webnovel

Reinkarnasi dan berkeliling antar dunia anime

Adi seorang remaja asal indonesia yang meninggal karena tenggelam di sungai menyelamatkan anak kucing yang tenggelam, karena karma baiknya selama hidup, ia mendapatkan kesempatan untuk bereinkarnasi di dunia anime dengan beberapa cheat, dengan tujuan menikmati dunia anime dan mewujudkan impiannya memiliki harem, kita lihat seperti apa petualangan adi di dunia anime. This is a discord author. If you like discussing this novel, please stop by https://discord.gg/rPgrwnmE ( Buy me Coffee : https://ko-fi.com/adigm17) Novel Genre Fantasi ini, Kusus untuk dewasa di atas 21+

adi_gm · Anime & Comics
Not enough ratings
163 Chs

Cek Status dan Bertarung dengan Bandot

Setelah makan satu buah mangga, dan memakan buah kelapa muda, adi tak lupa mengeluarkan makanan kompac yang ada di dalam ruang, memandang menu hari ini, nasi putih dan ayam bakar sambal matah, lengkap sudah sarapan bergijinya.

Sambil beristirahat setelah membereskan sehabis makan, adi memanggil intan, ""Intan tolong liat status saya dong""

Intan : "Baik Tuan, status muncul, silakan Tuan lihat""

Kemudian muncul layar transparan di depan mata adi dan menu berikut terlampir :

[Status]

[Nama : Adi Setiawan]

[Ras : Manusia]

[Umur : 15 Tahun]

[Level : 1]

[Kesehatan : 30]

[Magis :40]

[Kekuatan :30]

[Kecepatan :30]

[Pertahanana :30]

[Kemampuan :Sihir Api/ Air/ Angin/ Tanah / Ruang /Cahaya/ Hitam/ Petir (Pemula )]

[Senjata : Pisau Petarung]

[Poin : 62 poin]

Adi :"" emmmmmm, Intan, jelasin dong statusnya masih agak bingung buat perbandingan""

Intan : "" Baik Tuan, untuk kesehatan, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan untuk manusia dewasa di dunia ini adalah 10 poin, dan Tuan karena menerima berkah penguatan tubuh ketika sebelum terlahir kembali, memiliki kekuatan, kesehatan, kecepatan, dan daya tahan sebesar 30 poin, yang berarti 3x lebih, sehat, kuat, cepat, dan tahan.

Ädi: ""Ok, terus gimana poin buat magic dan keterampilan, kok kamu ga jelasin?"" tanya adi dengan bingung

Intan : "untuk magic dan keterampilan tidak semua orang di dunia ini memiliki, dan rata-rata ambang batas magis di dunia ini untuk manusia yang tinggal hanya berkisar di 20 poin, dan tidak lebih, karena adanya pembatasan dari dunia.

Adi : ""Ohhhh... jadi ga semua orang punya kekuatan magis dan keterampilan di dunia ini, menarik apalagi ada pembatasan, pantes semuanya tergantung senjata di dunia ini tampaknya, ya kalaupun ada, ga masalah ga ganggu dan ga ada kepentingan"" pikir adi kembali

Adi : ""Nah Intan, karena tidak banyak yang memiliki keterampilan magis di dunia ini kenapa ada pulau ini? Apa jangan-jangan kusus diciptakan untuk saya?"" tanya adi penasaran

Intan : "" Yup tuan betul, pulau ini adalah salah satu dari permintaan tuan yang mampu dikabulkan, dan hanya tuan beserta orang yang tuan ijinkan yang mampu masuk ke pulau ini, dengan syarat tuan dapat menaklukan seluruh pulau.

Adi : ""ya, tar itu mah gampang, masih agak jauh, nanti aja di bahas, ok, kalo gitu cukup, makasih Intan"" jawab adi dengan sedikit senyum

[Intan] : "sama-sama tuan""

Setelah memngobrol dengan Intan untuk beberap waktu, kini saatnya bagi adi untuk menjelajah lebih jauh, tentang pulau, karena kemarin ke timur, berarti kita sekarang ke barat pikir adi, sambil mempersiapkan didrinya dan membawa pisau tarung dan tombak panjang.

"" Ok sekarang kita jalan"" melangkah kan kakinya keluar dari daerah bascamp, tidak lupa membentuk pertahanan dasar yang ada untuk melindungi bascamp, karena ruang di dalam dimensi ya masih kecil, dan tidak muat untuk semua barangnya.

Terlebih lagi dia akan berburu dan menyimpan barang, jadi sudah sewajarnya jika dia menyimpan barang-barang penting di dalam ruang dimensinya.

Adi berjalan perlahan sambil tetap mengawasi sekitarnya, meskipun ini di pinggir pantai tapi siapa yang tahu, akan ada sesuatu yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Sambil berjalan, dan melihat ada pohon kelapa yang lebih pendek, kembali adi menggunakan sihir anginnya untuk memetik buah kelapa, setelah selesai memetik dan menyimpan kelapa muda di dalam ruang, adi kembali melanjutkan perjalanannya.

Sampai setengah jam kemudian, adi melihat sebuah bukit yang cukup tinggi, dengan ketinggian yang mencapai 200 M, adi melihat bukit ini memiliki vegetasi yang jarang, ada beberapa pohon dan kebanyakan rumput dan semak-semak yang menutupi punggung bukitnya.

Berjalan mendekat, adi mulai melihat kontur dari bukit ini yang langsung terhubung dengan laut, dan di ujung dari dasarnya ada kumpulan karang yang cukup lebar, yang samar-samar adi bisa melihat banyak tiram dan kerang laut yang ada di dalamnya.

Mengingat kembali lokasi ini sebagai gudang makanan untuk masa depan, adi melanjutkan penglihatannya ke arah bukit, saat dirinya mulai mendaki bukit itu, sampai di ketinggian sekitar 50 M, adi melihat anak sapi yang cukup besar, dengan bulu putih yang lebat dan sepasang tandung yang melengkung.

Adi yang melihat tanduk yang melengkung, sedikit bingung dan bergumam "" sapi ko tanduknya melengkung, bukannya ini tanduk kambing bandot"" bergumam sambil memperdekat jarak diantara keduanya.

Adi dengan perlahan dan sabar berjalan, sebisa mungkin mengurangi jejak langkah kakinya, sampai ia dekat dengan sebuah semak dan bersembunyi di balik semak itu.

Membuka semak-semak dengan perlahan, untuk melihat lebih jelas visinya, adi menatap tajam ke arah sapi yang di duga kambing, saat mengamati lebih dekat dan seksama, baru adi sadar ini benar-benar bukan sapi tetapi kambing, bedanya badanya sangat besar layaknya sapi.

Adi mulai berpiki, rasanya semua yang ada di pulau ini punya ukuran yang lebih besar dari apa yang ia tahu dan lihat di kehidupan sebelumnya, hanya berpikir ini dunia yang berbeda jadi wajarlah ada perbedaan.

Saat sudah jelas tentang identitas dari mangsa yang ada di depannya, adi mulai merencanakan, bagaimana cara berburu, sambil berpikir sejenak, adi bertanya kepada intan

""Intan, berapa level dari kambing bandot ini?"" tanya adi

""Kambing ini level 5 tuan, dan memiliki kemampuan untuk menghacurkan batu dengan tandukkannya""

""Ehhhh... ada kemampuan itu, lumayan.....""

Sesaat sebuah rencana telah terbentuk di dalam pikiran adi, sambil melihat kembali sekitar lokasi dan memastikan tidak ada ganguan dengan kembali bertanya kepada Intan

""Intan, tolong scan sekitar daerah ini, dan lihat adakah sesuatu yang dapat mengancam saya ?"" bertanya kepada intan dengan suara yang serius

""OK, tuan tunggu sebentar,.... hasil scan tidak menemukan adanya bahaya di sekitar tuan""

""Sip, kalo gitu saatnya bertarung"" sedikit senyum aneh muncul di bibir adi

Menarik nafas dalam dalam dan menenangkan pikirannya adi bersiap mengalahkan kambing bandot tersebut.

Mengamati setiap gerakan dari kambing bandot itu, sampai adi melihat sebuah tempat yang telah ia tentukan, tiba tiba terdengar suara gemuruh dari lapisan tanah di bawah kaki bandot itu.

""Bruuuuuukkkkkkkk....""'suara tanah yang longsor dan langsung membuat bandot yang sedang asik merumput terjebak dan jatuh tertimbun tanah.

Bandot yang kaget dengan tanah yang longsor tiba-tiba, berusaha dengan nalurinya melompat tinggi untuk menghindari longsoran, tapi sayang adi sudah memperkirakan ini, jadi segera kakinya yang akan melompat tenggelam lebih dalam ke dalam tanah.

Dan seakan tidak bisa mengikuti kecepatan situasi yang ada, bandot itu tertimbun longsor sampai sebatas kepala, hanya menyisahkan kepala di atas tanah.

Adi yang telah melihat itu semua senang, dan langsung mendekati bandot tersebut, sambil tidak lupa untuk mengeraskan tanah disekitar bandot agar tidak memungkinkannya untuk kabur, mendekat dan melihat bandot yang terkubur sampai batas kepalanya.

Sambil berteriak "" Emmmmbekkkk...emmbekkkkkkk"" berusaha untuk keluar dan meminta tolong, adi yang melihat ini tentu tidak tinggal diam, dan langsung,menancapkan tombak ya ke arah kepala bandot.

Dan saat tombak menembak ke arah kepala bandot, terdengar suara benturan benda tumpul, adi yang kaget melihat ke arah bandot bahwa tombaknya patah karena berbentur dengan kepala bandot, baru adi sadar seberapa keras kepala bandot ini.

Berpikir jika di tusuk tidak bisa dari atas, jadi dia kembali menggunakan sihir angin untuk memotong leher bandot, dan seketita "Swooooshhhh"" suara sihir angin membelah kepala bandot, tapi sayang hanya sebagian kapalanya yang mampu di potong, dan kembali adi menggunakan sihir anginnya ""Swooooshhh...swoooosshhh"" butuh dua kali sihir angin untuk memenggal kepala bandot ini.

Adi yang mengalamai hal ini tertegun sementara, dan tersadar semakin tinggi level semakin besar kekuatan yang dibutuhkan, sambil merenung sebentar, dan kembali sadar adi segera meminta intan untuk memperoses kambing ini.

""Intan tolong tukar kambing bandot ini dengan poin""

""Baik Tuan, sebentar...Tuan kambing sudah di tukar dengan poin, dan kini tuan mendapat poin 190 poin, silakan cek di status tuan""

""Ohhhh 190 poin, lebih besar dua kali lipat dari kelinci, ya panen yang bagus, ok kita kembali saja kali ini"" adi merasa karena sihirnya masih agak lemah, jadi dari pada berburu lebih baik berlatih sihir lebih lanjut, toh poinya saat ini cukup untuk bertahan sementara.

Terlebih saat dia kembali, adi mencari sedikti kerang dan tiram yang ada di pinggir lereng bukit yang terdapat banyak karang.