webnovel

Reinkarnasi dan berkeliling antar dunia anime

Adi seorang remaja asal indonesia yang meninggal karena tenggelam di sungai menyelamatkan anak kucing yang tenggelam, karena karma baiknya selama hidup, ia mendapatkan kesempatan untuk bereinkarnasi di dunia anime dengan beberapa cheat, dengan tujuan menikmati dunia anime dan mewujudkan impiannya memiliki harem, kita lihat seperti apa petualangan adi di dunia anime. This is a discord author. If you like discussing this novel, please stop by https://discord.gg/rPgrwnmE ( Buy me Coffee : https://ko-fi.com/adigm17) Novel Genre Fantasi ini, Kusus untuk dewasa di atas 21+

adi_gm · Anime & Comics
Not enough ratings
163 Chs

Meninggalkan Rumah Takagi

Matahari bersinar dengan terang, samar-samar membawa kehangatan di dalam sebuah kamar. Lewat celah jendela sinar mentari menerobos masuk menerangi ruangan di dalam kamar.

Membuka matanya perlahan, dan merasakan berat di sekitar tubuhnya, dengan pelan-pelan matanya terbuka. Dan apa yang di lihat adalah tubuh montok yang menindih dan membungkusnya.

Memikirkan peperangan semalam, adi tidak bisa tidak mendesah, ya mimpinya semakin menjadi nyata, walau dia merasa apa dia berlebihan, tetapi memikirkan kembali, dia menggelengkan kepalanya karena merasa ini berkah.

Jadi jangan di sesali yang ada disyukuri dan di nikmati, tapi ingat jangan disakiti dan di khianati karena dia harus ingat karma.

Bangun dari tubuh yang mempesona, adi harus kembali menahan adik kecilnya yang mengucapkan selamat pagi, melihat wajah - wajah cantik yang tersenyum, adi tahu dia harus segera ke kamar mandi untuk meredakan adik kecilnya.

Masuk ke kamar mandi, dan membersihkan diri, kemudian berpakaian rapih, adi mengecup kening satu persatu istri barunya, kemudian meninggalkan ruangan dengan wajah berseri.

Berjalan menyusuri lorong dan menuruni tangga sampai di lantai pertama, adi bergegas ke ruang makan, karena di sana dia merasakan keberadaan dari istri nya dan wanita lain.

Masuk ke dalam ruang makan, adi di sambut oleh tatapan panas dan ambigu dari para calon mertuanya, sampai suara Saya terdengar untuk membuatnya duduk di sampingnya, baru ke anehan itu mereda.

Memakan makanan dengan lahap, terlebih di layani oleh Saya, tentu ini adalah hal yang membahagiakan.

Terlepas dari mata tidak senang ayah mertua, adi tetap makan dengan senyum lebar, seolah memproklamasikan kemerdekaanya dalam merebut hati dan pikiran Saya.

Setelah di cubit sedikit oleh Saya, untuk tidak terus meledek ayahnya, baru adi bersikap patuh layaknya anak yang baik, meski di bawah meja ia mencari kompensasi terhadap Saya, lewat meraba pahanya yang mulus.

Menyelesaikan sarapan pagi, adi kemudian dengan bijaksana, meminta porsi makan untuk 6 orang, membawa sendiri ke atas, tanda perhatian kepada istri-istri barunya.

Melihat sikap adi, ada anggukan dan juga desahan lembut dari para wanita di ruang makan melihat adi yang begitu perhatian kepada anak dan saudari mereka.

Membawa makanan ke dalam kamar, dan melihat mereka masih tertidur dengan pulas, adi kemudian membangunkan mereka satu persatu " Sayang bangun cepat, aku sudah bawa sarapan pagi ini untuk kalian" kata adi dengan lembut berbicara di telinga mereka.

Setelah usaha yang cukup, akhirnya ke enamnya bangun dengan malas, dan melihat kembali tubuh-tubuh yang telah ia taklukan, kembali adi harus mendesah ya dia lelaki yang beruntung dan mampu.

Setelah menunggu selama setegah jam akhirnya ke enamnya selesai mandi, dan melihat wajah mereka yang merah, saat memakai pakaian di hadapan adi, adi pun tertawa " Sudah lah, jangan terlalu malu, nanti juga kalian terbiasa sayang" jawab adi sambil mulai membuka sarapan pagi yang di bawa.

Tentu karena menunggu lama mereka bangun dan juga selesai mandi, makanan sudah dingin tetapi menggunakan sihirnya adi kembali membuat makanan menjadi tetap hangat.

"Sayang kamu perhatian sekali"

" Ya benar, kamu benar- benar suami yang perhatian sayang"

" Ahhh kita beruntung memiliki suami"

" Aku juga berpikir seperti itu"

" Sama dengan ku"

" Sudah mari kita beri hadiah pada suami kita" kemudian mereka semua memberi ciuman kecil di pipi adi sebagai imbalan.

" Ya sering-sering aja sayang" jawab adi dengan senang

" Huuuuhh.....murah bagimu sayang " balas mereka bersama.

Setelah menyelesaikan sarapan, adi kemudian memberikan cincin pernikahan satu persatu kepada mereka, sambil menjelaskan fungsi dan ke gunaannya.

Dengan wajah yang bahagia kembali mereka memberikan ciuman hadiah, ya terlalu beruntung adi.

Membiarkan mereka kembali beristirahat adi keluar kamar untuk mencari loli yang kini suka menghilang.

############

Tak terasa hari yang menyenangkan ini, menjadi terusik dengan sebuah kabar yang tak menyenangkan sampai kepada mereka.

" Perhatian untuk seluruh tim, segera berkumpul di lapangan, ada keadaan darurat, diulangi ada keadaan dadurat" suara pengumuman bergema di seluruh rumah Saya.

Mendengar ini adi dan haremnya beserta keluarga mereka, datang ke lantai dua untuk mendengar pengumuman yang akan disampaikan oleh ayah Saya.

Melihat para pengungsi dan juga tim yang berkumpul dilapangan, adi cukup terkesan dengan manajemen dan juga kebaikan dari keluarga Saya.

Karena jumlah pengungsi yang berada di depanya sudah ratusan, dengan tim yang berjumlah puluhan, tentu ada perawatan kusus yang telah di lakukan, demi bisa mengontrol dan mengatur mereka untuk bisa tetap hidup dengan disiplin.

Tentu saja, ada gesekan dan juga perselisihan di antara para pengungsi ini, tapi dengan tindakan yang tepat, perselisihan itu mampu cepat di selesaikan dan di padamkan.

Dan adi tahu siapa manajer di balik ini semua, ya itu pasti datang dari seorang wanita cantik yang berdiri di samping Saya, seorang wanita yang berumur tetapi tidak bisa menutupi kecantikan dan kecerdasannya.

Merasa tatapan yang di arahkan kepadanya, Yuriko menengok, dan apa yang menatapnya adalah senyum adi yang mempesona, menebar aroma musim semi di pagi hari.

Merasa senyum itu begitu menawan, perlahan jantungnya berdetak dengan cepat, menyadari keabnormalannya, dia segera mengalihkan pandangannya kembali ke arah lapangan.

Namun sayang tatapan dan rasa malunya tidak lepas dari Saya yang berada di sampingnya, ada cahaya aneh di mata Saya, tetapi dia cepat kembali ke keadaan semula.

" Perhatian semuannya, ada pengumuman penting untuk kita semua" suara Ayah Saya terdengar bergema di seluruh lapangan

" Dengar kan dengan baik-baik, Hari ini zombie di kota telah bertambah dalam jumlah yang mengerikan, Dan tentu itu bukan hal yang baik bagi kita semua, jadi untuk mempersiapkan hal yang terburuk, bersiaplah untuk evakuasi dan mulai sekarang dengarkan dengan patuh pengaturan tim, jika ada yang mengacau, saya pastikan dia akan sama dengan zombie di luar sana" dengan dengusan yang dingin ayah Saya turun ke bawah panggung dan kembali ke arah timnya untuk bersiap.

Sedangkan bagi mereka pengungsi yang mendengar, ada ketakutan, was-was dan keresahan yang menerkam mereka.

Tidak sampai tim penjaga membubarkan mereka untuk bersiap, mengevakuasi ke kendaraan yang akan mereka siapkan.

Sedangkan adi dan haremnya setelah mendengarkan itu, tidak ada kekawatiran berlebihan, karena mereka tahu mereka pasti akan di lindungi oleh suami mereka dan terlebih mereka juga memiliki kemampuan untuk melawan jika itu hanya beberapa zombie.

Saat mereka juga akan mendiskusikan langkah selanjutnya, terdengar suara langkah kaki dari dalam ruangan, yang sedang menuju ke arah mereka.

Ketika sosok itu muncul, mereka semua tersenyum ramah sebagai sapaan, ya orang yang muncul adalah ayah Saya, dia bermaksud menanyakan langkah adi untuk selanjutnya.

" Nah karena kalian berkumpul di sini, maka sekalian saja, anak muda apa langkah kamu selanjutnya?" tanya ayah Saya kepada Adi.

" Baiklah Ayah mertua, untuk langkah selanjutnya kami akan selalu siap bergerak, dengan berkelompok, terlebih dengan kendaraan yang kami miliki, akan cukup untuk melindungi kami sementara.

Untuk rencana selanjutnya, kami telah menyiapkan tempat sebagai tujuan kami untuk mengungsi, dan telah juga menyediakan perbekalan yang cukup ayah mertua." jawab adi kepada ayah Saya.

Mendengar ini, pipi Saya menjadi panas tetapi ada raut bahagia dan senang di matanya. Melihat anak satu - satunya telah benar- benar jatuh ke tangan adi, Ayah Saya mendesah betapa cepatnya anaknya dewasa.

" Baik kalo begitu, aku menerima rencanamu, dan ingat kamu harus melindungi Saya dan yang lain dengan segala cara, dan aku juga berpesan, untuk menjaga ibu Saya kepada mu"

" Kojiro apa maksud mu?" tanya Yoriko kepada suaminya

" Ini sudah di putuskan dan kamu hanya bisa menerima" manjawab dengan nada tegas dan kemudian berbalik pergi, meninggalkan mereka.

Menyadari bahwa dia tidak bisa merubah keputusan suaminya, Yoriko menangis di pelukan Saya, seolah menyadari ini mereka semua menghindar untuk memberikan waktu kepada Ibu dan anak.

###############

Tepat di atas jembatan yang memisahkan antara kedamaian dan mala petakan, kini sudah tidak terlihat lagi polisi yang berbaris menghalau.

Tidak juga terlihat barisan pendemo yang membawa spanduk dan juga poster, kini yang terlihat adalah jembatan yang penuh dengan mayat dan juga darah yang berceceran di berbagai sudut jembatan.

Dan kini hanya ada mayat zombie yang sedang berpesta memakan mayat polisi dan juga demonstran, dengan lahap dan rakus menelan dan mengunyah daging dari mayat.

Di sepanjang jalan menuju ke pusat kota, terlihat banyak bercak darah dan kekacauan yang kini sudah melanda.

Banyak kaca toko-toko yang pecah dan juga banyak benda-benda yang berserakan memenuhi sepanjang jalan.

Jalan yang bersih cantik kini tidak ada lagi, berganti menjadi jalan yang berantakan dan hancur, hanya ada penyesalan di sebagaian mayat yang tergeletak, tak utuh di berbagai sudut jalan yang ada.

Jika saja mereka mau mendengarkan dan juga mau menurut dengan evakuasi yang dilakukan oleh polisi, mungkin semua ini tidak akan seburuk itu.

Dikarenakan ke egosian dan juga rasa menantang mereka, kini mereka harus membayar mahal dengan nyawa dan juga kehidupan di sekitar mereka.

Sudah jelas kota telah jatuh, dan pusat kota sudah tidak bisa bertahan lagi, terlebih mereka yang tidak mengetahui bencana ini, mati dengan tragis menyisakan pertanyaan dibenak mereka, kenapa banyak zombie?

########

Di sebuah jalan utama menuju ke diaman kekuarga Saya, kini tampak pertempuran sengit sedang berangsung.

"Bang.....bang.....bang...." suara tembakan terus bergema dan " Slashhhh....slashhhhh" suara sayatan yang juga terus terdengar memenggal kepala para mayat zombie.

" Pemimpin kita sudah kehabisan amunisi, dan saatnya kita mundur untuk evakusai" suara yaring terdengar dari belakang tim penyerang

Mendengar pemberitahuan dari bawahannya, Ayah Saya menjadi tegas dan ada penyesalan di matanya, dia tahu bahwa dia tidak bisa lagi menahan zombie yang banyak ini.

" Baiklah ayo kita mundur" Perintah Kojiro kepada anak buahnya.

" Mundur....mundur.....semua tim mundur..." saat tim mendengar ini mereka mundur secara perlahan dan bersiap untuk kembali ke manor.

Saat evakuasi tim berlangsung, sebuah kecelakaan terjadi, dua orang anggota tim terjebak di dalam kerumunan zombie, menyadari mereka kehabisan amunisi mereka berteriak minta tolong.

" Tolong.....tolongggggg....selamatkan kami, kami terkepung....." suara parau bercampur ketakutan terdengar dari anggota tim yang terjebak.

Melihat ini Kojiro segera memerintahkan tim tersisa untuk membantu mereka, menembakkan kembali senjata dengan amunisi yang terbatas. " Bang.....bang.....bang....bang...." suara tembakan semakin membuat zombie bersemangat.

Menyadari bahwa mereka kehabisab waktu, Kojiro segera melompat menuju mereka, " Pemimpinnnn....jangan kesana...." teriak bawahan terdekatnya, tapi itu semua terlambat, karena Kojiro sudah masuk kedalam pengepungan zombie.

" Slashhhhh...slahass..." bunyi tebasan terus terdengar di kejauhan, sampai akhirnya ia sampai ke posisi anak buahnya.

" Cepat....tinggalkan tempat ini" berteriak kepada anak buahnya.

" Bang.....bang....bang...." suara senjata terus bergema yang tanpa sadar mendorong zombie menjadi semakin aktif, sampai jarak yang semula terjangkau antara tim dan juga Kojiro, perlahan namun pasti semakin melebar.

" slashhh...slsahhhh.....membantai zombie di sekitarnya sambil berjalan cepat keluar dari pengepungan, tidak sampai dia di dekat jalan keluar, gelombang zombie yang lebih besar datang.

Menyadari dia kehabisan tenaga, dan juga akan sulit keluar dari pengepungan, kojiro mulai melakukan aksi gila, mencengkram kerah bawahannya dan dengan segera melemparkan bawahanya ke arah tim yang berjarak lebih dari 5 M, melihat bawahanya itu berhasil.

Kojiro mulai melakukan lemparan yang kedua, saat dia kembali melemparkan bawahannya yang kedua, dia tanpa sadar lengah, dan di belakangnya ada zombie yang dengan sigap menerkamnya, merasakan bahaya kojiro menghindar, tapi sayang dia lupa bawah dia terkepung.

Tidak menunggu reaksi berikutnya dari kojiro, sebuah gigi tajam berlumuran darah menggigitnya, " Ahhhhhhhh....." teriak kojiro dan menghancurkan kepala zombie itu, tapi sayang usahanya tidak berarti saat cetakan berdarah muncul di lengannya.

Menyadari dia telah terinfeksi, kojiro berteriak sambil menggengam erat pedangnya.

" Cepat tinggalkan tempat ini, dan jalankan rencana cadangan, sisanya Hiduplahhhhhhhhhh" teriaknya sambil mulai menebas dengan gila zombie di sekelilingnya.

Melihat pemimpin mereka berkorban ada tangisan dan teriakan terjadi di anggota tim, " Tidak pemimpinnnnnnnnn....." teriak mereka dengan tangisan.

Setelah beberapa saat mereka melihat kojiro yang melakukan harakiri, untuk mengakhiri hidupnya ditengah para zombie. menyaksikan ini anggota tim ya memberikan hormat terkahir, dan bergegas segera kembali untuk melakukan evakuasi dan rencana cadangan.

#########

Di manor, Yoriko yang sibuk dengan tugasnya mengatur evakuasi merasa sesak nafas tiba-tiba dan ada perasaan sakit yang tak bisa di jelaskan, merasakan firasat buruk ia bergegas mencari saya.

Dan setelah menemukan bahwa Saya sedang menangis di pelukan Rei, ada kekawatiran yang tidak bisa di jelaskan " Sayang kamu kenapa?" tanya Yoriko kepada Saya

Melihat ibunya datang, Saya langsung melemparkan dirinya kepelukan ibunya " Buuuuu.....aku tidak tahu, akuuuuuuu... merasa sangat sedih...dan tiba-tiba saja aku menangis " jawab Saya dengan terbata- bata

" Tenang sayang, semuanya akan baik-baik saja" Yoriko menenangkan Saya.

Tidak sampai kalimat keduannya keluar, pintu terbuka dengan keras, mengagetkan mereka.

" Wakil pemimpinnn....." suara tangisan dan teriakan seorang anggota tim terdengar memasuki ruangan

" Wakil pemimpinnn.....uhhhhhhhhh.....pemimpi.....pemimpinnn....dia berkorban untuk kita...uhhhhhhh"

Mendengar ini, ada keheningan sesaat didalam ruangan, sampai tak berapa lama, suara tangisan bergema.

#######

Jangan lupa novel baru Author " Raja Terakhir" sipooooo