158 Bab 158. Aku Merindukanmu

"Sstt, pelankan suaramu," ujar pemuda itu ketika melihat pria yang sedang bersamanya sudah menyusulnya.

.

.

Fu Xie Lan dan keempat lainnya berjalan menyusuri jalan yang sudah mulai ramai, cahaya matahari yang mulai terik tiba-tiba redup tergantikan dengan segorombolan columbus yang menutupi langit biru. Jika di perhatiakan, mungkin sebentar lagi hujan akan turun.

Angin bertiup perlahan, nampak rintik halus hujan mulai berhamburan di udara. Beberapa orang berlarian, mencari tempat terlebih dahulu untuk berteduh.

Fu Xie Lan dan yang lainnya melakukan hal yang sama. Memilih sebuah pelataran toko yang belum terbuka untuk berlindung dari hujan yang nampaknya akan segera turun.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter