Lo mau titip oleh-oleh apa?" Huang Li memanjakan Shi Xia dengan suara genitnya. 

"Yaudah deh, apa saja deh ya. Asal jangan yang aneh-aneh saja!" Shi Xia menjawab telepon Huang Li dengan cepat. Dirinya sudah ingin menutup telepon dari mantan kekasihnya yang saat ini menjadi gege dirinya. 

*Gege/Koko : kakak 

"Yasudah, oke tunggu gw Minggu depan ya Shi.." Huang Li menutup teleponnya dengan cepat. Tanpa Shi Xia memeriksa telepon dirinya sudah tidak peduli dengan handphonenya yang sudah banyak sekali puluhan bahkan ratusan chat message dan banyak beberapa telepon yang membutuhkannya. 

Shi Xia beranjak dari kursi kerja miliknya dan melangkahkan kaki ke arah balkon menghirup udara pagi hari dan mencium aroma pagi yang sejuk. Kedua matanya menikmati sinar mentari yang begitu hangat. Rambutnya yang panjang sepinggang dan berwarna hitam membuat dirinya semakin anggun. Shi Xia membenarkan rambutnya dengan lembut. Cahaya pagi yang membuat kulit kuning langsatnya terlihat bersinar. 

Tok..! Tok…! Tok…!

Suara ketukan pintu terdengar dari balkon, rupanya bi Jumi memanggil Shi Xia dari balik pintu, "non.. apa non sudah bangun? Anu non… sebentar lagi nyonya akan pulang dari Thailand bersama tuan." 

Shi Xia merapikan rambutnya, kedua matanya menoleh ke sebrang rumah dirinya yang berlantai dua, "Andrea?" Satu nama yang membuat Shi Xia tidak menyangka bahwa salah satu sahabat dekatnya yang dekat dengan rumahnya sudah pulang dari Australia.

Andrea Drexler adalah seorang anak pengusaha terkenal di yang tinggal di pemukiman elite Jakarta. Cibubur adalah wilayah tempat tinggal Shi Xia dan Andrea tinggal. Hanya ada hitungan beberapa jari rumah-rumah pemukiman elite ini berada. Lokasi yang strategis serta hunian mewah membuat Shi Xia hanya dekat dengan Andrea. 

Andrea teman kecil Shi Xia dari semenjak Shi Xia berpindah ke kompleks elite Cibubur. Shi Xia membuka pintu kamar miliknya, tentu saja dengan memakai lingerie miliknya dengan sebuah setelan rompi mini dan tipis. 

"Oh yaudah bi, iya nanti aku turun kebawah dan merapikan diri karena mami dan daddy akan pulang." 

Bi Jumi mengangguk pelan dan turun kembali ke lantai bawah, dirinya masih menyelesaikan masakan untuk sarapan pagi tentunya untuk Shi Xia. 

Leysa menggonggong dari lantai dasar, anakan dari Siberian Husky yang sempat diberikan oleh Andrea ketika Andrea pergi untuk melanjutkan pendidikan ke Aussie sebagai pilot. Leysa seekor anjing jantan yang sangat terlatih, Andrea Drexler memberikannya karena Leysa harus diasuh selama ia pergi melanjutkan pendidikan. 

Shi Xia menuruni anak tangga dengan bahagia, menjemput Leysa tentunya dan selalu menyapa Leysa setiap pagi adalah sarapan baginya. 

Shi Xia meloncat loncat ketika sampai dilantai dasar, dirinya merasa tidak enak ketika ia mendapati Andrea sudah pulang hari ini. Andrea sangat tampan bahkan ketampanannya selalu membuat banyak wanita tergila-gila. Banyak sekali model hingga artis yang menyukai Andrea. 

Shi Xia membelai Leysa dengan lembut, "Ley, pemilikmu sudah pulang. Apakah aku cantik Ley? Ah ayo Ley naiki anak tangga dan masuk ke kamarku, biar pemilikmu melihat kita." 

Shi Xia melepas pagar pembatas ruang Leysa dengan rumahnya, Leysa diberi kandang khusus dengan beberapa taman bermain untuk seekor binatang anjing kesayangan. Andrea Drexler yang memberikannya. 

"Gukkk.."

Leysa berlari dengan kencang menuju kamar Shi Xia dilantai dua. Lantai paling atas yang Leysa dan Shi Xia selalu bermain. 

Shi Xia membuka pintu kamar miliknya, balkon dan ruangan kamar yang menyatu menjadikan kamar miliknya sangatlah luas. Leysa menggonggong dengan memutari Shi Xia yang mengajaknya bermain di balkon.

"Pemilikmu kenapa tidak menampakkan diri Ley? Apakah dia melupakanmu karena pulang dari Australia." 

Ekspresi wajah Shi Xia berubah menjadi masam ketika ia tidak melihat Andrea Drexler tidak memperlihatkan dirinya di balkon atas atau kamar miliknya. 

Kedua matanya berubah sendu ketika mendapati seorang wanita keluar dari rumah Andrea dengan mimik aroma bahagia. 

"Sangat cantik."

Shi Xia mengusap bulu Leysa dengan lembut di balkon atas, "Ley… tidak apa-apa mungkin besok pemilikmu akan melihatmu Ley, ayo kita masuk lagi kedalam Ley. Kau belum makan pagi." 

"Gukkk.."

Leysa mengibaskan ekornya dengan mengikuti Shi Xia dari belakang. Shi Xia tidak mengerti kenapa perasaannya menjadi berubah sedih ketika melihat ada seorang wanita yang berparas cantik keluar dari rumah Andrea. Shi Xia hanya ingat bahwa Andrea pernah berjanji kepadanya bahwa ia akan kembali dan langsung menemui dirinya ketika pulang. Mungkin, semua ini hanya harapan palsu yang Andrea berikan kepada Shi Xia. Air mata jatuh di dasar pelupuk wajah Shi Xia dengan membentuk kristal bening, "Ley, apakah dia membawa kekasih? Kenapa hatiku sakit Ley. Pemilikmu itu apakah ia memiliki kekasih Ley. Jikapun iya kenapa dia memberikanku harapan sejauh ini Ley." 

Shi Xia berjongkok di dekat tangga, hanya ada Leysa yang menggonggong dan mengusapkan kepalanya di punggung Shi Xia. Anjing kesayangan Andrea yang sudah ia rawat selama tiga tahun selama Andrea pergi melaksanakan pendidikan pilot di Australia.

avataravatar
Next chapter