webnovel

RETURN

Tahun 2030, dimana tahun ini adalah puncaknya gim online. Esport berkembang secara drastis, semua orang berlomba-lomba menjadi yang teratas. Salah satu permainan yang berada dalam smartphone akhirnya mengalahkan semua gim yang ada didunia. Memang terlihat seperti omong kosong, tapi kenyataannya memang begitu.

MOBA, salah satu genre yang sangat populer. Entah di komputer maupun smartphone, mereka sangat populer. Tahun 2030 menjadi tahun yang manis untuk genre ini, karena salah satu permainan dengan genre ini dapat menjadi permainan TOP 1 DUNIA. Eternal Battle, gim top satu dunia yang menggunakan konsep bergenre MOBA.

Eternal Battle sendiri sudah muncul pada tahun 2016, mereka melewati masa-masa yang sangat sulit, dan pada akhirnya mereka dapat menginjak puncak gim.

Clay Leonardo, salah satu pemain aktif yang memainkan Eternal Battle dari 2020. Clay Lenonardo biasanya dikenal sebagai King Jungler di Eternal Battle karena dia merupakan top semua hero Assasin ataupun hero yang biasa digunakan sebagai jungler. 

Clay Leonardo sangat terkenal di Eternal Battle, namun ada sisi lain kondisinya sangat tidak baik.

Dia setiap saat bermain Eternal Battle, tapi dia berhenti sejenak saat perutnya sudah terasa lapar. Hampir setiap hari dia memakan makanan instant, seperti Mie dan sebagainya. Saat ini dia tinggal disebuah apartemen sepuluh lantai, tinggal sendirian tanpa kedua orang tuanya.

Kedua orang tuanya tidak tahan dengan kebiasaannya, sehingga mereka mengusir Clay dari tempat tinggalnya dan Clay pun tinggal di apartemen yang saat ini dia tempati.

Semua uang untuk makan dan lainnya ia dapatkan dari Jasa Joki, Membuat Video dan pekerjaan yang berhubungan dengan Eternal Battle. Disaat semua orang berlomba - lomba jadi yang terbaik supaya dilirik sebuah perusahaan esport, sedangkan Clay sendiri hingga saat ini tetap memegang teguh bahwa permainan hanyalah permainan, dia tidak ada niatan untuk masuk kedalam Pro-Scene.

Victory!

Suara itu terdengar dari Smartphone milik Clay. Dia seperti sudah tidak ada semangatnya lagi, seperti sudah bosan dengan Game itu.

"Kenapa aku tidak kalah sama sekali, ini sungguh membosankan."

Ia berpikir bahwa ia lebih baik masuk kedalam sebuah Esport, atau Pro-Scene. Dia bisa membela negaranya dan bahkan membanggakan kedua orangtuanya. Tapi, kenyataannya itu sudah terlambat. Usia Clay sudah tidak berada dalam puncak, atau disebut anak muda. 

"Andai aku bisa mengulang waktu, mungkin aku akan memaksimalkan semuanya."

Clay mulai menutup smartphonenya dan berbaring diatas kasur. Matanya mulai menutup, dia sudah tidak bisa membuka matanya lagi karna sangat mengantuk. Hingga akhirnya Clay pun tertidur.

Beberapa saat kemudian, akhirnya dia mulai membuka matanya secara perlahan.

"Bangun kak!"

Terdengar suara anak kecil, semakin lama suara itu semakin jelas. Clay yang baru membuka matanya merasa bingung, menganggap bahwa ini masih didalam mimpi. Ia menutup matanya lagi.

"Malah tidur lagi, bangun kak!"

Hingga akhirnya dia sepenuhnya terbangun, dia menaikkan badannya, lalu melihat kekanan dan kekiri. Ada anak perempuan yang sangat familiar dimatanya. Clay bertanya, "Kamu siapa?"

"Hah? Jangan pura - pura lupa, cepatlah ibu sudah menunggu untuk sarapan."

Clay mencoba mencubit tangannya, dan hasilnya dia merasakan sakit. Ia masih bingung, ia turun dari kasur dan melihat kesebuah cermin yang ada dikamar.

"Itu… Bukannya itu aku pas masih sekolah?!"

"Tunggu sebentar, apakah ini benar? Mana mungkin."

Tapi dia mencoba berpikir keras, saat dia mencoba mencubit tangannya, dia merasakan sakit. Artinya, ini bukanlah mimpi.

"Baiklah cukup untuk saat ini, aku akan mengikuti omongan anak itu."

Clay keluar dari kamarnya, ia mulai berjalan kesebuah ruangan. Disana terlihat anak kecil yang tadi membangunkan dirinya, lalu ada dua orang yang sangat ia kenali. Mereka adalah orang tua Clay.

Saat mendekati mereka, Clay melihat sebuah kalender yang ada didekatnya. Dia melihat bahwa kalender menunjukkan tahun 2020, tepatnya sekarang bulan Juni. Ia melanjutkan memasuki ruangan.

Clay pun duduk disalah satu kursi yang kosong. Saat Clay baru saja duduk, dia melihat salah satu orang tuanya akan mengucapkan sesuatu.

"Clay, kamu tiga minggu lagi baru masuk SMK ya?"

"Oh… Ya."

"Kalau kamu naik ke kelas tiga."

"Papah mau kerja?," tanya anak perempuan yang masih Clay belum ingat.

"Ya iyalah biar kamu bisa makan, papah kan liburnya gak kaya kalian."

Setelah papahnya selesai makan, dia langsung berangkat. Sedangkan Clay masih menghabiskan sarapannya sambil berusaha mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.

Setelah ia ingat - ingat, ia mengingat sesuatu. Dia mengingat bahwa tahun ini adalah tahun dimana dia sudah bisa memainkan Eternal Battle. Dia segera menyelesaikan sarapannya, setelah itu ia kembali ke kamarnya. Mencabut smartphone dari charger dan menyalakan smartphone miliknya.

Betul saja, dia melihat Eternal Battle sudah terinstall di Smartphone miliknya. Dia membuka Eternal Battle dan game tersebut mulai melakukan login.

Dia menyadari bahwa tampilan login Eternal Battle benar adanya pada tahun 2020. Setelah loading selesai, dia diperlihatkan sebuah tampilan awal saat membuat akun. Clay ingat bahwa hari ini adalah hari dimana dia baru saja selesai memasang Eternal Battle di smartphone nya. Dia mulai memasukkan username, Clay mengisi username lamanya. Yaitu, 'Amon'. Amon adalah username kesukaannya, dia selalu menggunakan nama itu di game apapun.

Eternal Battle dimulai. Pertama - tama Clay akan menyelesaikan sebuah tutorial wajib, setelah itu dia menyelesaikan beberapa pertandingan. Hingga akhirnya dia pun sudah bebas melakukan apapun di Eternal Battle.

"Ah, aku sepertinya harus memulai dari awal."

Dia saat ini memiliki 32.000 Battle Point. Battle Point adalah uang game di Eternal Battle yang biasa digunakan untuk membeli Hero. Clay pergi ke shop, dan membeli satu hero seharga 32.000 Battle Point.

Dia langsung membeli hero Assasin kesukaannya tanpa berpikir panjang, yaitu Azkadina. Hero paling susah di Eternal Battle sampai terakhir dia memainkan gim ini.

Azkadina adalah tipe hero assasin yang bisa terbang menggunakan sebuah kabel. Tipe hero yang sangat harus bisa menghafal map dan tau posisi semua tembok yang ada di map.

Clay sendiri langsung membeli hero tersebut karena hero itu adalah hero utama dia. 

"Jika kamu bisa menggunakan Azkadina, saat pindah ke yang lain sudah pasti sangat mudah."

"Azkadina sudah kubeli, apakah sudah saatnya untuk memainkan mode ranked?"

Mode ranked, atau biasa disebuat mode kompetitif adalah mode dimana semua orang berlomba - lomba untuk menjadi yang paling atas. Sekarang adalah season 16, baru beberapa hari season berganti. Ini waktu yang tepat untuk menaikkan divisi.

"Tapi mungkin nanti saja, aku akan mencari informasi kondisi Eternal Battle saat ini dan setelah itu mari kita bersih - bersih terlebih dahulu."

Beberapa jam kemudian. Clay sudah paham dengan keadaan Eternal Battle saat ini, dan dia juga sudah bersih - bersih. Dia sekarang sudah berada di jam terbaik tanpa gangguan.

"Haruskah kita memulainya?"

~Bersambung~