5 CH 5 : Sakuragi vs Rukawa (Misunderstanding)

Ruang kelas 10-7

Terlihat suasana ruang kelas yang tenang saat guru sedang menjelaskan pelajaran. Sakuragi terlihat sedang tertidur di kursinya, sedangkan Yohei sedang melamunkan entah apa. Tiba - tiba pintu kelas terbuka dengan keras.

"BRAKK" Terlihat 3 Senior masuk kelas. Mereka adalah orang yang bermasalah dengan Sakuragi kemarin.

"Apa Sakuragi ada disini.?" tanya salah satu senior yang masuk kelas.

"Hei apa yang kalian lakukan." teriak guru yang sedang mengajar.

"Jangan khawatir, kami akan segera pergi dari sini." ucap salah satu senior yang mempunyai rambut berwarna hitam dan berkacamata.

Salah satu senior yang terlihat sebagai pemimpin melihat Sakuragi dan berkata

"Hoi Sakuragi, kau seharusnya tau apa artinya ini." ucapnya ke Sakuragi.

"Datang ke atap setelah kelas dan jangan kabur seperti sebelumnya." ucapnya lagi.

"Hm apa katamu." ucap Sakuragi yang terbangun dari tidurnya.

Yohei yang melihat ini segera melerai.

"Kau sudah mengatakan apa yang kau ingin katakan. Jadi pergilah dari kelas kami."

"BRAKKK"

"APA YANG KAU KATAKAN, KAU KIRA SEDANG BERBICARA KEPADA SIAPA." teriak senior berkacamata sambil menggebrak meja dengan kayu yang dibawanya.

"Diam lah cecunguk. Aku sedang bicara denganmu Hotta-senpai." ucap Yohei sambil tersenyum mengejek.

"Ohh. Kau Yohei Mito. Berani juga kau murid baru." ucap senior yang bernama Hotta.

"Hei kau berandal. Apakah hanya kalian bertiga.? Akan sangat membosankan kalu hanya menghajar kalian bertiga." ucap Sakuragi dengan nada mengejek.

"Hey, apa kalian tidak melihat ada guru disini. Aku akan menghukum kalian nanti." seru guru yang mengajar.

"Maaf pak. Aku hanya ingin serangga-serangga ini cepat pergi." kata Sakuragi sambil membungkukan badannya meminta maaf.

"Cih jangan berlagak sombong kau Sakuragi. Ayo kita pergi." kata Hotta sambil berjalan meninggalkan ruang kelas.

"Fiuhh kejadian yang sangat menegangkan." ucap salah satu siswa kelas tersebut.

Dengan Hotta and Friends

Terlihat Hotta dan temannya sedang menuju atap sekolah. Dan saat mereka memasuki atap terlihat seseorang sedang tertidur di lantai atap.

"Hmm ada apa dengan anak ini." ucap Hotta.

Salah satu dari mereka menendang orang itu.

"Buaghh"

"Hoi ini bukan tempatmu tidur, cepat pergi dari sini." ucap orang yang menendang.

Orang itu terbangun dan memegangi kepalanya.

"Oww, sakit." katanya sambil terus memegang kepalanya.

"Hei bajingan cepat pergi dari sini."

Orang itu berdiri, dan ternyata dia adalah orang yang dilihat sama Geng Sakuragi.

"Hmm tinggi juga anak ini, mungkin sama dengan Sakuragi." ucap senior tersebut.

"Hm siapa yang menendangku. Apakah itu kau." tanya anak itu sambil melihat orang yang menendangnya. Tiba-tiba dia menendang perut senior tersebut dengan kencang.

"Duaghh" terlihat senior tersebut terpental akibat tendangan tersebut.

"Hei,siapa kau cepat jawab." tanya senior berkacamata.

"Hm. Kelas 10-1 Rukawa Kaede." jawab anak tersebut yang ternyata adalah Rukawa

" Aku tidak akan memaafkan orang yang berani mengganggu tidurku." katanya dengan dingin.

" Sial, kuhajar kau." Dan terjadi perkelahian antara ketiga senior tersebut dengan Rukawa.

Dengan Sakuragi dan Yohei

Terlihat Sakuragi dan Yohei sedang menuju atap setelah jam pelajaran berakhir. Mereka bersiap-siap untuk menghadapi senior-senior yang menantang Sakuragi tadi.

"Ayo kita ke atap. Senior atau bukan tidak masalah kita hajar mereka." kata Yohei dengan serius.

"Hahh membosankan sekali, mereka hanya omong kosong saja Yohei. Santai sedikit." ucap Sakuragi.

"Oi Hanamichi, Yohei. Kalian mau kemana, kelihatannya kalian akan bertarung." tanya Takamiya yang muncul dengan Noma dan Ohkusu.

"Diamlah, ini bukan urusan kalian." ucap Yohei.

"Apa, kami juga ingin bersenang-senang." seru Noma.

"Kami juga akan pergi, ayo kita perlihatkan siapa kita." seru mereka bertiga.

"Apa mereka kira ini menyenangkan." ucap Yohei kesal.

"Hahaha biarkan saja Yohei." ucap Sakuragi menyusul ketiga temannya untuk memasuki atap. Dia tahu senior-senior itu sudah ditangani Rukawa.

Saat memasuki atap benar saja. Mereka melihat Rukawa yang sudah selesai bertarung dengan senior-senior itu. Ternyata Rukawa menang melawan mereka dengan hanya luka kecil yang membuatnya berdarah di kening sebelah kiri.

"Hah apa yang terjadi, dimana si Hotta." tanya Yohei.

"Disana." Sakuragi menunjuk. Tetapi pandangannya tak meninggalkan Rukawa. Dia menghampiri Rukawa dengan perlahan.

"Hei apa kau melakukan ini sendiri, siapa namamu." tanya Yohei ke Rukawa.

"Kau Rukawa Kaede kan." tanya Sakuragi dengan tenang.

"HAH Rukawa." ucap keempat temannya kaget.

"Apa kalian teman mereka." tanya Rukawa sambil menunjuk senior yang sudah babak belur.

"Heh apa kau bercanda, dasar brengsek. Jangan samakan aku dengan cecunguk-cecunguk ini." Kata Sakuragi sambil tetap mendekati Rukawa, sehingga sekarang dia berhadap-hadapan dengan Rukawa.

'Gawat, dia berhasil menghadapi ketiga orang ini sendiri, jika Sakuragi menyadarinya keadaan akan semakin gawat.' batin Yohei dengan panik.

Sementara ketiga temannya yang lain melihat dengan tertarik.

"Hehehe ini semakin menarik." kata mereka.

"Oi kau Rukawa Kaede, kau jago bermain basket kan." ucap Sakuragi dengan serius

"Hm kau menganggu, minggirlah." ucap Rukawa yang menepis tangan Sakuragi yang sedang memeganginya.

"TWITCH TWITCH" terlihat urat nadi muncul di dahi Sakuragi.

'Bajingan ini adalah tipe orang jenius sombong.' batinnya dengan amarah.

"Apa kau bilang." ujar Sakuragi dengan keras sambil menarik kerah Rukawa.

"Hey berhenti Hanamichi." ucap Yohei berusaha untuk melerai.

"Wahaha ini semakin menarik dan menarik." ucap ketiga temannya yang lain.

Tiba-tiba pintu atap terbuka dan terlihat Haruko yang terengah-engah karena berlari.

"Berhenti Sakuragi-kun."

'Ohh shit. Aku lupa kejadian salah paham ini.' batin Sakuragi yang melupakan kejadian ini. Segera dia melepaskan Rukawa dan berusaha menjelaskan.

"Eh Haruko-san ini bukan seperti yang kau ki-." tapi belum sempat dia berbicara, Haruko memotongnya saat melihat Rukawa yang berdarah di kening.

"Banyak orang mengatakan hal-hal buruk tentangmu Sakuragi-kun. Dan kukira mereka salah dan kau orang yang baik. Namun ternyata mereka benar. Menyelesaikan masalah dengan berantem tidak baik Sakuragi-kun, aku tidak suka kamu." seru Haruko yang salah paham.

Kata-kata itu membuat Sakuragi membeku.

"Hei Haruko-chan kau salah paham." kata Yohei berusaha untuk meluruskan hal ini. Tetapi Haruko sudah menghampiri Rukawa.

"Rukawa-kun, kau berdarah. Ini hentikan pendarahanmu." ucap Haruko dengan khawatir.

"Tidak,tidak perlu." ucap Rukawa dengan dingin.

"Ah tidak, itu terlalu banyak Rukawa-kun. Kau harus ke ruang kesehatan." ucap Haruko lagi menegur Rukawa.

"Diam lah, kau menggangguku. Kau siapa dan apa pedulimu." ucap Rukawa dengan sangat dingin.

Haruko yang mendengarnya membeku. Dan Sakuragi yang sedang membeku segera tersentak dan memandang Rukawa dengan marah.

"Oi Rukawa, jangan memperlakukan Haruko-san seperti itu. Dia hanya khawatir denganmu, begitukah caramu membalas kebaikan Haruko-san." seru Sakuragi sambil memegang kedua kerah Rukawa dengan kedua tangannya. Dia tak mau memulai perkelahian, karena dia tau akan semakin parah kesalahpahaman ini kalau dia memukul Rukawa.

"Cih kalian benar-benar mengganggu." ujar Rukawa dengan kesal dan menepis tangan Sakuragi serta segera keluar dari atap.

Haruko yang melihat itu terlihat sangat sedih. Sakuragi yang melihatnya berusaha menenangkannya.

"Haruko-san tenanglah." ucap Sakuragi berusaha untuk menenangkan Haruko.

"Sakuragi-kun kenapa kau berkelahi. Kukira kau orang yang baik, aku tidak suka kekerasan." ucap Haruko sambil meninggalkan atap.

'Sial, ini kesalahanku karena melupakan kejadian ini. Ini juga akibat karena tidak bisa mengendalikan emosiku. Semenjak menghuni tubuh ini, emosi ku menjadi tak terkontrol' batinnya merasa sedih dan kesal pada dirinya.

"Hei Hanamichi, kau tenang saja. Aku akan menjelaskan semua ini kepada Haruko-chan." ucap Yohei menenangkan Sakuragi.

"Ayo kita balik ke kelas Hanamichi." Ajak mereka pada Sakuragi.

avataravatar
Next chapter