1 one

"Eunwoo bisakah kau bergeser lagi?"

Dengan kesal eunwoo menuruti apa kata gadis didepannya, entah sudah keberapa kali gadis itu menyuruhnya untuk menggeser posisi

"dasi" (lagi)

"Yaa jung jea kau hanya perlu mengambil gambar kami, tapi kenapa kau terus menyuruhku bergeser?"

"Yaa eunwoo kau harusnya sedikit peka, dia tidak ingin mengambil foto mu"

Setelah mendengar peruturan tuan choi hal itu membuat eunwoo semakin kesal, jea yang menyadari eunwoo mendekati dirinya segera lari.

"joesonghabnida" (maaf)

Teriak jea membuat dirinya menjadi bahan sorotan, eunwoo mempercepat langkahnya.

Tuan choi yang melihat mereka hanya tertawa, tiba saat eunwoo kelelahan dia sedikit menundukkan badannya untuk mengatur napas. Eunwoo menatap jea yang berhenti di sana.

"Yaa ppaleun" (cepat)

Jea menjulurkan lidahnya dan lanjut berlari saat eunwoo kembali mengejarnya.

"michyeoss-eo" (dasar gila)

Hingga akhirnya eunwoo berhasil menangkap jea dan memeluknya. Dan detik itu juga semua orang yang ada di sungai han berteriak histeris.

DORR

Suara tembakan terus terdengar saat seseorang menarik pelatuk berulang kali. Jea mencengkeram kuat jas eunwoo bahwa dia sangat takut.

"Tenang jea gwaenchanh" (semua baik-baik saja)

Eunwoo mempererat pelukannya memberikan jea ketenangan, jea menatap semua orang yang berlarian, kini jea baru sadar bahwa mereka juga bersama tuan choi.

Jea mencari keberadaan tuan choi dan,... Dilihatnya tuan choi sudah terbaring dengan darah yang mengalir.

"Ani sunbae-nim" (tidak)

Jea berlari menghampiri tuan choi lalu memukul pelan pipinya berharap dia bangun dan eunwoo juga mengikuti langkah jea, dia memangku kepala tuan choi.

"Sunbae-nim il-eona!,... il-eona sunbae-nim" (bangun)

Eunwoo memperkeras suaranya namun semua terlambat tuan sudah tiada.

DORR

Tembakan kembali terdengar tepat di batang pohon yang berdiri tegak di samping jea membuat gadis itu termenung.

Hal itu mengingatkan dirinya akan eommanya (mama) yang telah tiada.

"Jea gwaenchanh euseyo?" (Apa kau baik-baik saja?)

Jea tidak bergerak seakan akan dirinya adalah patung, dirinya masih menatap fokus batang pohon yang telah bolong karena tembusan dari peluru.

"Eomma"

Dan detik itu juga jea berusaha menahan dirinya agar tidak terjatuh namun dia tidak kuat hingga berakhir dirinya pingsan.

"and everything has started!" -unknown

avataravatar
Next chapter