webnovel

• Roceline - 7

Setelah kejadian hari itu, semua teman di kelasnya sering menyapa dirinya.

"Hai Line."

"Selamat pagi, Line."

blablabla

'serius aku lebih suka di diemin" ucapnya dalam hati sambil mengernyitkan dahinya. Line tetap berjalan menuju tempat duduknya dengan tatapan tak bermakna. Pastinya membuat orang kembali bertanya-tanya.

'eh, kemarin gak salah liat kan? perasaan kemarin dia senyum deh. sekarang koq 'dingin' lagi'

blablabla

---

Sekarang sedang waktunya untuk istirahat. Line berdiam diri di kelas sambil membaca novel romansa miliknya. Terkadang ia tertawa geli, kadang geram, atau bisa aja nangis. Tak lama, Kiky mengunjungi Line setelah mencari-cari kelasnya.

"Hai, apa kau teman sekelasnya Line?" tanya Lucky pada salah seorang classmates-nya Line.

"Ya, ada apa?" tanya Rocky penasaran. Dalam hatinya ia bergumam 'siapa nih cowok nyari-nyari Line? Pacarnya ya' sambil tak sadar menyeringai.

'pasti mikir yang aneh-aneh!' ucap Lucky pula dalam hati. "Aku temannya Line, bisa tolong panggilin Line gak?"

'Hah? Teman? Gak! Gak mungkin. Perasaan tuh anak susah banget dapat teman. Sama orang-orang di kelasnya aja gak pernah nyapa. Bisa pula ya dengan gampangnya dapat teman diluar kelas. pft!' gumamnya dalam hati. Lagi.

"Udah? Udah ngegumamnya? Lain kali jangan kelamaan diam diri. Kan orang lain jadi tau kalo kau itu lagi ngomong dalam hati." ejek Lucky sambil melipat tangannya di dada.

"hehh" ucap Rocky menyeringai. "Baiklah sebentar aku panggilkan. Anak gak tau sopan santun." Rocky merendahkan Lucky.

Tap... Tap...

"Line! Itu ada anak gak tau sopan santun, gak tau dari kelas mana juga nyari kamu." seperti biasa, sikap Rocky itu kayak anak cewek, banyak mulut.

"Ah, iya. Siapa?" tanya Line penasaran sembari bangkit dari tempat ia duduk.

"Liat aja sendiri. Aku juga gak kenal itu siapa." Rocky meninggalkan depan kelas dan beranjak keluar, kembali ke teman-temannya.

Line keluar dari kelasnya dan mendapatkan Lucky.

"Hei! Ada apa? Mau traktir ya?" tanya Line sambil tertawa.

'Haaa?!' semua orang yang ada disana ternganga, saat melihat Line yang hanya memberikan senyuman indahnya kepada seorang Lucky. 'Ada apa dengan mereka?' begitulah pertanyaan dalam hati mereka masing-masing.

"Kau mau? Aku bisa mentraktirmu di kantin. Ayo?" balas Lucky mengiyakan permintaan Line, padahal tadinya hanya candaan aja.

Line pun tak menolak. "Ayo! Bentar ya, aku simpan novel aku dulu." kata Line sambil berlari dengan cepat ke dalam kelas.

Setelah ia menyimpan buku novelnya, Line memeriksa apakah ada uang di kantong baju seragamnya. Saat tau bahwa ada uang di koceknya, Line lalu kembali keluar. Dari kejauhan, Line melihat bahwa Kiky di kelilingi banyak cowok lain. 'Kayaknya Kiky gak merasa senang deh?' gumam Line.

"Hei hei! Apa yang kalian lakukan padanya?" tanya Line tegas.

"Gak ada apa-apa, hehe" jawab salah satu dari mereka cepat, lalu beranjak dari tempat itu diikuti pengikutnya.

"Heh!" Line teriak lalu cemberut dan membuat Lucky tertawa kecil. "Kenapa kamu tertawa?"

"Ah.. itu..." Lucky bingung mau berkata apa sampai ia berinisiatif untuk "Ha! Ayo kita ke kantin!" ucap Lucky cepat.

Ia menarik tangan Line dan membawanya ke kantin.

"O... Oke..." sahut Line terputus-putus dan tiba-tiba ia genggaman itu berubah menjadi tarikan. "Hei! Pelan-pelan dong!" ucap Line memarahi.

"Hehe, kamu kan jago lari? Gak merasa ya ini tuh seru !" Lucky terlihat sangat bahagia, sampai-sampai Line terpesona melihat tampang Lucky yang sangat ceria itu.

'wahh~~'