webnovel

Chapter 1

Pagi ini ini Layla terbangun dan membuka matanya malas. Ia duduk di tepi kasur dan meraih ponselnya yang berada di laci samping kasur nya.

saat Layla membuka layar ponselnya, terdapat banyak notif masuk.

Layla melihat notif tersebut satu persatu dengan teliti.kebanyakan adalah notif yang tidak terlalu berguna.

Hingga,matanya tertuju pada satu notif yang tidak asing.

Beberapa saat kemudian matanya terbelalak lebar setelah melihat isi pesan tersebut.

"Astaga,ini sungguhan?? Aku....di terima di Perusahaan L.C?!!"

Layla melompat kegirangan. Ia tak menyangka kalau ia akan di terima di perusahaan tersebut. Padahal ia hanya lulusan SMA dan sangat kecil kemungkinan di terima  jika melamar bekerja di Perusahaan tersebut.

Sebenernya,Layla hanya iseng melamar pekerjaan di Perusahaan tersebut. Awalnya ia hanya melamar bekerja di 3 perusahaan dari beberapa hari yang lalu  tetapi tidak ada balasan.

***

Layla berjalan dengan hati yang berdebar debar. Hari ini adalah hari pertama ia bekerja. Leyla merasa sangat senang karena akhirnya ia bisa membantu Ekonomi Bibi nya.

"Jadi kau yang bernama Layla Alcira?"

"Ya."

"Selamat ya,anda di terima bekerja di sini sebagai Sekertaris Pribadi Owner Perusahaan ini."

Wanita tersebut tersenyum pada Layla yang diam mematung.

Layla terkejut. Ia berusaha mencerna perkataan wanita di hadapannya.

Bagaimana bisa ia langsung di tetapkan sebagai Sekretaris Pribadi pemilik Perusahaan tersebut? Layla hanya seorang gadis lulusan SMA  biasa.

Bukankah seharusnya lulusan Sarjana lah yang pantas menduduki  posisi tersebut? Dan lagi. Ia baru pertama kali bekerja. Sama sekali belum memiliki pengalaman apapun di tempat barunya.

"Gaji anda sebulan 28 Juta. "

Wanita tersebut melanjutkan perkataannya.

"Apakah masih kurang? Jika iya,kami akan menambahkan jumlahnya lagi."

"Tidak! Itu sudah lebih dari cukup kok!"

Wanita itu menyodorkan sebuah kertas dan pulpen pada Layla.

"Baiklah jika begitu, tolong tanda tangani surat pernyataan ini."

"Baik!"

***

'Hari ini aku sudah langsung di suruh untuk bekerja. Ia langsung memberikan seragam Perusahaan padaku dan memintaku untuk segera mengganti pakaian....

Wanita tadi juga menyuruhku untuk langsung datang menemui Owner Perusahaan ini secara langsung di ruangannya.'

"Hm... lantai 12 ruang 7.... Di mana ya..."

Layla melihat ke sana kemari untuk mencari ruangan yang ia cari. Ia juga terus menggumamkan tempatnya.

'Ah... jantung ku berdebar kencang. Ini pertama kalinya aku langsung bertemu dengan Owner Perusahaan ini. Biasanya aku hanya melihatnya di TV,Koran,atau Di internet saja....

Kira kira seperti apa ya orangnya...ia tidak pernah menunjukkan wajahnya di manapun. Hanya memperlihatkan tubuhnya sampai lehernya saja.

Aku tidak pernah tahu bagaimana rupa dari Owner tersebut. '

Saat Layla sudah sampai di depan pintu ruangannya,ia menarik nafas dalam-dalam. Berusaha menenangkan dirinya.

'Baiklah Layla, kamu pasti bisa! Ayo semangat!!'

Layla membuka pintu tersebut perlahan dan masuk ke dalam. 

Ia membungkuk sopan dan memperkenalkan dirinya.

"Selamat pagi pak,saya Layla Alcira  Sekretaris Pribadi baru an...da.."

"Hm... apakah saya terlalu tua sehingga kau memanggil saya dengan sebutan 'pak'?"

"H-hah?!! Kok...kok kamu ada di sini?!!"

Lelaki yang duduk santai di kursi kerjanya hanya mengangkat bahunya. Ia menatap Layla dengan seringai di wajahnya.

Layla cukup terkejut melihatnya. Ia sudah lama merindukan sosok sahabatnya yang sudah lama menghilang. Kini Layla akhirnya melihatnya lagi di depannya.

"Kenapa?saya tidak boleh berada di sini?"

"Tidak! Bukan...bukan begitu...aku hanya terkejut saja."

Layla berjalan mendekat ke laki laki yang sedang duduk santai.

Ia berdiri di depannya.

"Kau pergi kemana saja?kau mendadak menghilang tanpa kabar sedikitpun dalam waktu yang sangat lama. Aku khawatir tahu! Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?!"

Layla berkata panjang lebar. Walaupun begitu,nada bicaranya terdengar lembut dan penuh kerinduan. Ia terus menatap laki laki di hadapannya dengan tatapan yang hangat.

"Itu....aku hanya pergi ke suatu tempat."

"Di mana?kenapa tidak memberi ku kabar?"

"Kau tidak perlu tahu."

Layla menyipitkan matanya. Ia merasa kesal dengan jawaban sahabatnya.

'Apa ia tidak tahu seberapa rindu dan khawatir nya aku??'

Layla berkata dalam hatinya. Rasanya ia ingin berteriak dan memaksanya, tetapi ia lebih memilih untuk diam.

Jauh di lubuk hatinya,Layla sangat merindukan sahabatnya. Ingin sekali ia memeluk sahabatnya sekarang itu juga.

'Tapi.... apakah pantas jika aku memeluknya?'

Ia ragu ragu sekaligus merasa malu. pipinya sedikit memerah.Mereka sudah dewasa. Wajar jika Layla merasa malu dan canggung jika berada di dekatnya.

Haloo,ini Novel pertama buatan ku(⁠・⁠∀⁠・⁠). Maaf jika ketikannya masih berantakan dan bahasanya sulit di mengerti.

Maaf  juga ceritanya pendek. Saya masih bingung untuk menyusun kata katanya. Saya harap kalian menyukai cerita ku.(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Sampai jumpa di Chapter selanjutnya~ (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)