39 Tak Disangka Dia Berani Mati

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat An Feng kembali fokus, dia sudah tidak sempat!

Petir berwarna ungu menyambar Yun Chujiu yang sedang merasa bangga dan puas.

Kekuatan petir yang sangat besar itu menghancurkan pohon tempat Yun Chujiu berada sampai menjadi abu, kemudian muncul sebuah lubang dalam dan besar di atas tanah.

Chun Yu yang melihat pemandangan ini pun merasa ketakutan dan langsung pingsan.

Sementara An Feng kaget, 'Gawat, gadis hitam ini pasti disambar sampai jadi ampas! Bahkan tingkat kaisar jiwa pun juga akan kesulitan menghadapi petir yang begitu kuat! Apa lagi nona hitam ini sama sekali tidak memiliki kekuatan jiwa!' Pikirnya.

Setelah menunggu beberapa saat, benar ternyata tidak ada pergerakan sama sekali dari dalam lubang besar itu, An Feng lalu menggerakkan tangannya, dan mengeluarkan jimat suara. "Tuan besar, Nona hitam sudah mati disambar petir!"

Hati An Feng sedikit bersedih, walaupun gadis hitam ini sedikit gila tapi dia cukup menarik! Aih! Entah apa yang dipikirkan tuan besar pada gadis ini? Kalau tuan besar benar-benar memiliki maksud pada gadis hitam ini, bukankah ini sangat menyedihkan?

Sudahlah, ini adalah keteledorannya dalam bekerja, seharusnya saat gadis hitam itu naik ke atas pohon dia sudah harus memikirkan cara untuk menakutinya agar kembali ke rumah. Namun karena semuanya sudah terjadi, dia hanya bisa pasrah menanti keputusan tuan besar.

Saat An Feng menyalahkan diri sendiri, Chun Yu yang ada di ambang pintu tersadar, dia menangis berteriak sambil berlari ke sisi lubang besar itu. "Nona! Huhu, Nona! Kematianmu malang sekali!"

"Uhuk! Huk! Uhuk!" Tiba-tiba terdengar suara terbatuk dari dalam lubang besar tersebut.

Sepasang tangan kecil yang hitam, terlihat memanjat dari dalam lubang besar tersebut.

"Jangan menangis! Aku belum mati! Mau menyambarku sampai mati, tidak semudah itu!" Ujarnya, kemudian terlihat seseorang bertubuh hitam yang memanjat dari dalam lubang.

Chun Yu ketakutan dan terduduk di tanah, "Arghh! Setan! Tolong!" 

Begitu orang hitam itu membuka mulut, terlihat dua baris gigi putihnya, " Setan dari mana?! Aku ini Nonamu!"

"Nona? Ah, benar-benar Nona! Nona belum mati, bagus sekali! Huhuhu …" Chu Yu menangis senang.

Saat Yun Chujiu disambar petir ungu itu, dia benar-benar mengira dirinya akan mati.

Namun setelah disambar petir, dia sadar kembali dengan cepat, tapi tubuhnya sama sekali tidak patuh, dan terbanting jatuh ke dalam lubang tersebut. Kekuatan petir yang dahsyat itu masuk ke dalam tubuh Yun Chujiu, dan membuatnya merasa tubuhnya nyaris meledak. 

Tepat saat Yun Chujiu mengira dirinya sudah akan mati, kekuatan petir dalam tubuhnya seketika menghilang dengan aneh, seolah ditelan tanpa sisa.

"Nona, kamu ... rambutmu!"

Saat Yun Chujiu berusaha mengumpulkan kembali kesadarannya, terdengar suara teriakan Chun Yu.

Dan Yun Chujiu pun meraba kepalanya, 'Sial! Ya Tuhan! Aku botak!'

Yun Chujiu menunduk, menyadari kalau baju luarnya sudah hitam karena hangus, tapi beruntung ada baju dalaman dari si tampan yang melindungi tubuhnya. Dia lalu memeriksa tubuhnya dan tidak ada luka, berkat baju itu dia masih bisa menutupi anggota tubuhnya!

Yun Chujiu saat ini tidak memedulikan penyerapan kekuatan petir dan lainnya, dia segera berlari ke dalam rumahnya.

Begitu dia berkaca, dirinya langsung emosi.

Sejak awal wajahnya sudah hitam, dan sekarang menjadi semakin hitam! Apalagi kepalanya sekarang tidak berambut lagi. Memalukan, dia benar-benar buruk rupa! Oh ya, alisnya juga sudah terbakar habis!

Arrghh! Arrghh! arrghh!

Terdengar suara teriakan Yun Chujiu yang penuh dengan amarah dari dalam rumah, untungnya ada suara hujan lebat di luar, sehingga tidak ada orang yang menyadari hal ini.

An Feng yang bersembunyi di pojokan sedang berputar-putar di tempat, gawat! Gawat! Kali ini benar-benar gawat!

Dia lalu menampar wajahnya sendiri!

Mulutmu terlalu cepat! Apa kamu tidak bisa melihat dulu si gadis hitam itu benar-benar mati atau tidak baru mengirim jimat suara!

Tapi beruntung, gadis hitam ini tidak benar-benar mati!

Ada batasan dalam penggunaan jimat suara antar dua daratan, dalam tiga hari dia tidak bisa menggunakan jimat suara lagi.

Kalau sampai tuan besar benar-benar mengira nona hitam mati dan sia-sia bersedih … lalu saat tahu kalau dia salah melaporkan kematian gadis itu, dan ternyata gadis itu belum mati, pasti dia tidak akan mengampuni An Feng!

An Feng merasakan hawa dingin di punggungnya, dia merasa tidak ada cahaya di masa depannya.

Di sisi lain, seorang tuan sedang menggenggam jimat suara, wajahnya penuh amarah, 'Makhluk hitam itu, sudah mati?'

Tuan ini tidak berpikir racunnya sekarang sudah tidak bisa diobati lagi, tapi dia bertanya-tanya bagaimana kematian makhluk hitam itu? Dia bahkan tidak rela memukulnya sampai mati, tapi makhluk hitam ini beraninya mati sekarang? Benar-benar bernyali besar!

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter