1 Bab 1. Mimpi Buruk

Brak! Bruk! Brak! Terlihat 6 orang yang sedang berada di dalam sebuah ruangan besar, tampak pria dan Wanita sedang tergeletak di lantai, dengan tali yang mengikat tubuh mereka, dan dihadapannya sudah ada seorang pria tengah berjongkok sambil membawa Belati tajam disalah satu tangannya.

"Jangan! Tolong, aku mohon, tolong lepaskan Ayah dan Ibuku, jangan kau sakiti mereka, aku telah memberikan semuanya kepadamu, mengapa... Mengapa kau lakukan ini padaku?! Dosa apa aku padamu?" teriak Wei'xi dengan tubuh bergetar, rambut hitam panjang itu terlihat berantakan, terlihat selaput Mata yang membengkak, Bola Matanya pun dipenuhi dengan tirta asin yang membasahi Wajahnya, kedua tangan yang sedang dipegangi oleh dua orang Pria dengan tubuh kekar, sehingga Wei'xi tak mampu berbuat apapun, saat itu.

"Heh... Melepaskan mereka? Kedua Makhluk ini memang tidak layak hidup terlalu lama, buka Matamu dengan lebar, karena sebentar lagi kau akan menyaksikan tontonan yang amat menarik! Dan santai saja, karena tidak lama lagi kau juga akan ikut menyusul mereka ke neraka! Hahahaha....." Gema tawa dari Pria yang sedang membawa Belati itu, membuat Wei'xi ketakutan, dengan perlahan Pria itu segera mengarahkan Belati tajam ke tubuh sepasang suami-istri itu, dicabik dan disayatnya tubuh mereka.

Wei Zhi Xia yang melihat kejadian menakutkan itu, hanya mampu terisak, tanpa bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan kedua orang tuanya, "jangaaaaan! Tolong ampuni mereka, aku mohon." Wei Zhi Xia memejamkan Matanya sambil menundukkan Kepala, dia menangis dengan penuh kemarahan juga penyesalan di dalam dirinya.

"Argh....! Tolong... Hentikan... Wei'xi tolong bantu kami." Rintihan dari sepasang suami-istri itu menggema ditelinga Wei Zhi Xia, bersama dengan gelat tawa yang begitu nyaring. 'Mengapa?! Mengapa! Semuanya menjadi seperti ini, Fei Hung Pria yang aku cintai, ternyata dia tega berbuat semua ini kepadaku,' dalam benak Wei Zhi Xia yang masih menundukkan Kepalanya sambil terus terisak.

"Bagaimana Wei Zhi Xia sayang? Mengasyikkan, bukan! Melihat Ayah dan Ibumu mati di tanganku? Hahaha...." Fei Hung dengan perlahan bangkit dari tempatnya, sambil membersihkan Tubuhnya yang dipenuhi dengan noda darah. Segera dia berjalan untuk dapat menghampiri Wei Zhi Xia, sambil tersenyum licik kepada Wanita itu.

Didekatinya Wei Zhi Xia, lalu Tangan kanan Fei Hung diangkat, dan disentuhnya Wajah Wei Zhi Xia dengan kasar. "Apakah kau puas, Anjing setiaku! Hahahaha!" Fei Hung kembali berkata, sambil tertawa keras dan puas. "Sekarang kau bukan siapa-siapa, dan malam ini juga akan menjadi yang terakhir untuk dirimu, apakah kau membutuhkan ciuman selamat tinggal sayang?" tanya Fei Hung tersenyum licik dihadapan Wei Zhi Xia, dengan sedikit menyipitkan Matanya, Bola Mata merah itu terlihat sangat jijik memandang Wajah Wei Zhi Xia.

"Kau sangat keterlaluan! Cuih!" jawab, Wei'xi sambil meludahi Wajah Fei Hung, "aku tidak akan pernah memaafkan dirimu, dasar penjilat! Bahkan kau lebih rendah dari seekor Anjing!" Kembali Wei Zhi Xia berbicara dengan raut Wajah yang terlihat sangat marah kepada Fei Hung.

"Cih! Sialan, dasar Wanita kotor! Beraninya kau lakukan ini padaku, kalian bersenang-senang lah dengan dia, setelah itu cincang tubuhnya dan buang ke laut! Bawa dia pergi dari hadapanku!" teriak Fei Hung kesal, sambil menampar Wajah Wei'xi, dengan keras.

"Baik, Tuan! Hahahaha," ucap kedua pria dengan tubuh kekar itu, lalu mereka segera membawa Wei Zhi Xia pergi meninggalkan tempat itu.

"Fei Hung! Tunggu pembalasanku, ini semua tidak akan berjalan lama! Kau pasti akan hancur!" teriak Wei Zhi Xia yang sedang diseret oleh kedua pria bertumbuh kekar itu ke dalam sebuah ruangan.

'Cih, dasar Wanita sialan!' dalam benak Fei Hung segera mengambil kain putih yang berada disaku Celananya, lalu pria itu pergi meninggalkan tempat itu.

Di dalam Kamar.

"Tidak! Lepaskan aku, jangan sentuh diriku, jauhkan Tangan kotormu itu!" berontak Wei'xi yang sedang berbaring diatas Kasur besar berwarna putih, tubuhnya kini sedang ditindih oleh salah seorang Pria bertubuh besar, sungguh dia terlihat sangat membenci hal tersebut.

"Tidak! Tolong! Jangan! Hiks... Hiks... Jika saja, jika saja, aku dapat mengulang waktu ini, aku ingin memperbaiki semuanya! Aku mohon, siapa saja, tolong aku!" Wei'xi segera menutup sepasang Matanya, tirta asin mulai keluar dari celah bulu Mata panjang, Wei'xi terisak. Menahan sesak didalam Dada dan Hati yang telah tersakiti, rasa itu telah bergemuruh, menyiksa batinnya. Tidak lama kemudian, dari Bibir Wei'xi mengeluarkan darah, benar. Dia bunuh diri dengan menggigit Lidahnya sendiri.

Ding... Dong... Ding....

Bola Mata biru yang bulat itu membelalak dengan lebar, "hah?!" Tampaknya Wei'xi yang terbangun dari tidurnya, dia langsung terduduk, sambil memperhatikan sekeliling dengan rasa bingung didalam benaknya. "Ada apa ini, bukankah semalam... Apakah aku sedang bermimpi?!" Wei Zhi Xia kemudian mulai mengangkat tangan kanannya, dan menampar keras Wajahnya itu.

Plak! "Ah, ini sakit, aku tidak sedang bermimpi, aku hidup kembali!" Wei'xi kemudian memperhatikan Pakaian putih yang membalut tubuhnya. 'Hah?! Tapi mengapa semua ini dapat terjadi?' dalam benak Wei'xi yang masih tidak menyangka kejadian di hari itu.

Tuk... Tuk... Tuk....

Tidak lama kemudian, Pintu Kamar Wei Zhi Xia diketuk oleh seseorang, dan hal itu membuat dirinya terkejut. "Siapa di sana?" tanya Wei'xi yang segera memalingkan Wajahnya untuk melihat ke arah Pintu yang tertutup rapat itu.

"Ini saya Nona, Mingmei, kata, seorang gadis yang sedang berada di luar Pintu Kamar.

"Mingmei?! Benar, kau kah itu?!" gumam Wei Zhi Xia yang terlihat sangat senang sekaligus tercengang akan hal itu.

"Masuklah, Mingmei, Pintunya tidak di kunci," ucap Wei'xi yang terlihat sangat senang.

"Baik, Putri." Pintu segera dia buka, lalu Mingmei masuk ke dalam Kamar Putri Wei'xi, dengan perlahan. Sambil membawakan Pakaian berwarna merah yang sangat mewah, juga wangi-wangian.

Wei'xi yang melihat hal itu, tampak penasaran. "Untuk apa semua benda itu?" tanya Wei'xi kepada Mingmei.

Mendengar pertanyaan dari Wei'xi, Mingmei tampak terkejut, lalu dia kembali berbicara kepada Wei'xi, " bukankah kemarin Anda sendiri yang meminta kepada saya untuk menyiapkan Pakaian ini, apakah Nona tidak ingat, bahwa hari ini akan ada Pangeran yang datang ke Istana untuk melamar Anda," jawab Mingmei yang masih berdiri dihadapan Wei'xi dengan tegap.

'Ah, benar, hari ini aku akan mendapat lamaran dari Lie Qingang, tapi karena dahulu aku sangat mencintai Fei Hung, saat itu aku menolak keras lamaran dari Pria bangsawan itu. Dan memilih untuk menikah secara diam-diam dengan Pria tidak tahu malu itu! Tapi kini, semuanya telah berubah,' dalam benak Wei'xi yang terlihat tengah termenung. Kemudian, dia kembali teringat. Bola Matanya tampak tajam memandang Wajah Mingmei. "Maafkan aku, tolong maafkan diriku yang bodoh! Sekarang tak akan aku ulangi kegilaanku itu, tidak akan pernah." Kemudian, Wei'xi segera menarik napas dan melepaskannya dengan perlahan.

"Hampir saja aku melupakannya, baiklah Mingmei, kita harus bersiap-siap," kata Wei'xi yang tersenyum tipis kepada gadis itu.

Melihat Putri Wei'xi yang sedikit aneh, membuat Mingmei bingung. 'Ah, ada apa dengan Putri? Bukanlah sebelumnya dia sangat tidak senang akan hal ini. Tetapi, saat ini aku dapat melihat kebahagiaan yang sangat dalam pada dirinya? Hmmm... Sungguh, membingungkan sekali.' dalam benak Mingmei yang segera membalas senyuman dari Wei'xi.

avataravatar
Next chapter