webnovel

#2 #Perasaan Curiga yang diiringi Cemburu

Sudah satu Jam Riry duduk di depan koridor Kelasnya, menunggu Leon yang biasanya menjemputnya disini. Hari ini, sekolah dipulangkan lebih awal, karena ada Rapat Guru mendadak. Kelas Lumayan sepi, hanya tersisa 3 Orang yang menyelesaikan Tugas Piket besok. Dari awal Kelas Leon dan Riry memang berjauhan karena berbeda jurusan. Riry memilih Jurusan IPS dan Leon lebih memilih Jurusan IPA. Kelas Leon berada di Lantai 2 sedangkan Kelas Riry berada di Lantai bawah. Untuk kesekian kalinya Ia melirik ke arah jam tangan yang berwarna Pink, di tangan kirinya.

"Astaga, Leon Kemana sih?! Kalau Li-"

"Kalau Lima menit lagi Leon gak datang Aku bakalan Pulang Jalan Kaki!"Sela Leon sambil memeluk leher Riry. Dan cara itu memang berhasil mengagetkan Riry.

Riry langsung memukul pelan tangan Leon yang melingkar di lehernya."Ihhh, apaan sih? Kamu bikin Jantung Aku hampir COPOT, tau!!".

Leon langsung Tersenyum lembut."Ouh Honey, Lagian Aku juga udah datang dan jemput Kamu di Kelas kayak biasa, kan? Soalnya tadi Aku ada Urusan Dikit sama Teman sekelas, dan harus diselesaikan saat itu juga. Yah, walaupun agak telat, sih"Kata Leon sambil nyengir.

Riry langsung mendengus."Apa?! 'AGAK' telat, Kamu bilang?! ini udah telat BANGET!!"Ujar Riry lalu memalingkan wajahnya."Sekelas? Siapa??"Tanya Riry sambil memberi tatapan menyelidik pada Leon yang saat ini berdiri di depannya.

Leon kembali tersenyum."Ada lah..."Jawab Leon yang langsung menggenggam tangan Riry yang terlihat sangat tidak puas dengan jawaban dari Leon. Tetapi Mereka tetap berjalan bersama melewati Koridor Kelas yang mulai Sepi.

Saat sampai di parkiran sekolah, Leon langsung menaiki Motornya. Matanya yang berwarna Biru Cerah itu menatap Riry yang sedang merajuk itu dengan lembut."Ry... Mau jalan-jalan dulu gak? Soalnya masih Jam segini, dan Kamu tau Aku Paling Malas cuma Bengong di Rumah aja"Tawar Leon sambil menyerahkan Helm pada Riry.

Riry yang tadinya sempat merasa Marah karena Curiga pada Leon, langsung Tersenyum Cerah."Kenapa nggak?? Lagian Kita juga udah lama gak Jalan-jalan...Ayo!!!"Sahut Riry yang sudah menaiki motor dan melingkarkan tangannya di tubuh Leon dengan Bahagia.

Leon pun tak kalah Bahagia, sebuah senyuman yang di bonusi lesung pipi itu terlihat sangat Jelas."Let's Go!!!"Kata Leon sambil menjalankan Motornya dengan semangat.

"Ry..."Panggil Leon lembut, tangan kirinya memegang tangan Riry yang melingkar di tubuhnya.

"Ya??"

"Maaf Soal keterlambatan Aku tadi, ya??"Pinta Leon.

Riry tampak tersenyum tulus."Iya gak apa-apa, udahlah Leon Gak usah di Bahas"Kata Riry yang menyandarkan kepalanya di Bahu kiri Leon.

Setelah setengah jam menghabiskan waktu untuk ketempat tujuan, Kini Mereka sudah sampai di tempat tujuan yang mengawali kegiatan Jalan-Jalan Mereka berdua. Rumah makan. Tanpa bertanya pun Leon sudah tau jika wajah Riry sudah sangat lesu, dan itu memberi Isyarat Jika Riry tidak Sarapan pagi ini.

Riry telah duduk di Meja Pelanggan, dan Leon bersiap menuju Meja Pesanan."Leon..."Panggil Riry dan membuat langkah Leon terhenti.

Riry Tersenyum usil."Memangnya Kamu tau apa yang mau Aku makan dan yang Aku Minum??"Tanya Riry seolah menantang Leon.

Leon langsung Tersenyum Cerah."Tau dong... Malah Aku udah Hafal di Luar Kepala"Sahut Leon yakin sambil menunjuk kepalanya.

"Apa coba??"Tanya Riry lagi.

"Nasi Goreng sama Es Teh!!!"Jawab Leon dengan Bangga.

Riry mengangguk antusias."Yups, Bener banget!"Riry membenarkan. Mendengar jawaban itu, Leon pun kembali melanjutkan langkahnya menuju Meja Pesanan.

Tak lama pesanan mereka pun datang, Akan tetapi saat Leon dan Riry sedang asyik makan sambil bercanda Tiba-tiba Keduanya dikejutkan oleh Sapaan Seorang Gadis berkulit Putih pada Leon.

Raut wajah Leon langsung berubah menjadi Dingin dan Datar."Hn... Ngapain Lu Kesini? Jangan Ganggu, Kami lagi makan"Kata Leon sambil terus memakan makanannya.

Sama dengan Leon, Riry Jelas tampak Sangat Tidak suka dengan kehadiran Gadis itu. Ia mencoba diam.

"Boleh Aku gabung gak?"Tanya Gadis itu, sambil menatap Leon dengan Genit.

Riry hanya diam, sedangkan Leon pura-pura tak mendengar Gadis itu, dan langsung berdiri."Honey... Sudah selesai, kan? Nanti kalau Kamu lapar lagi, Kita Cari tempat makan yang seru, ya? Temenin Aku Ke Kasir, yuk!"Ajak Leon seraya meraih tangan Riry, dan menggenggamnya dengan erat. Riry langsung mengangguk dan tanpa bertanya apa-apa lagi ia mengiyakan ajakan Leon untuk beranjak dari sana.

Melihat Keromantisan yang terlihat dari Leon dan Riry, Gadis itu hanya bisa Kesal tanpa berkata, I Jelas Sangat tidak Suka akan Hal itu. Dari jauh Ia melihat Leon dan Riry semakin mempererat genggaman tangan Mereka.

Setelah itu, Leon dan Riry mencari tempat Minum Jus. Riry yang dari tadi diam, menatap Leon dengan serius."Kamu kenal sama Cewek tadi??"Tanya Riry memberanikan diri. Mendengar itu, Leon langsung mendecakkan Lidahnya"Ouh, Good!"Leon tampak emosi. Sadar akan hal itu, Riry pun semakin Bingung."Kenapa? Kamu tinggal jawab aja, kan?"Desak Riry semakin penasaran.

"Nama Cewek itu, Lynn Dia teman sekelas Aku waktu SMP"Jawab Leon Malas."Dia Mantan Aku.."Lanjutnya.

"What?! Cewek tadi 'MANTAN' Kamu?! Terus maksudnya tadi Dia langsung Menghampiri kita berdua apa?! Apa itu tanda kalau Dia mau balikan sama Kamu, Leon?!"Kini Riry yang tampak Emosi. Leon segera menenangkan Riry seraya menggenggam erat kedua tangannya. Dan terlihat Jelas saat ini Riry sedang Menangis, Gadis yang biasa ceria itu meneteskan air matanya."Psst... Ouh Honey, Please jangan nangis... Gak ada satupun yang bisa gantiin Kamu. Karena Aku Mencintaimu dari Hati yang terdalam"Ucap Leon lirih, lalu ia menghapuskan air mata Riry yang mulai tenang.

Riry menatap dalam Mata Biru milik Leon, di dalam sana Ia melihat sebuah Ketulusan untuknya dan seketika pula Titikkan Air matanya yang tadi mengalir deras, mulai terhenti."Ry... Kamu harus tahu satu hal..."Kata Leon mempererat genggamannya."Semua tentang Dia adalah masa lalu yang paling gak mau Aku ingat-ingat lagi... Dan itu semua,udah Aku buang Ke Tempat SAMPAH"Sambungnya disertai senyuman Tulus. Mendengar jawaban itu, Riry menjadi tenang. Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa masih ada Perasaan Cemburu yang sangat dalam. Namun yang terpenting adalah, Sampai saat ini Leon Selalu menjaga Hati untuknya. Dan Semoga Perasaan Curiga pun akan Hilang dalam sekejap mata.

#ToBeContinued