22 CH22 : Bersatu

Setelah kejadian duel tadi, kini para anggota tim basket bersiap-siap untuk berlatih, terlihat Anzai-sensei sudah datang untuk memulai latihan. Miyagi yang melihat Anzai-sensei segera menghampiri untuk menyambutnya.

"Pelatih, aku sudah kembali. Sebelumnya maafkan aku yang telah membuat masalah untukmu." ucap Miyagi sambil membungkuk minta maaf.

"Ho ho ho tidak apa-apa Miyagi-kun. Mulai sekarang kau harus berjuang sekuat tenaga." kata Anzai

"Ya."

Sementara Sakuragi melihatnya berubah sikap dari anak nakal menjadi anak baik pun bingung.

'Apakah orang ini bipolar.?" batin Sakuragi, dia pun menghampiri Anzai dan berbisik.

"Hei Oyaji, apa baik-baik saja, kau tahu dia adalah orang yang sangat menyebalkan." bisik Sakuragi dengan keras agar didengar oleh Miyagi.

"Hei bodoh, apa kau bilang." ucap Miyagi sambil menghampiri Sakuragi dan menarik pipi Sakuragi.

"Lepaskan oi." ucap Sakuragi kesakitan, melihat Miyagi tak akan melepaskan pipinya, dia pun menarik pipi Miyagi juga. Kini mereka berdua saling menarik pipi yang lain dengan keras, menunggu siapa yang akan menyerah dan melepaskan duluan.

"Heh, aku akan membuatmu melepaskan tanganmu duluan." Sakuragi berkata

"Tidak, kaulah yang akan melepaskannya duluan." balas Miyagi

"Jika kau ingin aku melepaskannya, maka lepaskan tanganmu duluan, aku tahu kau sangat kesakitan sekarang." kata Miyagi

"Heh bukankah kau sangat kesakitan sehingga air matamu keluar, ayolah jangan berakting sok kuat." balas Sakuragi.

" Heh aku hanya menggunakan 60% kekuatanku." ucap Miyagi

"Aku juga hanya menggunakan 50% kekuatanku." balas Sakuragi

"Hm faktanya aku hanya menggunakan 40% kekuatanku."

"Aku juga berbohong, aku hanya menggunakan 30% kekuatanku."

"Aku 20%."

"Aku 15%."

"Aku 10%."

"Aku 5%."

Ayako yang melihat itupun kesal dan menggeplak kepala Miyagi dengan kipasnya.

"Hentikan bodoh."

Miyagipun melepaskan tangannya dari pipi Sakuragi, Sakuragi yang melihatnya menyeringai melihat bahwa dia sudah menang.

"Heh aku menang." gumamnya, dia pun melihat Miyagi dan terlihat dia sedang nyengir dengan aneh dengan wajah memerah saat berbicara dengan Ayako. Sakuragi yang mengetahui apa artinya menyeringai.

Dan dimulailah pelatihan setelah kejadian konyol tersebut. Kini dengan kembalinya Miyagi, posisi Sakuragi kembali menjadi Small Forward yang dia tak keberatan, karena Miyagi sangat bagus saat menjadi Point Guard. Kini terlihat semuanya berlatih sangat keras, karena waktu dimulainya turnamen sudah sangat dekat.

*Time Skip*

Kini sudah malam hari, terlihat sekolah sudah sepi karena para siswa sudah mulai pulang kerumah masing-masing. Kini terlihat Miyagi sedang berjalan pulang, namun terlihat dibelakangnya Sakuragi sedang mengikutinya.

" Kau ngapain, jangan mengikutiku." ucap Miyagi

"Pikirkan urusanmu sendiri, aku tidak mengikutimu, kebetulan saja tujuan kita searah." ucap Sakuragi

"Ah Ayako-san." tiba-tiba Sakuragi berkata sambil menengok ke samping. Miyagi yang mendengarnya segera menengok sambil tersenyum.

"Ayako-chan.?" katanya namun dia tak melihat siapa-siapa.

"Hahaha kena kau." ucap Sakuragi yang ternyata hanya mengerjainya.

"Kau sangat menyukai Ayako-san ya." tanya Sakuragi sambil tersenyum jahil. Miyagi segera kembali berjalan.

"Benarkan, heh walaupun kau orang menyebalkan, kau mempunyai sisi lucu juga hahaha." kata Sakuragi

"Kau bergabung ke klub basket, untuk mendapatkan perhatian Ayako-san kan, karena kau menyukainya kan. Memang Ayako-san sangat cantik,mungkin kau akan ditolak olehnya." ucap Sakuragi bercanda. Namun dia melihat Miyagi berbalik dan melihat ternyata dia sedang menangis

"Huh." ucap Sakuragi tiba-tiba merasa bersalah.

*Time Skip*

"Aku selalu ditolak olehnya." ucap Miyagi, kini ternyata mereka sedang mengobrol di taman, mereka berdua sedang duduk di ayunan masing-masing.

"Dimatanya bahkan tak sekalipun dia memperhatikannya. Aku tak pernah punya kesempatan, untuk melupakannya, aku mencoba mendekati wanita lain, namun aku selalu ditolak. Aku sudah ditolak 10x." ucap Miyagi.

"Saat SMP aku sudah berada di klub basket, namun saat SMA aku bingung apakah akan melanjutkan atau berhenti bermain basket. Tetapi saat aku melihat ke gym basket saat mereka latihan, saat itu aku melihatnya disana, aku terpesona olehnya. Saat itu aku memutuskan untuk bergabung dan melanjutkan bermain basket. Mulai saat itu aku memfokuskan semuanya untuk bermain basket. Aku ingin membuat tim basket cukup kuat untuk terus dan terus memenangkan pertandingan, karena itu akan membuatnya senang dan tersenyum. Aku ingin terus menjaga senyumnya itu, melihatnya tersenyum senang saja sudah membuatku sangat bahagia." jelas Miyagi

"Haahhh, mungkin kau menganggap ini seperti lelucon, kau boleh menertawakanku sekarang." ucap Miyagi ke Sakuragi. Dia menengok ke Sakuragi mengharapkannya untuk tertawa, namun dia melihat Sakuragi melihat kelangit dengan ekspresi serius.

"Tidak, kenapa aku harus tertawa. Aku sangat mengerti apa yang kau rasakan, kau tahu. Saat SMP aku sudah ditolak oleh banyak sekali wanita." ucap Sakuragi

"Hm berapa banyak." tanya Miyagi penasaran.

"50 kali." ucap Sakuragi memandang Miyagi dengan mata menyedihkan

"A-apa." ucap Miyagi terkejut. Dia tak menyangka Sakuragi sudah ditolak jauh dan jauh lebih banyak darinya, dia tak bisa membayangkan perasaan Sakuragi. Dirinya yang hanya ditolak 10 kali saja merasakan kesedihan luar biasa, bagaimana dengan Sakuragi.

"Ya, sungguh menyedihkan ya. Namun saat awal masuk SMA aku bertemu dengan Haruko-san, saat bertemu dengannya, aku merasakan perasaan yang belum pernah kurasakan saat bersama perempuan, aku merasakan betapa dia sangat menghargaiku, dia selalu memberikanku semangat dan karena dia juga, aku membangkitkan kembali keinginanku untuk bermain basket. Saat aku bekerja keras saat latihan layup dan berhasil melakukannya, dia sangat gembira untukku, dia tersenyum untukku. Saat kami menang melawan Ryonan, melihatnya tersenyum sangat indah dengan air mata kegembiraan yang turun dari mata indahnya, melihat itu membuatku ingin terus menjaga senyuman indahnya. Aku tak ingin senyum itu hilang dari wajahnya, aku ingin terus melihatnya tersenyum seperti itu. Maka dari itu, aku tak bermain-main, aku juga sangat ingin membawa tim kami menang dan menang terus hingga kita bisa menjuarai kejuaraan nasional. Tak peduli orang berkata bahwa itu sangatlah mustahil." kata Sakuragi sambil melihat langit, tak terasa air matanya sedikit menetes

"Namun aku tahu, Haruko-san saat ini sangat menyukai Rukawa. Tapi walau begitu aku tak ingin menyerah, bahkan jika akhirnya aku tak bisa memilikinya, aku tetap ingin melihatnya tersenyum, bahkan jika itu tidak denganku." ucap Sakuragi merasakan air matanya keluar lebih banyak. Dia segera menghapus air matanya dan memandang Miyagi yang melihatnya dengan pengertian.

"Ryochin, kau juga jangan menyerah oke, mari kita bawa Shohoku menguasai nasional bersama-sama." kata Sakuragi dengan mata yang menunjukkan tekad yang besar.

Miyagi yang mendengar Sakuragi, sangat mengerti dengan apa yang dirasakannya, dia juga sangat terharu, melihat Sakuragi sungguh bertekad membuat Haruko senang walau akhirnya dia tak bisa bersama dengannya, dia juga melihat tekad di mata Sakuragi. Tekad untuk menjuarai turnamen nasional, tekad untuk membawa Shohoku menuju kejayaan. Dan malam itu juga, dua pembuat masalah dari tim basket Shohoku, menyatukan tujuan dan tekad mereka untuk berjuang untuk membawa tim basket Shohoku bersama-sama menjuarai turnamen nasional.

Keesokan harinya, semua anggota tim basket terkejut, melihat Sakuragi dan Miyagi datang bersama dan terlihat sangat bertekad saat datang latihan, Ayako dan Haruko yang melihat itu terkejut dan bingung melihat mereka sepertinya sangat dekat sekarang tidak seperti kemarin.

avataravatar
Next chapter