webnovel

Janji

Sutu hari telah berlalu ketika jay mendapatkan keterampilan mata hati, hanya saja kemudian dirinya menjadi sedikit tidak puas ketika sistem memberitahunya bahwa keterampilan mata hati ini tidak bisa dia gunakan untuk melihat kecintaan dari keluarganya, Karena pada dasarnya mereka adalah satu keluarga dengan satu darah sehingga dalam hal ini tidak termasuk dalam opsi untuk bisa dilihat oleh keterampilan mata hati

Tetapi meski demikian jay tetap melihat, keterampilan mata hatinya ini kepada beberapa orang tetangganya, dan yang lebih menjengkelkannya lagi adalah bahwa sistem kembali memberitahunya, keterampilan mata hati ini hanya bisa digunakan untuk lawan jenis jadi dengan kata lain dia hanya bisa melihat kesukaan dan juga kebencian dari wanita.

Sedangkan untuk mereka yang memiliki jenis kelamin yang sama dengan dirinya yaitu pria, Jay mendapati bahwa dirinya tidak bisa melihat atau dengan pemberitahuan dari sistem memberitahunya bahwa ketika peningkatan keterampilan mata hati sudah memenuhi syarat barulah kemudian dirinya bisa melihat kesukaan dan juga kebencian dari mereka yang sama memiliki jenis kelamin dengan dirinya.

" Jay pamit dulu pak..hati-hati di jalan Bapak" kata Jay berpamitan kepada sang ayah yang mengantarnya pergi ke sekolah, belum lagi karena jadwal sang bapak yang sama dengan dirinya yang masuk siang sehingga,ketika dia berangkat ke sekolah dirinya bisa menumpang motor bapaknya

Sanjay berjalan dengan santai menuju ke arah kelasnya tiba-tiba saja terdengar suara panggilan dari belakangnya, " Jay...Jay tunggu!!!" Seru seorang remaja cantik mengejar jay, dan berbalik untuk melihat siapa yang memanggil dirinya Jay segera di buat terpukau dengan apa yang ia lihat, di belakangnya sosok gadis cantik menggunakan seragam Pramuka, dengan rok pendek dan rambut dikuncir, terlihat sangat muda dan juga cerah.

Tersenyum dan menyapa " ehhh lu Nurul...ada apa?" Tanya Jay dengan senyum penuh kepada Nurul

Melihat senyum ramah yang diberikan oleh Jay, Nurul yang berlari dan berteriak untuk memanggil Jay merasa usahanya sepadan dan dirinya pun membalas senyum remaja dengan senyum yang lebih mempesona, memperlihatkan deretan putih dari giginya Nurul kemudian berkata"engga gua mau bareng aja ke kelas sama lu" kata Nurul dengan wajah memerah namun jelas melihat tatapannya dia bisa dikatakan sangat berani untuk ukuran remaja wanita saat ini

" Ohhh mau bareng, ok kalo gitu" kata jay menyetujui ajakan dari Nurul, jadi kemudian keduanya pun berjalan secara beriringan menuju ke kelas, tampilan dari keduanya yang terlihat sangat akrab berbicara dan tertawa tentu saja menarik perhatian dari murid-murid lainnya, belum lagi temperamen dari keduanya yang seperti memiliki daya tarik tersendiri membuat mereka yang berpapasan dan juga melihat keduanya menjadi tertarik dan juga iri.

Di sisi lain Jay yang mengobrol dengan Nurul merasa sangat senang karena pada dasarnya dia merasa sangat nyambung berbicara dengan Nurul, karena perlu disadari terkadang menemukan teman yang baik untuk mengobrol sangatlah sulit, belum lagi Jay yang kembali dari masa depan harus membuat dirinya menahan di beberapa kesempatan agar tidak terlihat terlalu berbeda dengan teman-temannya.

Tentu saja merindukan percakapan yang bisa membuatnya nyaman, dan tanpa jasa dari kemudian Nurul membawa kenyamanan tersebut dari obrolan singkat yang mereka lakukan di sepanjang jalan menuju kelas, ( oh iya kenapa gua ga coba liat kesukaan Nurul sama gua) berpikir Jay mencoba melihat nilai kesukaan Nurul dan sekejap layar tentang Nurul terbentang

Status :

Nama : Nurul

Usia : 14 tahun

Nilai kesukaan : 80 poin

Nilai kebencian : 0 poin

#######

Melihat hal tersebut sontak saja membuat jay kaget dan juga terpanah, dirinya tidak pernah memperkirakan bahwa kesukaan Nurul terhadap dirinya akan mencapai 80 poin, apalagi kemudian jika dia tidak salah menafsirkan 80 poin kesukaan menjelaskan tentang arti cinta, dan ini tentu saja tidak pernah bisa dibayangkan oleh Jay.

Belum lagi setelah Jay berfikir sejenak setelah dirinya kembali ke masa lalu dirinya nampak tidak pernah menemukan interaksi yang berlebihan dengan Nurul, jadi kemudian bagaimana bisa dirinya membuat Nurul memiliki perasaan cinta terhadap dirinya dan ini membuat seperti teka-teki bagi Jay

Karena fakta yang terlalu mencengangkan tersebut untuk sesaat Jay menjadi terdiam, dalam diamnya dirinya mencoba untuk mencari tahu diingatkan masa lalunya tentang bagaimana karakter Nurul dan percintaannya, sikap kemudian dirinya mengingat bahwa jika dia tidak salah mengingat dalam ingatannya ketika dia berada di SMP, Bukankah Nurul memiliki hubungan pacaran yang singkat dengan Ari yang ada di kelasnya

Dan jika dia tidak salah menduga juga hubungan mereka hanya berlangsung sesaat karena pada dasarnya kemudian Nurul memutuskan Ari, tetapi kali ini nampaknya jahe tidak melihat hal tersebut dan sama-sama dirinya menebak Apakah kedatangan dirinya merubah beberapa hal yang seharusnya terjadi.

Memikirkan hal tersebut Jay juga merasa bahwa kemungkinan perubahan pada sejarah di dalam hidupnya beserta dengan orang-orang di sekitarnya nampaknya sedikit berubah, setelah menyadari hal tersebut jaya tidak mau mengambil terlalu pusing karena pada dasarnya perubahan tersebut akan menjadi perubahan yang positif sesuai dengan apa yang diharapkan.

Setidaknya itu adalah apa yang saya pikirkan dan juga diharapkan, melihat ja yang menjadi bengong di dekat pintu kelas Nurul menjadi heran dan membangunkan Jay dari lamunannya, " Jay....kenapa lu bengong??" Tanya Nurul dengan aneh

" Ahhh...sory tadi gua keingetan sesuatu" jawab Jay lagi

" Ohhh..gitu, emmm btw Jay lu punya waktu besok ga?" Tanya Nurul tiba-tiba, mendengarkan pertanyaan dari Nurul tersebut Jay kemudian berpikir Apakah Nurul akan mengajak dirinya jalan, tetapi setelah berpikir bahwa besok adalah hari Minggu dan dirinya tidak memiliki jadwal maka kemudian dia pun mengangguk dan menjawab kepada Nurul " besok ga ada jadwal gua, kenapa emang?" Tanya Jay lagi setelah menjawab Nurul

" Bagus...kalo gitu!!! " Seru Nurul senang dan kemudian melanjutkan, " boleh temenin gua ga, ke toko buku di pusat kota" kata Nurul bertanya kepada Jay, namun jelas dari tatapannya yang panas dan penuh harap, Jay tidak tega menolak

" Emm..ok, jam berapa kita berangkat, dan ketemuan dimana?" Tanya Jay lagi setelah mengkonfirmasi kepastian dirinya

" Besok jam 10 aja, di ujung jalan Mebel, gua tunggu di samping Indomaret" kata Nurul

" Ok kalo gitu" balas Jay lagi, dan keduanya pun setelah memastikan tempat serta waktu mereka untuk bertemu maka keduanya pun masuk ke dalam kelas, di sisi lain yang tidak disadari ketika dirinya masuk bersama dengan Nurul hal tersebut menjadi sedikit kehebohan, Di mana biasanya Nurul tidak pernah terlihat dekat dengan teman pria, jadi kali ini ketika Nurul datang bersama dengan Jay mereka tentu menjadi perhatian kelas.