webnovel

Reincarnation From the Past to Meet You

Menurut kamu apa itu reinkarnasi. Apa kamu percaya dengan reinkarnasi. Bagaimana jika ada seseorang pria misterius menemuimu dan berkata "menikahlah denganku". Tentu saja itu akan membuat semua wanita yang mendengarnya pasti akan terkejut. Dan berpikir bahwa pria misterius itu gila. Bahkan kamu sama sekali tidak mengenalinya. Tapi siapa sangka hal tersebut dialami oleh Lyra Vanessa. Seorang pria yang bernama Steve Carmain mengatakan kepada Lyra. Bahwa ia reinkasi dari masa lalu. Dan mengatakan bahwa dirinya dan Lyra pernah hidup bersama. Namun sesuatu terjadi hal buruk yang tidak diinginkan Steve. Sehingga takdir merenggut segalanya. Namun, takdir berbalik dan kembali mempertemukan mereka. Akankah Lyra akan mengingat kenangan bersama Steve? Apa bisa Steve mengembalikan ingatan masa lalu Lyra? Bereinkarnasi? Apakah mereka akan bahagia selamanya, atau justru sebaliknya?

LaveniaLie · Fantasy
Not enough ratings
400 Chs

Kesepakatan yang Disetujui

Selesai makan malam, Steve mengantar Lyra pulang ke rumah.

"Hati - hati ya, Lyra." Kata Ibu Steve tersenyum ramah.

"Iya Bu, terima kasih makan malam nya." Kata Lyra dengan tersenyum.

"Iya nak."

Steve menghidupkan mobilnya, dan mengendarai mobilnya kearah rumah Lyra. Di sepanjang perjalanan Steve yang tampak senang, karena mendengar jawaban Lyra saat diminta tinggal bersama. Begitupula Lyra, juga merasa senang tapi Lyra begitu berat meninggal adik - adiknya. Lyra berharap, adik - adik nya akan baik - baik saja saat ia tinggal dirumah Steve nanti.

"Lyra, besok kita makan es krim ya." Kata Steve.

"Iya, es krim nya sudah di masukkan dalam kulkas kan?" Tanya Lyra untuk memastikan.

"Sudah lah, masa belum." Sahut Steve.

"Iya, tapi apa boleh aku menanyakan sesuatu?" Tanya Lyra dengan hati - hati.

"Tentu, kenapa tidak?" Jawab Steve dengan semangat.

"Berbicara tentang aku yang akan tinggal dirumah mu, kenapa ayahmu tidak senang?" Tanya Lyra.

"Jadi begini, akan aku jelaskan. Ayah dan Ibuku, mereka berdua juga reinkarnasi dari masa lalu, begitu pula dengan Lexa dan Zico. Tapi Ayah, Lexa dan Zico tidak mengingat nya. Ayahku dimasa lalu, adalah orang yang sukses dalam pekerjaan. Pekerjaannya adalah memungut pajak, ayahku sangat gila harta. Itu alasannya aku mengajakmu kabur kehutan waktu itu. Ayahku menjodohkan ku dengan Lexa, karena Lexa kaya dan juga dihasut oleh Zico, oleh sebab itu ayahku mempercepat hari pernikahan itu. Dan di masa sekarang, ayahku masih tetap sama, ia tidak suka mengenal atau menerima orang yang tidak jelas asal usulnya. Tapi Ibuku tetap menerimamu. Kamu ingat perkataan Ibuku, jangan dengarkan ayahku." Jelas Steve.

"Ah, begitu baiklah. Jika kamu nanti dijodohkan dan kamu menolaknya. Apa kita akan mati sama hal nya dengan di masa lalu?" Tanya Lyra lagi.

"Tidak, kita harus bisa menyakinkan ayahku dan mengubah alur cerita di masa lalu dan di masa sekarang. Apa kamu mau terus menerima keadaan yang sebelumnya pernah terjadi di masa lalu? Tidak kan." Jawab Steve tersenyum kearah Lyra.

"Baiklah, aku akan berusaha lagi untuk tidak memikir apa yang telah terjadi di masa lalu. Yang harus diselesai adalah mengubah cerita dan mencari kenangan yang hilang." Kata Lyra dengan semangat.

"Iya Lyra, menurutmu kenangan apa yang hilang dari bola itu?" Tanya Steve.

"Hm, kalau menurut ku itu adalah kenangan yang belum sempat terwujud." Jawab Lyra.

"Kalau di pikir - pikir ada benarnya juga. Tapi apa?" Kata Steve sambil berpikir.

Steve segera memakirkan mobilnya, dan Lyra dengan segera membuka pintu mobil. Steve dengan cepat memegang pergelangan tangan Lyra lalu mendekat kearahnya. Lyra yang melihat hal itu, merasa gugup.

"Lagi - lagi harus sepertinya." Kata Lyra dengan gugup dan senang.

Steve mendekatkan wajahnya kearah Lyra, dan menatap lekat - lekat mata Lyra. Lyra pun membalas tatapan Steve. Jantung Lyra mulai berdetak tidak karuan melihat Steve yang menatapnya seperti itu.

"Berjanjilah kamu tidak akan meninggalkanku." Kata Steve serius. Lyra mengiyakan hal itu dengan menganggukkan kepalanya.

"Aku janji." Kata Lyra dengan sungguh.

Steve tersenyum mendengar jawaban Lyra dan membukakan pintu mobil untuk Lyra.

"Terima kasih, sampai jumpa besok." Kata Lyra dengan senang dan sedikit gugup.

"Iya Lyra, sama - sama. Sampai jumpa besok, selamat malam." Kata Steve tersenyum.

"Selamat malam, hati - hati di jalan." Kata Lyra. Dan Steve menganggukkan kepalanya.

Lyra berjalan menuju pintu rumah dan masuk ke dalam, Steve menaikkan kaca jendela mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju rumah. Di sepanjang perjalanan Steve tampak tersenyum sendiri.

"Tatapan yang dalam dan indah." Guman Steve tersenyum.

Begitu pula dengan Lyra yang salah tingkah dengan yang terjadi di mobil tadi, rasanya seperti ada kupu - kupu berterbangan di perutnya.

...

Keesokan harinya, Steve dan Lyra terbangun dari tidurnya masing - masing. Steve langsung mengambil ponsel nya dan menelepon Lyra.

"Halo Lyra, jam 7 aku jemput ya." Kata Steve.

"Halo Steve, baiklah." Jawab Lyra.

Lyra langsung beranjak dari tempat tidurnya dan segera siap - siap untuk ke bekerja. Setelah bersiap - siap, Lyra merias diri dan sarapan. Tidak lama kemudian, Steve sampai dirumah Lyra dan menekan bel rumah Lyra.

Lyra segera menghampiri suara bel tersebut, dan membuka pintu rumahnya dan mendapati Steve yang berdiri di depan pintu.

"Pagi, my dear." Sapa Steve dengan tersenyum lembutnya.

"Pagi, my sweetheart." Sapa Lyra balik.

"Ini aku bawakan sarapan untuk adik - adik panti." Kata Steve menyerah kantong berisi roti isi dan minuman jus buah kemasan.

"Terima kasih Steve, ini sangat merepotkan mu." Kata Lyra lalu mengambil kantong itu dari Steve.

"Sama - sama, dimana Ibu panti? Aku mau berpamitan." Kata Steve.

"Di dalam, ayo masuk." Ajak Lyra.

Lyra dan Steve masuk ke dalam, dan Lyra memanggil adik - adik nya, dan membagikan roti isi dan jus buah kemasan pada adik - adiknya sama rata.

"Terima kasih kak Steve." Kata adik - adik panti itu serentak.

"Iya adik - adik ku semuanya." Kata Steve ramah.

"Ibu, aku dan Steve berangkat dulu ya." Pamit Lyra.

"Iya Bu, saya juga pamit." Kata Steve.

"Iya nak, hati - hati di jalan." Kata Ibu Panti.

"Iya Bu." Kata mereka serentak.

Mereka berdua pun berjalan menuju mobil dan berangkat bersama menuju kantor. Ibu panti yang melihat jiwa sosial yang di miliki Steve, merasa kagum.

"Jarang - jarang sekali ada orang yang berbaik hati seperti ini." Guman Ibu panti.

...

Sesampainya di kantor, Steve dan Lyra seperti biasa mengerjakan pekerjaannya. Hari ini adalah hari cukup sibuk untuk Steve dan Lyra. Karena mereka baru saja merekrut beberapa karyawan baru. Mulai dari satpam, tukang bersih, wakil bendahara serta wakil keuangan.

"Semua data sudah kamu urus Lyra?" Tanya Steve yang sedang melihat laptopnya dengan teliti.

"Sudah Steve, sudah aku urus." Jawab Lyra yang sibuk melihat surat - surat lamaran.

"Bagaimana, apa bisa kita membuka seleksi nya besok? Jika bisa, kamu hubungi mereka untuk ke kantor besok pagi, jam 09.00." Kata Steve.

"Hm, baiklah. Sebentar, aku lihat jadwal apa ada janji dengan klien penting atau tidak. Sepertinya tidak ada, akan aku hubungi mereka." Kata Lyra.

Sepasang mata memperhatikan mereka berdua, siapa lagi jika bukan Lexa. Lexa yang menahan api cemburunya hanya diam, dan menganggap Lyra sebagai pengganggu.

"Lihat saja Lyra." Guman Lexa dengan kesal.

...

Ibu Steve memutuskan akan menemui Ibu panti hari ini, supir pribadi Ibu Steve mengendarai mobil menuju tujuan yang di perintahkan Ibu Steve. Sesampainya di panti asuhan, Ibu panti menyambut hangat Ibu Steve.

"Jadi begini, Bu. Ada hal yang ingin saya bicarakan mengenai Lyra dan Steve. Saya ingin Lyra tinggal di rumah saya. Saya ingin menjodohkan Lyra dan Steve." Kata Ibu Steve hati - hati.

"Bagaimana ya, saya sebenarnya mengijinkan. Tapi saya sangat menyayangi Lyra." Kata Ibu panti dengan terlihat sedikit sedih.

"Iya saya tahu yang Ibu rasakan. Saya sudah membicarakan hal ini dengan Lyra, saya akan mengijinkan Lyra untuk ke sini kapan pun ia mau." Kata Ibu Steve.

"Baiklah, akan saya ijinkan Lyra tinggal di rumah nyonya. Yang saya inginkan adalah hal yang terbaik untuk Lyra." Kata Ibu panti.

"Terima kasih Bu, panggil saya Ratna saja." Kata Ibu Steve dengan tersenyum.

"Sama - sama Ratna, dan iya nama saya Anna." Kata Ibu panti, lalu mengulurkan tangannya. Dan Ibu Steve membalas uluran tangan Ibu panti. Mereka berdua sepakat dan setuju akan pertunangan Steve dan Lyra.