1 Awal

29-06-2027

Seorang lelaki berusia 26 tahun berdiri disebuah balkon gedung bertingkat 30 lantai dia mengambil barang yaitu sebuah foto semasa dia SMA yang dimana dia sedang tersenyum menatap kamera lalu disebelahnya seorang perempuan berpose gaya lucu sedang merangkulnya

Lelaki itu memandang wajah perempuan didalam foto dan terpancar sebuah emosi kesedihan, ketidakberdayaan dan penyesalan di raut wajahnya yang tampan itu

"Maaf" Gumamnya pelan dengan nada lirih

/*

Ditaman

Seorang lelaki dan perempuan sedang saling tatap namun bukanlah hal yang menyenangkan yang tersirat dari wajah mereka

Namun kesedihan yang akan menimpa mereka

" Maafkan aku Rendi " Kata perempuan itu sedikit menangis kepada lelaki yang disebut Rendi

Wajah Rendi tanpa ekpresi ketika mendengar perempuan didepannya yang sangat ia cintai akan menikah dengan orang lain karena paksaan dari orang tuanya

Hati Rendi sakit seolah-olah ada seribu pedang menusuknya

" Mengapaa " Tanya Rendi pelan

Perempuan itu hanya diam dan sesekali terdengar isakan tangisnya

" Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu " Kata Rendi mencoba memegang tangannya

Namun ditepis oleh seorang pria seumur dengannya

Rendi menegang ketika melihat pria itu

" Alvi " katanya dengan nada tak percaya

Alvi memandang rendah Rendi dan memakinya " Dasar pria miskin kau tidak cocok dengan seorang bidadari, hajar dia " suruhnya kepada pengawalnya

" Jangan, Lepaskan dia aku bersedia menjadi istrimu " teriak perempuan itu sambil menangis dan diikuti nada ketidakmauan

Rendi membelalakkan matanya dan tak percaya dengan kata-kata orang yang dicintainya

Alvi menyeringai lalu menyuruh pengawalnya kembali dan menegang tangan perempuan itu lalu membawanya pergi

Rendi hanya bisa melihat untuk keterakhir kalinya wajah perempuan itu yang indah namun terpancar kesedihan, keenganan dan ketidakberdayaan

*/

Rendi menghela nafasnya lalu mengeratkan genggamannya pada foto itu

" Didunia ini hanyalah kamu yang dapat mengalihkan duniaku namun " dia tak melanjutkan ucapannya

Lalu menggelengkan kepalanya dan menatap langit " Cinta adalah hal yang menyenangkan Dan menakutkan, menyenangkan ketika aku bisa bersamamu dan menakutkan ketika aku tidak bisa memilikimu karena ketidakberdayaan diriku " Gumamnya

Lalu diselangkah maju ditepi balkon dan menutup matanya " Mamah, Papah aku datang kepadamu karena dunia ini sudah tidak ada artinya bagiku, tinggal disini hanyalah penderitaan untukku " Katanya dengan tersenyum namun mengalir airmata dari kedua matanya

*Bang*

Pintu balkon terbuka

" Reeeeennnnndiii " Teriak seorang perempuan

Rendi menengok dan menemukan seseorang yang dirindukannya

Seseorang yang dicintainya

Seseorang yang dianggapnya belahan jiwanya

Rendi tersenyum mengabaikannya dan melangkah lalu berkata " Aku mencintaimu, Vivi "

*Wusshh*

Rendi memandang balkon yang semakin menjauh dengan diiringi angin menerpa tubuhnya

dia menutup matanya

" Aku juga mencintaimu "

Itulah yang dia dengar sebelum semuanya gelap dan sunyi

-------------

|| Ding ||

| System Bakat telah menemukan host |

Rendi mendengar suara robot di kegelapan yang sunyi ini

" Siapa? " teriaknya

| Ding |

| Host telah berada di sebuah rahim, janganlah bergerak berlebihan |

Rendi terpana

Dia berpikir apakah ini sebuah lelucon

" Apa kah kau bercanda? "

| Tidak, saya dibuat oleh Tuhan untuk Host |

Rendi menghela nafas karena dia tahu sebuah cerita/novel yang telah ia baca selama hidupnya telah menimpa dirinya sekarang

" System apakah aku akan dikirim ke dunia lain seperti dimana elf dan goblin berada " tanyanya

| Tidak, Dunia ini sama dengan host yang telah tinggali namun system telah mengirim host kembali pada Tahun 2002 tetapi dengan keluarga yang berbeda dari masa lalu host |

Rendi mengerti dan memikirkan suara dia sebelum pandangannya menghilang

" Apakah dia " Lalu teringat senyumnya

" Tidak, ini semua lelucon " Teriaknya

-----

avataravatar
Next chapter