1 tidak percaya

Seorang gadis menaiki tebing yang kira-kira tingginya 23 m dari permukaan laut

"Sial tali gue mau putus, harus nya gue liat dulu tali nya" umpal seorang gadis bernama Qioafeng melihat tali yang ia pegang akan terputus

Ia masih berusaha mengapai berbatuan didekatnya tapi sayangnya batu itu tidak bertahan lama.

"Gawat gak ada batu yang buat gue bertahan lagi, nyesal gue gak ajak Amel ama Celsi kalau gue mati disini ada yang ikut, kalau gini gak ada deh" ucap Qiaofeng masih bisa mengumpal ia masih bertahan oleh tali nya ya walau pun hampir

Kreek

"Oh Tuhan apakah ini akhir ku,, apa tali di tabotase ya bisa putus segala" batin Alice berpikir

Tapi tali tidak berpihak kepada Alice.

Kreek

"Aaaaa tali putus abiss sudah riwayat gue!!" teriak Qioafeng berteriak sia-sia

🍓🍓🍓

Seorang Gadis terbangun disebuah ruangan asing dimata nya dan terdapat bau obat-obatan tidak asing

Dua menit berlalu gadis itu hanya melihat sekitar

Ting....

masuk tiga orang yang mendekati nya perlahan sambil juga berbincang.

"siapa kalian?," tanya gadis itu tidak lain adalah Qioafeng

"kok suaraku berubah," batin Qiaofeng bingung yang mendengar suaranya sendiri

"Sayang tenang ini mama, apa kamu tidak ingat," Ucap seorang perempuan itu dengan lembut

Qioafeng mendengar ucapan lembut dari seorang perempuan itu tiba-tiba kepala lnya pusing dan sekilas kenangan melintas di otak nya

"KEPALA KU SAKIT TOLONG!!," ucap Qiaofeng berteriak sambil menarik rambut dikepala

"Dokter lakukan sesuatu, anakku kenapa!!, teriak seorang laki-laki dengan panik

Qiaofeng hanya beteriak dengan kencang karena kepala nya masih sakit

Ia merasakan ada sesuatu yang di tancapkan dikulitnya dan setelah itu semua yang ia lihat mulai gelap dan semakin gelap dan sampai ia tidak sadarkan diri lagi

Qiaofeng melihat ingatan seorang gadis yang bernama Lily Jovanka  Alexander gadis yang polos dan sering di bully karena yang mereka tahu Lily adalah siswa yang beruntung saja bisa sekolah yang terkenal, tapi sebenarnya pemilik sekolah itu adalah ayah Lily sendiri, tapi Lily

Ya walau di bully ia terlalu baik, ia tidak membuka mulut.

"Emh apakah gue ber Reinkarnasi keLily Jovanka Alexander ini ya,,,, berarti namaku Lily jovanka Alexander sekarang," batin Qioafeng tidak percaya akrena setahunya reinkarnasi adalah hanya fantasi belaka

Di ruang dokter jak

"Jak ada apa dengan anak saya?!," tanya seorang wanita paru baya bernama sari (Selia Melinda Sari Alexander) alias mamanya Lily

"Omg sar Lily gak papa hanya ia masih trauma pasca kecelakaan," tanya dokter yang benama jak (Jakson Agantara) histeris

"Tapi mengapa ia kesakitan?," tanya seorang laki-laki paruh baya benama Ari ( Ari Pratama Alexander ) alias papanya Lily

"Hehe itu karena Lily mengingat pasca kecelakaan itu, tapi makin lama traumanya akan hilang," jelas Jak

"Ooo begitu, berapa lama lagi Lily menginap disini?," tanya sari

"Mungkin 1 minggu lagi, sabar ye ini memang ujian," ucap jak

"Jak kamu gak pernah berubah, kamu sangat menyebal kan," ucap Ari mendengar omongan jak

Hahaha, Jakson hanya mendangapi omongannya Ari dengan tertawa.

Sedangkan Qioafeng sudah terbangun dan sedang mengotak-atik benda persegi panjang. ( kalian sudah pasti tahu dong apa itu)

Ia sedang mencari infomasi tentang kecelakaan Lily.

Untung ingatan Lily sangat terperinci.

Krek..

Qioafeng langsung mendongak kearah suara asal tersebut.

"Haloo sayang kamu gak papakan," ucap sari lembut

"Ehh m..a pa.. Qio, eh salah Lily gak papa kok hanya kepala Lily agak pusing," ucap Qioafeng agak kaku

"Kalau pusing istirahat ya sayang, jangan banyak gerak ya..1 minggu lagi kamu baru bisa pulang ya," ucap Ari tiba-tiba ikut bicara.

"I.iya ma, pa Lily akan istirahat, meningan mama sama papa istirahat juga," ucap Zia Ling masih agak kaku

"Mama akan jaga kamu disini, papa bisa keluar sus," ucap Sari mengusir Ari dengan cara mendorong tubuhnya

"Sar jangan dorong-dorong aku bisa jalan sendiri," ucap Ari mulai keluar dari ruangan zia ling

Qioafeng melihat adegan itu hanya tersenyum bingung sekaligus bahagia.

Sari menuju tempat tidur Lily langsung mengelus kepala Qiaofeng sayang.

Qiaofeng yang menerima itu hanya diam tanpa bereaksi apa, karena ia merasa nyaman.

"Sayang istirahat ya, nanti kamu cepat pulih," ucap sari lembut sambil mengelus kepala Qiaofeng

"Iya ma, selamat malam," ucap Qiaofeng mulai nyaman

"apa ini takdirku, apakah ini rasa punya seorang ibu ," batin Qiaofeng

Perasaan Qiaofeng saat ini tidak bisa dijelaskan sama sekali saat ini.

Ia saat ini masih bingung mengapa ia bisa rekarnasi ketubuh ini

🍓menerima saran dan kritik🍓

avataravatar
Next chapter