webnovel

Rebirth : I Married with My Husband Enemy

Vio_Moccha · Realistic
Not enough ratings
17 Chs

Chapter 7

Waktu pun terus berputar sampai Fiona bangun di sebuah rumah mewah. Dia pun melihat ke sekeliling nya dan itu adalah kamarnya sendiri. Lalu dia mengambil ponsel dan kaget mendapati dirinya kembali ke 3 tahun yang lalu dimana Papa Dave, Pak Agus Kusumaatmadja baru akan datang melamar Fiona.

"Tok! Tok! Tok! Kak, ayo turun. Papa dan Mama sudah menunggu Kakak untuk sarapan." panggil suara wanita yang akrab di telinga Fiona.

'Adikku, Joyce. Kita bertemu lagi. Kali ini aku pastikan kamu akan membayar semua yang telah kamu lakukan padaku dan anakku!' batin Fiona dengan mata penuh amarah dan bangkit dari tempat tidur hendak keluar.

Saat hendak turun ke bawah, Fiona mendengar tertawa khas ibunya. Begitu renyah. Dulu Fiona tidak pernah menganggap orang tuanya ada dan mereka hanya pengganggu saja. Sekarang dia akan berbakti dan tidak akan mengecewakan mereka lagi.

"Pagi, Pa, Ma." sapa Fiona.

"Pagi, Sayang. Ayo duduk. Papa mau ngasih berita buat kamu." ucap Pak Toro.

"Berita apa, Pa?" tanya Fiona berpura-pura heran.

"Kamu masih kenal dengan Paman Agus gak? Dulu waktu kamu kecil sering duduk di kakinya Paman Agus dan menarik-narik janggutnya. Ingat?" tanya Pak Toro.

"Iya, Pa. Kenapa, Pa?" tanya Fiona lagi.

"Dia mau datang ngelamar kamu untuk anaknya, Dave yang baru pulang dari UK setelah hampir 6 tahun disana. Kamu mau?" tanya Pak Agus yang membuat pikiran Fiona melayang ke masa lalu, dimana saat itu dia menolak lamaran itu dan Joyce membongkar hubungannya dengan Joe yang diam-diam sudah terjalin.

"Kak, kalau kamu menerima lamaran Paman Toro, bagaimana dengan Joe?" tanya adiknya yang spontan membuat orang tua mereka kaget.

"Joe? Apa kamu masih berhubungan dengan anak angkat dari keluarga Laksono itu?" tanya Pak Toro dengan geram.

"Ya, gak dong, Pa. Mana mungkin sih aku menjalin hubungan dengan anak keluarga Laksono. Hanya berteman aja kok, Pa." jawab Fiona dengan santai sambil memakan rotinya.

"Gak benar, Pa. Jelas-jelas Kakak bilang kalau dia sudah pacaran ama Joe. Kak, masa Kakak mau ninggalin Joe demi Dave sih? Kasihan dong Joe nya." ujar Joyce sambil berusaha membuat Kakaknya tersudut dan mau tak mau pasti mengakui.

"Plak! Joy, bagaimana ajaran Kakek pada kita? Jangan pernah melemparkan kesalahan pada orang lain. Tapi apa yang kamu lakukan sekarang?" tanya Fiona yang membuat orang tuanya kaget dengan perubahan anak sulungnya itu.

"Ma, belain aku dong. Masa Papa dan Mama hanya ngelihat aku ditampar Kakak sih!" tukas Joyce sambil nangis.

"Papa dan Mama gak akan belain kamu, Joy. Karena apa yang aku lakukan benar. Aku sebagai Kakak harusnya mengajari kamu supaya ke depan nya kamu tidak kurang ajar." ujar Fiona dengan mata penuh amarah.

"Fiona, sudahlah. Joyce pasti udah menyadari kesalahan nya kok. Benar gak, Nak?" tanya bu Sri sambil memberi tanda pada anak keduanya.

"Iya, Kak. Maafin aku ya, Kak. Aku janji gak akan ngelakuin hal seperti itu lagi." sesal Joyce.

"Ya udah. Kamu lanjut makan sana! Oh ya, Pa, mengenai lamaran Paman Agus, aku mau. Tapi aku kan udah lama gak bertemu sama Dave. Jadi gimana kalau aku dan Dave saling mengenal dulu?" tanya Fiona.

"Pasti dong, Nak. Pernikahan akan dilakukan setelah kalian saling mengenal satu sama lain. Itu rencana Papa dengan Paman Agus." tukas Pak Toro.