webnovel

REVENGE of UZUMAKI NARUTO

Seorang anak yang menginginkan suatu keadilan karena ia sudah lama mengalami penindasan bukan hanya keluarga namun penduduk desa. Ia berlatih namun itu semua tidak cukup, karena permasalahan utamanya adalah dia tidak memiliki cakra dalam tubuhnya. Dia dibuang dan sapa sangka karena insiden itu ia malah mendapat suatu keajaiban dan mungkin akan menjadi dewa shinobi. Cerita ini milik saya namun tokoh milik pemiliknya, dan untuk kejadian mungkin ada yang sama dan mungkin ada yang berbeda dari cerita Naruto yang kita kenal Jika ada kesamaan berarti ya sama jika berbeda ya berarti saya kreatif. Baca secara runtut maka kamu akan menemukam sesuatu yang baru dari fanfic Naruto yang telah kamu baca

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
40 Chs

5.) Pertemuan Kembali

Naruto

Hokage jiji

Namikaze Minato

Namikaze menma

Kawan kawan naruto saat kecil

®©®

- - - -

- - -

- -

-

Pagi hari....

'Hoamm, engggehhh' suara Naruto saat habis bangun tidur dari ranjang empuknya. Naruto segera bergegas untuk mandi serta bersiap untuk membeli makanan, pakaian, perabot untuk cadangan di apartemen baru miliknya.

'Baiklah karena baru satu hari tak apa lah aku sedikit bermalas malasan, aku sungguh rindu dengan tempat ini' ucap Naruto sambil menatap ke arah luar jendela kamarnya.

Naruto berjalan menyusuri jalan menuju kedai ramen Ichiraku, tak sampai 15 menit, sampailah dia di kedai tersebut, mengapa cepat? karena Naruto memilih apartemen yang berada di pusat kota dan dekat dengan kedai ramen(makanya harga apartemen mahal).

Tadaima

Sang paman yang mendengar itu, hatinya langsung bergetar, seperti merasakan sesuatu yang hilang telah kembali, di tataplah seseorang yang mengucapkan itu, namun yang dia lihat bukan lah Naruto (sebenarnya Naruto, namun si paman tidak mengenali penampilannya yang sekarang).

Narutopun duduk, 'satu ramen ukuran jumbo paman, khikhikhi' , pesan Naruto kepada si paman.

'Baiklah 1 ramen ukuran jumbo akan siap di hidangkan' balas si paman.

Tak sampai 5 menit ramen pun jadi, di suguhkanlah makanan dewa kepada Naruto. Saat memberikan mangkuk tersebut sang paman terus menatap wajah Naruto sambil berjalan menjauh, ia tak berani untuk bertanya.

Naruto yang melihat itu hanya tertawa dalam hati 'hahaha pasti si paman tidak menegenali aku, lucu sekali wajah ingin taunya itu'

1 menit.

'Hey paman, aku ingin bertanya disini siapa yang memimpin?' tanya Naruto.

'Ano, pemimpin desa ini adalah Namikaze sama' balas sang paman.

'Ohh ternyata masih dia ya' ucap dalam hati.

'Apa tuan ada urusan dengan Hokage sama?' tanya sang paman.

'Oh tidak, aku hanya sekedar bertanya, kulihat desa ini sungguh berkembang ketimbang desa desa lain yang pernah aku kunjungi sebelumnya' bohong Naruto.

Setelah selesai makan Naruto segera membayarnya.

'Ini paman uangnya, ramen mu sungguh hebat datebayo' ucap Naruto.

Sang paman yang mendengar itu 'Baiklah silahkan datang kembali,ano bolehkah aku bertanya nak? Apa kau adalah Naruto Uzumaki?'

Naruto yang akan ditanyai dengan pertanyaan itu, menjawab dengan senyuman sebelum dirinya keluar dari pintu masuk kedai.

'Kuharap kau tidak membocorkan berita ini paman dan ya aku adalah Naruto Uzumaki yang dulu, ups ingat hanya Naruto saja' telepati Naruto ke si paman.

'Huh suara apa itu tadi, apa mungkin suara hati tuan tersebut' ucap sang paman bingung dengan suara yang tiba tiba masuk ke otaknya.

Keluar dari kedai ramen Naruto menuju ke toko pakian, karena ia rasa pakaiannya yang sekarang ia pakai tidak sesuai dengan zaman sekarang.

Jreng Jreng Jreng

Pakaian barunya seperti itu tanpa memakai jubah dan di kira kira sendiri ukuranya untuk seorang anak berusia 11 tahun.

Setalah puas berjalan jalan naruto segera menuju tempat sang hokage jiji.

'Khi khi apa jiji masih ingat dengan ku ya' ucap Naruto dalam hati.

Ketika sampai di depan mansion Sarutobi, Naruto di hadang oleh penjaga,sang penjaga tersebut bertanya kepada Naruto apa tujuannya kemari, Naruto yang jahil tidak menjawabnya malah ia langsung.

Wusthh wusthh

Dua orang penjaga pingsan akibat ulah Naruto yang memukul tengkuk mereka. 'semoga tidak mati' ucap asal Naruto.

Ia segera masuk ke rumah, karena masih ingat letak letak ruangannya, Naruto segera menuju ke ruangan Hokage jiji.

'Huh begitu ya, mudah sekali kau melumpuhkan penjaga ku wahai anak muda' ucap sang Sandaime Hokage.

'Haha perkenalkan aku adalah ninja dari negeri sebrang, sekarang rasakanlah kematian mu wahai jiji' ucap Naruto.

Sarutobi yang mendengar kata jiji hatinya langsung berguncang, namun ia tepis dulu perasaan itu.

Bruak....

Naruto bershinsuin ke depan meja Hokage jiji, lalu menendangnya.

Meja di depan sang hokage terlempar ke samping, dan sang Hokage jiji langsung memasang posisi siaga.

Waktu berdetik 1...2...3

Sang hokage menyerang Naruto dengan cara taijutsu yang lumayan keras, Naruto yang menerima itu membalasnya dengan mudah.

kanan, kiri, atas, lalu di akhiri Naruto dengan menendang sang hokage jiji hingga terlempar ke depan.

'Hemm hebat juga kau anak muda' ucap sang Hokage jiji.

'Gawat dia musuh yang lumayan tangguh, aku harus segera bertindak' batin sang Hokage jiji.

Di panggilah emma, kera kuchiyose sang Sandaime, sebelum melakukan combo apik,epik, yang warbyasanya itu.

Naruto segera menghentikannya, ia tak ingin ruangan tersebut tambah hancur karena ulahnya.

'Cukup jiji ini aku Naruto, apa kau tak mengenali aku, iya ini aku cucu mu' ucap Naruto mencoba menggagalkan combo epik mereka.

Srettttt

Penyerangan berhenti, Sang jiji yang mendengar itu langsung melepaskan senjatanya dan memeluk sang cucu Naruto.

'Kemana saja kau Naruto, kukira kau telah meninggal, ku coba lacak keberadaan mu namun yang tertinggal hanya baju mu yang robek di dekat katana anbu root' ucap Sang jiji.

Naruto membalasnya 'sebenarnya selama ini, saat aku menghilang hingga sekarang aku hanya berlatih jiji, namun latihanku bukanlah di dunia ini melainkan di lain tempat, jadi ya keberadaan ku tidak mungkin bisa dilacak.

Untuk sobekan baju di dekat katana itu disebabkan aku dicoba di bunuh oleh anbu root, aku tak sempat melawan karena aku langsung ditikam dari belakang, namun aku beruntung, ketika nyawaku akan di ambil oleh Kami sama, aku di selamatkan oleh seseorang, dan seseorang itulah yang telah merawat ku dan melatih ku hingga sekarang ini".

Sang jiji yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dan menatap wajah Naruto, Naruto melakukan hal yang sama.

Pletakkk..

Sang jiji menjitak kepala Naruto dan langsung duduk di kursinya.

'Kau sungguh kejam jiji, sudah merusak suasana, sekarang kau membuat kepala ku benjol' ucap Naruto sambil mengelus kepalanya yang memiliki bulatan hasil jitakan amarah jiji.

'Tak apa Naruto itu hanya salam untuk mu Naruto, pertanda aku sangat menyayangimu' tutur Sang jiji.

Naruto membalasnya sambil tersenyum walau dalam hati ia berkata 'sayang pantat mu panjang itu, ini sungguh sakit sekali datebayoo'

'Sekarang duduklah disini Naruto coba ceritakan bagaimana caramu bertahan hidup' suruh sang jiji kepada Naruto.

Naruto segera duduk di samping sang jiji.

Jadi begini jiji.

Skip...

-

-

-

'Oh jadi begitu Naru, sekarang dimana orang yang telah merawat mu itu, aku ingin memberinya imbalan serta ucapan terimakasih karena sudah merawat cucuku ini' tanya Sang jiji.

'Maaf jiji mungkin tidak bisa karena dia sekarang telah meninggal' balas Naruto.

Kalau begitu tak apalah yang penting cucuku dapat kembali dengan selamat. Ucapnya sambil merangkul Naruto lagi.

Sang istri yang mendengar keributan dari ruangan sang suami segera masuk ke ruangan tersebut, dan nampak lah sang hokage sedang memeluk Naruto.

'Tsuma siapa itu' tanya sang istri kepada sang jiji.

'Ini adalah Naruto anata, Naruto anak Minato , cucu angkat kita' balasnya kepada sang istri.

Naruto? Naruto kecil ku?

Sang jiji mengangguk,tanpa babibu sang istri juga memeluk naruto dengan penuh kasih sayang.

Biarlah mereka melepas kerinduan dulu.

'Naruto apa kau pinya kegiatan selain di apartemen itu?' tanya Sang jiji.

Naruto menjawab 'tak ada, aku tak ada kegiatan apa apa'

Sang jiji yang mendengar itu tampak senang dan menyarankan Naruto untuk masuk ke akademi walaupun hanya kurang 1 tahun lagi untuk kelulusannya, Naruto yt tmenerima dengan senang hati. Walau ia membenci keluarganya namun ia tetap menyayangi desa ini, yang selama ini sang jiji lindungi.

'Baiklah jika kau menyetujuinya dua hari dari sekarang kau bisa masuk di akademi ninja konoha di utara dekat kantor Hokage' ucap Sang jiji.

'Baiklah jiji aku siap menerimanya" balas Naruto.

Sang jiji tampak senang dengan keputusan Naruto, karena waktu sudah malam Naruto pamit untuk pulang ke apartemen nya. Namun di cegah sang jiji, dengan alasan untuk makan malam bersama.

Makan malam

Setelah selesai dengan acaranya tersebut Naruto di perbolehkan pulang lalu Naruto pamit kepada Sang jiji dan istrinya jiji.

'Kurasa aku akan jalan jalan lagi dulu, sambil menikmati gemerlap malam Desa Konoha, ya kan Kurama?' tanya Naruto.

'Terserah kau lah Naruto yang terpenting kau harus berhati hati jangan sampai tertikam lagi' balas Kurama.

'Ish kau ini mengingatkan ku saja akan peristiwa menyedihkan itu' ucap Naruto.

Naruto berjalan jalan melewati komplek komplek setiap clan, karena ini terbilang sudah agak larut, banyak mansion yang sudah dimatikan lampunya hanya beberapa clan saja yang masih ramai oleh orang.

'Apa aku harus ke mansion Hyuga saja ya' ucap Naruto sendiri.

'Ah jangan mungkin besok saja' ucap Naruto sendiri lagi.

Naruto yang bingung mau kemana lagi akhirnya memilih untuk pulang saja.

5 menit berjalan

Akhirnya Naruto sampai didepan apartemennya, lalu masuk kedalam.

Naruto langsung bergegas untuk mandi air hangat, tubuhnya sudah lengket oleh keringat.

'Berrr dingin' ucap Naruto lalu berpakaian.

'Yoshh aku akan masuk akademi, tunggulah teman teman ku, Naruto will back with you all' ucap Naruto

'Baiklah waktunya tidur'

'Aku berharap impian ku terwijud' ucap Naruto sebelum tertidur.

2 hari setelahnya pada pagi hari.

- - - - - - - -

- - - - -

- - -

- -

-

- - - -

- -

- - - -

TO BE CONTINUE

Rate this story guys, ingat bintang itu gratissssss