webnovel

Reincarnation From the Past to Meet You

Menurut kamu apa itu reinkarnasi. Apa kamu percaya dengan reinkarnasi. Bagaimana jika ada seseorang pria misterius menemuimu dan berkata "menikahlah denganku". Tentu saja itu akan membuat semua wanita yang mendengarnya pasti akan terkejut. Dan berpikir bahwa pria misterius itu gila. Bahkan kamu sama sekali tidak mengenalinya. Tapi siapa sangka hal tersebut dialami oleh Lyra Vanessa. Seorang pria yang bernama Steve Carmain mengatakan kepada Lyra. Bahwa ia reinkasi dari masa lalu. Dan mengatakan bahwa dirinya dan Lyra pernah hidup bersama. Namun sesuatu terjadi hal buruk yang tidak diinginkan Steve. Sehingga takdir merenggut segalanya. Namun, takdir berbalik dan kembali mempertemukan mereka. Akankah Lyra akan mengingat kenangan bersama Steve? Apa bisa Steve mengembalikan ingatan masa lalu Lyra? Bereinkarnasi? Apakah mereka akan bahagia selamanya, atau justru sebaliknya?

LaveniaLie · Fantasy
Not enough ratings
400 Chs

Memberi Penjelasan yang Sebenarnya

Tidak lama kemudian, dokter yang memeriksa Lexa keluar dari ruangnya. Dan memberikan surat hasil pemeriksaan, setelah di cek. Lexa tidak hamil. Steve, Ibunya serta Lyra menatapnya seakan tidak menyangka bahwa Lexa dapat membuat kebohongan yang seperti ini. Wajah Lexa memucat dan malu, rencana nya gagal lagi saat ini.

"Rencanaku kurang persiapan. Ya ampun." Guman Lexa ketakutan.

"Tante tidak sangka, kamu adalah perempuan suka bohong." Kata Ibu Steve dengan kecewa.

Padahal, sebelum hadirnya Lyra dihidup Steve. Lexa adalah teman baik masa kecil Steve. Ibu Steve sudah menganggap Lexa seperti putrinya sendiri. Tapi untuk hari ini, Lexa menghancurkan hubungan itu.

"Tante aku bisa jelaskan semuanya." Pinta Lyra.

"Sudah cukup, tante tidak bisa terima penjelasan mu." Kata Ibu Steve dengan dingin.

"Benar Lexa, kami semua tidak menyangka kamu melakukan kebohongan yang besar ini. Apa kamu tahu semua awak media dan karyawan kantor membicarakan mu Lexa dan diriku. Apakah kamu tidak malu?" Tanya Steve yang sudah geram.

"Tapi, aku hanya mencintai mu Steve. Aku tidak ingin jika Lyra bersamamu." Lirih Lexa yang hampir menangis.

"Sudah cukup, aku sudah muak dengan mu. Kali ini aku kasih kesempatan untuk mengubah sifatmu, jika terjadi sampai ketiga kalinya. Ingat, kamu akan aku pecat dari pekerjaan mu. Dan anggap kita tidak ada hubungan apapun. Hanya hubungan bos dan karyawan." Kata Steve lalu pergi meninggalkan mereka bertiga disana.

Ibu Steve dan Lyra menyusul Steve. Dan pulang kerumah. Lexa hanya bisa menahan tangis kecewanya dengan sikap Steve.

"Sungguh tega caramu memperlakukan ku, Steve." Guman Lexa yang melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit.

...

Disepanjang perjalanan, Steve sangat kecewa pada Lexa yang kedua kalinya. Ia sudah memberikan kesempatan kedua atas permintaan Lyra, tapi Lexa lagi - lagi melakukan kesalahan.

Dimobil yang lain, Ibu Steve dan Lyra merasa tenang. Karena Lexa terbukti tidaklah hamil. Semisalkan jika memang benar Lexa hamil pasti Steve dan Lexa sudah menikah sekarang.

"Lexa sungguh tega, Lyra." Kata Ibu Steve yang tidak habis pikir dengan perilaku Lyra.

"Iya, Bu. Tapi untunglah Steve memberikan kesempatan pada Lexa. Agar dapat mengubah sifatnya lagi." Kata Lyra.

"Iya, semoga saja Lexa dapat mengubah sifatnya."

Akhirnya Lyra sampai dirumahnya. Lyra langsung beegegas keluar dari mobil.

"Terima kasih Bu, untuk hari ini. Tanpa Ibu mungkin hal ini tidak dapat terungkap." Kata Lyra dengan tersenyum.

"Iya nak, sama - sama. Ibu pulang dulu ya." Pamit Ibu Steve.

"Iya Bu, hati - hati di jalan ya." Kata Lyra sambil melambaikan tangannya.

...

Lyra pun masuk kedalam rumahnya, dan mendapati adiknya Lisa yang sedang belajar diruang tamu. Dan Ibu panti nya sedang memasak.

"Ibu aku pulang." Kata Lyra.

"Sudha pulang ya nak, tunggu sebentar ya. Masakan nya sebentar lagi selesai." Kata Ibu panti dengan ramah.

"Iya Bu, Lisa sedang ada apa? Ada yang bisa kakak bantu?" Tanya Lisa pada adiknya.

"Tidak ada kakak, kakak dari mana?" Tanya Lisa.

"Kakak dari tempat kerja." Bohong Lyra pada Lisa, karena Lyra tidak mau jika hal yang sedang ia alami nanti terbongkar.

"Oh, baiklah." Jawab Lisa yang kembali mengerjakan PR nya.

Lyra pun masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya, dan mulai berpikir tentang bagaimana caranya ia menjelaskan masalah dirinya dan Zico.

"Apa besok saja aku menjelaskannya. Tapi apa dia mau ngerti. Jika ia tidak mau mendengarkan ku, percuma saja aku menjelaskannya." Guman Lyra bingung.

Ponselnya tiba - tiba berdering, terlihat nomor tidak dikenal menelepon nya lagi. Lyra berniat tidak mengangkat telepon itu.

"Itu pasti Zico lagi." Kata Lyra sambil menghela napasnya.

...

Steve pun sampai dirumahnya, dan duduk di ruang tamu. Steve merasa bersalah dan khawatir dengan kaki Lyra karena ia tidak menolong Lyra sewaktu kaki nya terluka. Dan membiarkannya berjalan kaki.

"Hal ini, harus aku laporkan pada pihak yang berwenang untuk menghapus berita yang berkaitan dengan kehamilan Lexa itu. Sungguh ini sangat menyebalkan, kenapa ia melakukan itu. Malam ini, aku harus tahu siapa yang mengupload video tentang Lexa dan diriku di tempat reuni."

...

Lexa yang sampai dirumahnya, langsung memakirkan mobilnya dan berjalan masuk ke dalam. Ia berjalan menuju kamarnya, lalu mengunci diri. Lexa mengambil ponsel nya, lalu menelepon Zico.

"Halo, apa kamu tahu. Rencana kita pasti akan terbongkar. Hari ini aku baru pulang dari rumah sakit. Karena aku disuruh menjalani tes kehamilan dirumah sakit." Jelas Lexa yang sedang frustasi.

"Siapa suruh, kamu memberi tahu kehamilanmu pada Ibu Steve. Dan terus kenapa kamu tidak menyabotase laporan kehamilan itu?" Tanya Zico.

"Aku tidak tahu, karena Ibu Steve dan Lyra sudah sampai duluan sebelum aku." Jawab Lexa sambil memandang sebuah bingkai foto dirinya bersama Steve sewaktu kecil.

"Kita harus bagaimana ini. Apakah mereka sudah tahu siapa yang mengupload foto Lyra dan diriku di Instagram?"

"Belum." Jawab Lexa lalu mematikan teleponnya.

"Hari ini benar - benar kacau. Apa sesulit itu merebut hati orang." Guman Lexa.

...

Keesokan hari nya, Lexa seperti biasa berjalan kaki menuju kantor pagi - pagi sekali, sesampainya dikantor. Semua karyawan disana menatap jijik dengannya. Tapi Lyra sudah terbiasa dengan hal seperti itu. Lyra berjalan menuju lift untuk sampai ke ruang kerjanya. Sesampainya di ruang kerja nya, ia masuk kedalam ruangan tersebut. Dan duduk didalamnya.

Lyra kemudian membuka laptopnya, dan membuka ponselnya nya. Ternyats masih pagi, Lyra berniat sarapan sebentar dengan roti isinya ia buat untuknya. Lyra pun memakan roti itu, Steve pun datang dan tidak sama sekali menatap Lyra. Lyra yang sedikit canggung merasa tidak enak jika harus duduk bersebelahan dengan Steve. Steve membuka laptopnya, dan berniat mencari tahu siapa yang mengupload video itu, pasalnya semalam ia tidak menemukan siapa orang itu, hari ini ia memutuskan mencarinya lagi.

Selesai makan roti isinya, Lyra mengambil botol minumnya dan minum. Untuk menenangkan rasa canggungnya. Dengan sedikit keberanian, Lyra beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Steve yang sibuk dengan laptopnya.

"Steve..." Panggil Lyra pelan.

Steve hanya diam dan tidak menjawab panggilan nya, Lyra merasa semakin canggung dengan perilaku Steve yang berubah terhadapnya.

"Aku mau menjelaskan semuanya, tolong dengarkan aku." Pinta Lyra dengan pelan. Tapi Steve masih saja tidak menjawab.

Lyra pun mengambil ponselnya, dan membuka galerinya dan memutar video rekaman CCTV yang ia dapat kemarin. Lyra menaruh ponsel itu di depan mata Steve. Steve pun melihat rekaman itu, dan baru lah Steve tersadar ternyata yang mengupload foto itu adalah Zico, karena Zico yang memotret foto itu.

"Aku tidak punya akun Instagram, untuk melihat foto diriku dan Zico, aku membuat akun Instagram. Ini akun ku." Kata Lyra sambil menunjukkan akun Instagram miliknya.

"Dan juga, aku kemarin bersama Ibumu pergi ke tempat hotel itu." Kata Lyra lagi.

Steve terdiam dan merasa sangat bersalah. Ia menyesal dan ingin menarik kembali kata - kata yang telah ia ucapkan pada Lyra.

"Penyesalan selalu datang pada akhirnya, dan akan sulit diubah jika sudah telanjur melakukan nya."

LaveniaLiecreators' thoughts