webnovel

Rebirth : I Married with My Husband Enemy

Vio_Moccha · Realistic
Not enough ratings
17 Chs

Chapter 3

"Joy!" sapa Fiona dengan kaget.

"Apa kabarmu, Kak? Kakak terlihat kurus." tutur Joyce sambil memegangi lengan kakaknya.

"Kamu kenapa bisa ada disini, Joy? Terus darimana kamu tahu apartment Joe?" tanya Fiona dengan penasaran.

"Aku bertemu Joe di jalan tadi waktu mau ke kantor. Terus aku tanya Joe dimana Kakak. Ya udah, aku dibawa kesini." bohong Joyce.

"Oh. Ya udah, kamu duduk dulu ya. Aku buatin teh untuk kamu. Sayang, kamu mandi dulu sana, aku sekalian buatkan kopi dan roti untuk kamu." pinta Fiona yang membuat Joe bangkit dari sofa menuju kamar mandi.

"Kak, apakah Joe sudah melamar Kakak?" tanya sang adik sambil membantu kakaknya di dapur.

"Sudah. Bahkan gaun pengantin juga sudah dipesan. Tinggal mencari hari baik saja. Joe bahkan sudah meminta tolong pada pamannya di kampung mencarikan hari baik untuk pernikahan kami." jawab Fiona sambil mengoleskan mentega di roti pacarnya.

"Oh. Begitu ya. Terus papa dan mama gimana? Kakak undang?" tanya Joyce dengan berpura-pura.

"Semua itu tergantung Papa dan Mama. Kalau mereka mau hadir, aku akan sangat senang sekali." jawab Fiona dengan nada gembira.

"Pasti! Aku pastikan Papa dan Mama hadi di pernikahan Kakak." ucap Joyce.

"Benarkah? Makasih ya, Adikku." peluk Fiona pada adiknya.

Setelah lama berbincang dan bersenda gurau, Joyce pun pamit untuk pulang ke rumah. Fiona pun mengantarkan adiknya sampai di mobil dan kembali setelah melihat mobil adiknya menjauh.

"Cepat masak untukku. Aku sudah lapar!" pinta Joe sambil bermain game di ponsel nya.

"Iya, Sayang. Bentar ya!" jawab Fiona sambil berlalu ke dapur.

Di dapur Fiona terlihat sangat sibuk memotong sayur, menumis sayur sampai menghidangkan sayur. Dia melakukan itu dengan hati yang senang karena dia mencintai pacarnya.

"Sayang, makan malam sudah siap. Ayo, makan!" ajak Fiona yang membuat Joe meninggalkan game nya dan berjalan menuju ruang makan.

"Apa ini sayur semalam?" tanya Joe.

"Bukan. Sayur semalam aku yang akan memakannya. Sayang, aku hamil." ujar Fiona dengan wajah sumringah.

"Uhuk! Uhuk! Apa katamu?" tanya Joe.

"Aku bilang, aku hamil! Semalam aku pergi membeli test pack, karena aku menyadari kalau aku sudah 3 bulan tidak haid." jawab Fiona yang membuat wajah Joe berubah.

"Apa kamu yakin kalau anak dalam kandunganmu itu adalah anakku dan bukan anak Dave?" tanya Joe.

"Joe, apa maksudmu? Anak dalam kandunganku ini adalah anakmu. Sejak menikah dengan Dave, aku tidak pernah mau melakukan hubungan dengannya. Apa kamu masih tidak percaya denganku?" tanya Fiona.

"Aku percaya padamu, Sayang. Maafkan aku yang sudah meragukanmu. Tiba-tiba saja bayangan Dave melintas sehingga membuatku tidak percaya. Oh ya, soal pernikahan kita, aku sudah menanyakan pada paman. Aku juga sudah menceritakan tentang hubunganmu dengan keluargamu. Paman sih menyarankan agar kita menikah di kampung dan tinggal disana saja, supaya kamu ada yang menjaga. Bagaimana? Kamu mau?" tanya Joe.

"Dimana ada kamu, aku akan selalu mengikutimu." jawab Fiona yang kemudian membuat mereka saling berpelukan.

'Dasar bodoh! Mau saja aku bodohi! Sampai di kampung, kamu akan tahu apa arti hidup segan mati enggan!' batin Joe sambil nyengir.

2 minggu kemudian setelah persiapan yang matang, mereka pun berangkat ke kampung Joe untuk menikah. Sementara orang tua Fiona mengalami kecelakaan saat menuju ke sebuah acara pesta. Joyce yang berada di lokasi kejadian saat kecelakaan, menyalakan mancis dan melemparkannya ke mobil kedua orang tuanya.