webnovel

Sistem Pertukaran Irit

Hal ini tentu membuat adi semakin menjadi tak bisa berkata, apa maksud Intan ini, kenapa ada irit, kaya manusia aja "" Yaudah tolong tampilkan barang yang bisa di tukarkan di sitem iritttttt"" jawab adi dengan sedikit nada mengejek, sistem ko ngirittttttt

"" Baik Tuan"" kemudian ada daftar pertukaran barang yang tersedia

Bumbu masak (Garam, lada, kemiri, bawang putih/merah,rempah-rempah, micin, kecap, saos,dll_) = 5 Poin

Tenda camping sederhana, muat untuk satu orang = 20 Poin

Pisau Komando = 30 Poin

Korek api tahan air = 1 poin

Selimut tahan dingin = 3 poin

Penggorengan ukuran sedang = 10 poin

Panci ukuran sedang = 10 poin

Sepatula = 1 poin

Pisau masak = 10 poin

Sendok dan garpu sepasang = 5 poin

Piring atau mangkuk sepasang = 5 poin

Lampu petromak = 15 poin

Minyak tanah 1 liter = 20 poin

Kotak P3k Menengah (perban, plester, obat merah, kapas, alkohol, gunting kecil, pisau bedah kecil, obat maag, diare, panas, batuk, dan anti inflamasi) = 30 poin

Tisu Toilet ukuran sedang = 2 poin

Peralatan mandi = 5 poin (untuk sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, dan handuk)

Jas hujan = 15 poin

Makanan kompack = 25 poin ( untuk 3 kali porsi makanan 1 orang )

Parang = 20 poin

Kampak = 15 poin

Beras 3 liter = 15 poin

Pakaian satu set lengkap (Baju, celana, dan dalaman) = 10 poin

Melihat daftar kebutuhan yang ada, adi menjadi senang sekaligus bersyukur, karena dengan barang dasar ini, dia sekarang mampu hidup dan bertahan lebih baik.

Dan setelah melihat daftar barang dan poin, adi sedikit bingung bagaimana perhitungan poin tersebut bisa muncul, "" Intan bagaimana perhitungan untuk harga pada barang di katalog?""

""Untuk perhitungan harga poin untuk masing-masing barang dalam katalog, Tuan tidak perlu pusing, itu sudah ada dari sana, yang Intan tahu, itu semua berdasarkan prioritas kebutuhan yang diperlukan seseorang, ketika harus bertahan hidup, sisa dari itu, Intan rasa tidak penting dan tidak ada gunanya Tuan bertanya""

Adi yang awalnya mendengar penjelasan Intan, menyimak dengan sangat serius, tidak sampai bagian akhir, dia memiliki sedikit garis hitam di dahinya, apa maksudnya ga penting dan ga ada gunanya, males untuk bertanya lagi adi sekarang bingung gimana cara dapet poin untuk pertukaran barang, karena dia bingung jadi, dia bertanya kembali kepada Intan ""Intan, gimana cara dapet poin?""

"" Tuan bisa mendapat poin, dengan menukarkan atau malakukan segala sesuatu yang dianggap sistem bernilai menjadi poin, sebagai contoh binatang yang diburu oleh tuan, baik darat, lautan, ataupun udara, kemudian tumbuhan berharga, harta karun, ataupun pusaka, menolong mahluk hidup, dan masing-masing akan dinilai menurut sistem dengan poin yang adil""

Adi yang mendengar penjelasan Intan senang, karena itu tidak terlalu susah untuk bisa mendapat poin, tetapi dia ragu soal poin yang adil dari sistem, karena dia merasa sistem agak tidak masuk akal.

""Ok kalo begitu tukar daging kelinci ini dengan poin"" perintah adi kepada Intan

""Apakah Tuan yakin?""

""Yakin, udah buru tuker!!!""

""ga yesel Tuan, capek loh tadi nangkepnya?"" tanya Intan dengan sedikit nada menggoda

""Emmmm, iya sih, saya belum pernah makan daging kelinci bar-bar"" jawab adi dengan sedikit kontenplasi

""Nah makanya di pikir baik-baik Tuan sebelum di tukar, tar yesel repot"" kembali saran Intan dengan ramah

""Ya, tapi saya pengen nuker poin juga Intan, buat beli barang yang lain, tapi saya juga mau makan daging kelinci, gimana dong?""

""Intan punya saran Tuan, bagaimana kalo tuan jual separuh, jadi tetap bisa nuker poin dan bisa makan daging kelinci""

""Emang bisa nuker separuh?"" tanya adi dengan bingung

""Bisa Tuan, kusus di bulan ini, sistem ada promo, tukar separuh dapet separuh, bagaimana?""

""wowww,,, ada promo bagus tukar aja separuh Intan""

""Baik Tuan, daging kelinci di tukar separuh, silakan tuan potong menjadi setengah sebelum di tukar""

""Kok ribet banget ya Tan?"" bergumam sambil tetap membelah daging kelinci menjadi separuh dengan sihir angin

""Ok, sekarang sistem terima""

""Tuan sekarang mendapat 50 poin pertukarang, silakan di tukar dengan barang yang ada""

""50 poin, lumayan juga, ok sebentar saya mikir dulu""

""Ok tolong tukar Bumbu, Pisau petarung, Piring dan mangkuk, trus Sendok dan garpu, nah itu dulu sementara""

""Baik pesanan Tuan sudah di konfirmasi, dan total poin dikurangi 45 Poin, sehingga poin Tuan saat ini tersisa 5 poin, silakan ambil barang Tuan di dalam Ruang dimensi Tuan""

""Ok makasih Intan, yossssss sekarang waktunya bakar kelinci, heheheh... akhirnya jadi juga ni makan daging kelinci bar bar"" tertawa senang karena merasa akhirnya dia bisa makan

Menyiapkan tempat untuk membakar kelinci, tidak lupa memcuci bersih, dan kemudian menggantung di atas api untuk di bakar, tidak lupa memberikan bumbu di sepanjang proses membakar, walau hanya garam yang ditaburkan, agar menjaga rasa otentik yang ada, sebelum di proses lebih lanjut.

Setelah hampir satu jam, tercium aroma yang harum dari kelinci panggang, melihat daging yang telah matang dan terlihat sangat lezat, adi dengan perlahan mengiris bagian kecil dari daging kelinci dengan pisau Tempur, mencicipi rasannya adi membelalakan matanya kaget dengan rasa yang ia rasakan.

Karena daging kelinci ini terasa sangat lembut dan harum saat dimakan, dan ada perasaan hangat setelah masuk ke dalam perut, memikirkan sesuatu adi mau tidak mau bertanya kepada Intan.

""Intan rasa daging kelinci ini kok beda yah? Apa ada rahasiannya"" tanya adi dengan penuh harap menanti jawaban yang dia pikirkan

""Ya Tuan, daging kelinci ini memiliki aura yang membantu Tuan untuk naik level dan memulihkan tenaga""

""Bukan cuma kelinci ini aja kan, tapi semua hewan di pulau ini?"" tanya adi memikirkan kesimpulan yang telah ia pikirkan dan rasakan

""Benar tuan, semua binatang yang hidup dalam pulau ini, memiliki aura yang baik untuk menaikan level tuan dan memulihkan tenaga Tuan, dan efeknya semakin tinggi level hewannya semakin baik untuk Tuan, tetapi hewan yg berasal dari lautan tidak mengandung mana, hanya saja rasa dari daging mereka lebih enak""

""Benar dugaaan ku sakarang, Intan bisa sebutkan level dari kelinci ini?"" adi bertanya karena merasa kelinci ini memiliki level yang lumayan, menyimpulkan dari hasil pertarungannya

""Kelinci yang Tuan rumah kalahkan memiliki level 3 Tuan, dan termasuk dalam level terendah di pulau ini""

""Apaaaaaaa, level tiga kamu ga salah Intan? Dengan kekuatan ini bukannya di atas level sepuluh?"" adi bertanya dengan wajah dan ekspresi yang tidak percaya menerima penjelasan Intan

""Intan tidak salah Tuan, kelinci termasuk dalam level yang rendah, sejauh hasil scan yang telah Intan lakukan seluas 1 Km dari posisi Tuan, dan Intan belum tahu seberapa tinggi dari penguasa di pulau ini, jadi Tuan di harap untuk lebih berhati-hati"" menjelaskan dan menyarankan adi.

""Ukhhhhhh, kamu cuma bisa scan 1 km doang, kok bisa? Apa alesannya, dan kamu juga ga tahu seberapa tinggi level penguasa di pulau ini?"" adi mulai bertanya kembali dengan wajah penuh pemikiran tentang seberap berbahaya masa depannya di pulau ini

""Scan Intan hanya 1 km karena level Tuan yang lemah jadi data yang bisa Intan berikan terbatas, jadi silakan lakukan yang terbaik untuk menaikan level Tuan, karena seiring bertambah level Tuan, scan dan informasi yang Intan berikan akan semakin besar dan akurat"" Intan berbicara seolah-olah menyemangati adi untuk menantang bahaya menaikan levelnya

""Kok saya ngerasa kaya kamu ngadu saya ya, Intan!"" ada beberap garis hitam di kening adi

Sudahlah semuanya sudah terjadi dan tinggal cara bagaimana menanggulangi ya, untuk saat ini, mari kita makan dulu, yang nanti biar ja nanti, ga usah repot

Melanjutkan makan daging kelinci bar bar, yang menurut adi sangat enak dan penuh dengan kepuasan, menantikan hewan jenis lain yang akan dia kalahkan untuk menaikan level dan mencicipi kuliner pulau ini.

Membayangkan semua itu membuat adi yang awalnya menjadi resah kini berubah menjadi semangat.

Setelah membuat perutnya kenyang, dan beristirahat sejenak untuk mencerna makanan, kemudian melanjutkan untuk berburu kelinci bar bar yang lain, adi tersenyum kecil di sudut bibirnya.

Next chapter