webnovel

Rebirth : I Married with My Husband Enemy

Vio_Moccha · Realistic
Not enough ratings
17 Chs

Chapter 11

"Dave, jangan tawar lagi. Kita juga tidak tahu kadar kalung itu benar-benar berlian atau bukan. Kalau ternyata berlian nya paksu bagaimana? Kan yang rugi kamu juga." saran Fiona.

"Sebelumnya aku sudah mengecek dan berlian itu memang asli. 80 miliar!" tawar Dave.

"Dave, apa pantas kamu menghabiskan uangmu hanya untuk kalung itu?" tanya Fiona.

"Apa yang tidak untuk calon istriku yang cantik ini." jawab Dave sambil mencubit halus dagu calon istrinya. "100 miliar!" tawar Dave lagi yang ternyata sudah tidak ada orang yang lebih tinggi dari dia dan kalung itu menjadi milik Dave.

"Selamat, Tuan Dave Kusumaatmadja. Kalung hasil design Van Cleef & Arpels telah menjadi milik Anda." ucap pembawa acara itu.

"Kalung berlian ini aku berikan pada calon istriku yang cantik, Fiona Wijaya." ucap Dave sambil memberikan kalung berlian yang sudah dikotakkan itu pada Fiona dan disambut riuhnya tepuk tangan dari para tamu undangan lain.

Setelah acara selesai, semua tamu pun pulang. Tapi Bu Sri menyadari dari tadi anak keduanya tidak ada. Dia pun meminta security untuk mencari keberadaan anaknya itu. Fiona yang sudah tahu hanya diam, lalu tiba-tiba dari arah belakang datang seorang wanita dengan kondisi rambut berantakan meminta tolong sambil menunjuk kearah belakang.

Security dan orang tua Joyce serta Fiona pun mengikuti wanita itu dan betapa kagetnya mereka menemukan Joe sedang melakukan hubungan dengan beberapa wanita, termasuk dengan Joyce.

"Joyce!" teriak Pak Agus sambil menarik anak keduanya.

"Papa! Mama! Kakak! Kenapa Kakak berada disini?" tanya Joyce sambil menunjuk Fiona.

"Kenapa? Memang seharusnya aku berada dimana?" tanya Fiona berpura-pura keheranan.

"Bukankah tadi kakak meminum jus yang sudah diberi obat. Ups!" ucap Joyce sambil menutup mulutnya dengan tangan.

"Plak! Dasar anak sial! Berani-beraninya kamu memberi obat ke dalam minuman kakakmu!" tampar Pak Agus yang membuat anak keduanya jatuh.

"Sudah, Pak. Jangan memukul Joyce lagi. Bagaimana pun juga dia ini tetap anak kita." mohon Bu Sri.

"Anak? Aku tidak pernah mempunyai anak seperti dia. Anakku hanya Fiona! Dan Joyce adalah anak dari hasil perkawinanmu dengan mantan suamimu!" jawab Pak Agus yang membongkar semuanya dan membuat Fiona tertegun.

'Apa? Joyce bukan adik kandungku? Sepertinya di kehidupan dulu, hal ini dirahasiakan dariku. Pantas saja Joyce begitu berkeinginan untuk membunuh Papa. Bahkan ibunya juga dia bunuh. Benar-benar anak kurang ajar! Demi harta dia sampai tega membunuh orang tuanya sendiri.' batin Fiona.

"Bukankah kamu sudah pernah berjanji padaku untuk tidak membeda-bedakan anakmu dan anakku? Kenapa sekarang karena hal kecil seperti ini kamu mengingkarinya?" tanya Bu Sri sambil menangis keras.

"Hal kecil katamu? Dia sudah mencoreng nama baik keluarga Wijaya. Apa kamu sadar itu?" jawab Pak Agus.

"Apa kamu merasa dirimu sudah bersih? Bagaimana dengan wanita-wanita diluar sana yang pernah kamu nikmati tubuhnya?" tanya Bu Sri yang tidak mau disalahkan.

"Sudah! Sudah! Buat malu saja. Kalau kalian tidak malu, aku yang malu. Kita semua juga mempunyai masa lalu yang kelam. Ma, aku akan selalu menganggap Joyce seperti adik kandungku sendiri. Sekarang mending kita pulang dan membereskan masalah ini di rumah saja." ajak Fiona yang memapah ibunya.

Dalam perjalanan pulang, tampak kedua orang tuanya saling diam. Fiona pun maklum karena hal tersebut memang sangat sensitif untuk keduanya dan yang paling terpukul pasti adalah Joyce.