1 Prolog

Seorang pria kurus dengan kantung mata besar dimatanya terlihat berdiri dengan ketakutan didepan meja seorang wanita tua yang terlihat gemuk

"KEI!!! SUDAH KUBILANG BERAPA KALI!! KAU HARUS LEBIH FOKUS PADA PEKERJAANMU!!!", wanita gemuk itu berteriak kepada kei, kei terlihat bergetar ketakutan, "ma-maafkan aku bos!!", kei berkata dengan nada bergetar

"kau sudah menggunakan kata kata itu berulang kali! dan juga... Kenapa kau terlihat sangat pucat?", wanita itu berkata dengan nada bingung sekaligus sinis

"ehmm... Ku-kupikir ini karena aku menyelesaikan tugasku yang terlalu... banyak", kei berkata dengan nada ragu ragu, wanita gemuk itu terdiam sebentar, "hah... baiklah baiklah, kau bisa beristirahat beberapa hari...", wanita itu menghela nafas kesal

"t-tapi bagaimana dengan pekerjaanku?" kei bertanya dengan ragu, wanita itu hanya melambaikan tangan gemuknya, "itu akan diurus, sekarang pergi, aku tidak ingin membayar denda akibat seorang karyawan yang bisa saja mati", dia berkata dengan nada sinis

"terima kasih, bos!" Kei membungkukan badannnya dan mulai berjalan kebelakang dan keluar dari ruangan itu

Kei menghela nafas lega setelah keluar dari ruangan bosnya, dia menatap langit langit gedung dengan tatapan frustasi, "argh!! Kupikir aku harus mencari hobi atau sesuatu", dia berkata dengan nada kesal

Nama lengkap kei adalag Kei Nakamura, dia hanyalah seorang karyawan biasa yang berusaha keras untuk menghidupi dirinya sendiri karena pada dasarnya dia sebatang kara, tidak memiliki orang tua, adik, kakak atau bahkan saudara, dia bahkan hanya memiliki beberapa teman yang bahkan tidak dekat sama sekali, apalagi jika kau bertanya tentang pacar, dia tidak memilikinya sama sekali

Wajah kei tidak jelek tapi juga tidak tampan, dia hanya memiliki wajah biasa dan tubuhnya bahkan terbilang kurus tapi setidaknya masih mendekati proposional

Kei lahir didaerah kyoto, jepang, dia bekerja sebagai karyawan bagian administrasi untuk sebuah perusahaan yang bergerak dibagian elektronik

Sebagai seorang karyawan dia juga sangat rajin tapi juga membuat dia hampir melupakan untuk melakukan kegiatan seperti tidur atau makan yang menghasilkan tubuh kurusnya

"hah... Aku berharap aku bisa bersantai kali tanpa memikirkan hal hal yang berhubungan dengan pekerjaanku", dia berkata dengan muram sambil menggendong tasnya saat dia berjalan keluar dari kantor

"Yo, kei", seseorang memanggil kei dari belakang, kei menoleh dan melihat seorang pria seumurannya (25 tahun),  kei mengangkat alisnya, "oh, sai, bukankah kau juga dipanggil oleh bos? Kenapa kau sudah keluar?", kei bertanya

"hehe... Sebenarnya aku... ", sai menundukan kepalanya sebentar sebelum dia menatap kei dengan tatapan sombong, "...aku sudah dipromosikan menjadi kepala pemasaran", dia berkata dengan nada bangga

Kei terlihat terkejut sebelum tersenyum, "bagus untukmu, sampai jumpa", dia lalu berjalan pergi tapi dia kembali dipanggil oleh sai, "hei! Bagaimana jika kita minum? Untuk merayakan promosiku", sai berkata dengan santai

Kei berhenti dan berbalik, "kau yang bayar", dia lalu berjalan menuju arah yang berbeda sambil diikuti oleh sai yang tersenyum pahit, "hahaha, kau memang jahat", dia berkata dengan nada terpaksa

Kei hanya menatapnya dengan senyum kecil, "yah, setidaknya aku ikut merayakan promosimukan? Kau harusnya senang", dia berkata dengan nada main main, sai hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil

*klink

Suara bel disebuah bar berbunyi, kei dan sai terlihat masuk sambil berbincang kecil dengan santai, kai lalu menatap kearah seorang wanita yang terlihat agak cantik

"ohh, miya kau sudah sampai", sai langsung meluncur kearah wanita itu, miya menatap sai dengan tatapan kesal, "kau terlambat!"

"hehehe, maaf aku perlu mengajak seorang teman lagi", sai menunjuk kearah kei yang ada dibelakangnya, kei tersenyum kecil dan mengulurkan tanganya, "namaku Kei Nakamaura"

"namaku Miyamura Ito, salam kenal", miya tersenyum kepada kei, kei mengangguk sambil tersenyum dan duduk disebuah kursi disamping sai, dia tidak ingin duduk terlalu dekat dengan orang yang baru dia kenal

"baiklah, karena aku yang dipromosikan, aku yang akan traktir, kalian bisa memesan sesukanya", sai berkata dengan nada bangga, kei dan miya tersenyum dan mulai memesan, begitu juga dengan sai

"hah... ", sai menghela nafas setelah meminum birnya, dia terlihat sedikit memerah, "hei miya... ", sai memanggil miya

"apa? ", miya menatap sai, "apa kau mempunyai pacar?", sai bertanya dengan santai, miya terdiam dan menggelengkan kepalanya, "tidak... Sejujurnya aku baru saja putus...", dia berkata dengan nada datar

Sai dan kei terdiam, "oww, maaf aku... ", sai terlihat sedikit panik dan miya menggelengkan kepalanya, "tidak, tidak masalah, aku malah senang karena berhasil putus dengannya, dia adalah seorang laki - laki brengsek", miya berkata dengan nada muram, kei menatap miya dengan bingung,  "brengsek? Brengsek seperti apa?", kei bertanya

Sai menatap kei dengan tatapan aneh dan miya menghela nafas, "ya, kau tau... Dia sering memakiku, mengambil uangku dan bahkan memukulku bebarapa kali", miya langsung meneguk birnya dan menghabiskannya

"paman, aku minta segelas lagi", miya kembali memesan, sai dan kei mengangkat alisnya, "kenapa kau tidak melaporkannya?", sai bertanya dengan nada kesal bercampur bingung

"entahlah... Aku hanya merasa... Kau tahu, tertahan", miya berkata dengan sedih, kei mengangguk dan kembali meminum, diikuti sai karena dia tidak tahu harus berkata apa

——

Beberapa jam kemudian

Sai terlihat tergeletak diatas meja sementara kei memegang kepalanya dengan sakit, miya jauh lebih baik tapi dia terlihat sangat kenyang karena memakan banyak makanan

"argh, aku sangat kenyang!", dia berkata dengan nada senang, kei hanya menatap jam ditangannya dan langsung mengambil tasnya lalu berjalan pergi dengan loyo

"hei! Kenapa kau tidak membopongnya kembali", miya memanggil kei sambil menunjuk sai yang tertidur, "argh, aku bahkan kesulitan untuk berjalan dan kau bertanya kenapa aku tidak membopongnya?", kei berkata dengan kesal dan kembali berjalan pergi meninggalkan miya yang terlihat kesal, "hah..."

"sial, sudah pukul 11, aku harus cepat pulang", dia berkata dengan kesal, tapi tidak peduli seberapa keras dia berusaha, jalannya masih saja sangat kacau

"hah, baiklah aku akan berhenti sejenak", dia bergerak kepinggiran dan bersandar pada sebuah dinding dan tanpa sengaja dia melihat sebuah kupon berwana merah

Dia menatapnya dengan penasaran dan mengambilnya lalu mulai membaca tulisannya, "hmm... Ini hanya sebuah kertas kosong? Terserah", dia merobek kertas itu dan membuangnya sembarang

Tiba tiba dia merasakan sesuatu tapi itu hanya terjadi beberapa saat seolah itu hanya sebuah kilat yang lewat, "apa itu?", dia berkata dengan agak takut, "ahh, sudahlah, mari kita pulang", dia kembali berjalan secepat yang dia bisa, dia memiliki perasaan buruk tiba tiba

*weng!!!!

Tiba tiba suara sirine terdengar dengan sangat keras dari segala penjuru, kei terlihat terkejut tapi menjadi tenang sebelum dia melihat sebuah bola api raksasa bergerak dengan sangat cepat

"ya ampun...", dia berkata dengan nada terkejut, tadinya dia mengira itu sirine gemba bumi tapi sepertinya dia salah besar

Dia mulai merasakan rasa tidak berdaya, kakinya langsung ambruk otaknya serasa berhenti bekerja karena putus asa, sebuah rasa yang sudah dimiliki oleh manusia pertama dan diturunkan kepada keturunannya, rasa takut akan kematian

*BOOM

Ledakan terjadi, gelombang kejut menyebar kesegala arah menyapu segalanya seperti tsunami, kei langsung terpental dan meninggal secara instan, dia bahkan tidak tahu bagaimana dia mati

avataravatar
Next chapter