webnovel

Chapter 1: Perang saudara

"Kakak, hentikanlah pertarungan yang tidak berarti ini!"

Dua pemuda tampan dengan pakaian mewah kerajaan berwarna hitam berbordir benang emas dan berkancing emas yang dipadu dengan pecahan crystal, terbang melayang di udara tepat di atas tepi laut.

Kedua pemuda itu terbang melayang saling bertarung mengadu kemampuan demi memperebutkan wilayah yang ada di bawah kaki mereka.

"Luca, adikku sayang... Pertarungan ini takkan terelakkan. Kalaupun bukan aku yang merebut wilayahmu, maka Lisa lah yang merebut kekuasaanmu."

" Saat ini, dia sedang berada di istana Kakak kelimamu."

"Kau bisa membayangkannya bukan? Tentang apa yang sedang dia lakukan di sana? Ketahuilah, adikmu kecilmu itu lebih licik dari yang engkau bayangkan."

"Jika engkau menginginkanku untuk menghentikan pertarungan ini, maka serahkanlah wilayah pelabuhanmu kepadaku secara baik-baik."

Luca, pangeran keenam dari kerajaan Castel. Kerajaan terbesar di dataran Skydra. Dunia yang berada di suatu dimensi yang berbeda dari planet bumi berada. Dataran Skydria, dataran para immortal, dataran para dewa di dunia yang berbeda.

Luca berusaha mempertahan wilayah kekuasaan dari tangan kakak keempatnya yang bernama Luscanor.

Raja Kerajaan Castel telah tiada. Dia tewas saat berburu makhluk mythology berusia 8000.000 tahun.

Raja Castel, memiliki tujuh orang anak. Lima orang putra, dan dua orang putri.

Putra pertama, putra mahkota, sekaligus seseorang yang berkuasa sebagai raja Castel saat ini, dia bernama Lizarus. Seorang anak yang memiliki sifat bijaksana, tegas dalam mengambil keputusan. Namun, dia kurang pandai dalam hal pertarungan individu.

Putra kedua, bernama Leonidas. Seorang anak yang pandai dalam mengatur strategy militer. Namun, dia memiliki sifat angkuh dan senang menghabiskan waktu bersama wanita.

Anak ketiga, berupa seorang putri yang bernama Lynn. Seorang putri cantik yang pandai dalam berkomunikasi dan memiliki pengaruh yang luas di penjuru negeri. Sifatnya yang lembut dan ramah, menjadikannya sebagai publik figure terkemuka di dataran Skydria.

Putra keempat bernama Luscanor. Seorang anak yang memiliki paras wajah yang sangat tampan. Ketampanannya mampu membuat para wanita dataran Skydria rela melakukan apa saja untuknya. Selain tampan, dia sangat pandai dalam berbisnis, sehingga ia memiliki kekayaan yang sangat sulit terhitung jumlahnya. Namun, ia sangat tamak dan memiliki ambisi sebagai penguasa di dataran Skydria.

Putra kelima bernama Lodrev. Seorang anak yang kuat dan ahli dalam berperang. Namun dia memiliki kekurangan dalam hal berkomunikasi.

Putra keenam bernama Luca. Seorang anak yang dianugerahkan sebagai makhluk terkuat di dataran Skydria. Dia memiliki hati yang baik, namun sayangnya, kebaikan hati yang dimilikinya membuat dirinya dimanfaatkan oleh saudara dan kerabat dekatnya.

Anak ketujuh, berupa seorang putri cantik bernama Lisa. Seorang putri yang jenius, licik, dan haus akan kekuasaan. Tak sedikit wilayah di dataran Skydria yang jatuh ditangannya.

 

"...." Luca mengepalkan tangan mempertimbangkan suatu keputusan.

Luca membuka tawaran, berusaha menghentikan perperangan. Dia sangat menyayangi saudara-saudaranya, karena itulah Luca berusaha melakukan negosiasi jalur damai dalam upaya menghentikan pertempuran ini. Meski dia mengetahui bahwa tujuan utama Luscanor adalah menguasai wilayah kota-kota terpenting dari Kerajaan Castel dan mengkudeta Lizarus dari tahta kerajaan.

"Bagaimana jika aku memberikan wilayah Pegunungan Tardus kepadamu. Ada banyak sumber daya alam yang bisa engkau manfaatkan sebagai ladang bisnismu di sana." Luca menawarkan Pegunungan Tardus yang terkenal sebagai sumber daya mineralnya.

"Aku tidak tertarik. Aku hanya menginginkan wilayah pelabuhan Rosemaria. Jika engkau menyerahkan wilayah itu kepadaku, aku berjanji tidak akan mengusikmu lagi." Luscanor bersikukuh ingin mendapatkan wilayah pelabuhan Rosemaria.

"Tidak! Aku tidak akan menyerahkan wilayah pelabuhan ini kepadamu!" Luca geram, menolak keras permintaan Luscanor.

"Apakah kau yakin?" tanya Luscanor.

Luscanor begitu berambisi untuk mengambil wilayah pelabuhan yang dimiliki oleh Luca. Karena wilayah pelabuhan yang berada dalam wilayah kekuasaan Luca, merupakan wilayah yang sangat strategis dan menjadi pintu gerbang perekonomian kerajaan Castel. Jika dia berhasil menguasai wilayah Rosemaria, maka nasib perekonomian Kerajaan Castel sudah berada dalam genggaman.

"Aku rela memberikan wilayah apa saja kepadamu selain daripada wilayah pelabuhan Rosemaria. Pelabuhan Rosemaria telah menjadi bagian dari hidupku. Aku tidak akan memberikannya kepadamu meskipun kau mengancamku!"

"Benarkah?" tanya Luscanor dengan perasaan kecewa.

"...Baiklah jika itu keinginanmu!"

Luscanor mengeluarkan kekuatan bola api berwarna hitam pekat dari tangan kanan, dan melemparkannya ke arah Luca.

Dark flame!!!

Pesisir laut terbelah jadi dua, meninggalkan jejak api pada landasannya.

Bola api hitam, kekuatan bola api yang berasal dari makhluk mythology burung api berusia 500.000 tahun. Satu sentuhan jilatan apinya, mampu mengeringkan danau yang luas, dan menghancurkan satu kota.

Luca menghindari serangan bola api hitam yang dilesakkan oleh Luscanor. Bola api hitam berbelok arah dengan sendirinya, menukik tajam ke arah Luca.

Luca meredam serangan bola api hitam Luscanor dengan kekuatan gelembung dimensi dan memindahkannya ke planet tak berpenghuni melalui kekuatan portal dimensi ruang.

Luscanor bergerak cepat melebihi kecepatan cahaya, dia menghantamkan kaki kanannya tepat ke arah kepala Luca.

Luca menangkis sarangan Luscanor dengan kedua tangan, dan dirinya terlempar jauh menghantam bebatuan karang akibat menahan tekanan dan kecepatan tendangan.

"Lemah." Luscanor menggerakkan jari telunjuk.

Air laut yang terbelah menyatu kembali, berkumpul membentuk pusaran tebing yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai tempat kakinya berpijak.

Luca perlahan bangkit dari timbunan reruntuhan bebatuan karang, dia berdiri kokoh tanpa ada sedikitpun luka di sekujur tubuh.

"Aku peringatkan padamu, untuk tidak memancing amarahku!!! Atau kau akan terluka!!!" ancam Luca kepada Luscanor.

"Wahai adikku sayang, engkau ini sungguh imut."

"Apa yang bisa kau lakukan kepadaku? Menaklukanku dengan kekuatan dimensi ruang dan waktu? Ketahuilah, kemampuan dimensi dan waktu yang engkau banggakan itu, tak lebih dari permainan anak-anak."

"Benarkah? Kalau begitu, nikmatilah buah dari ucapanmu itu!"

Luca menjentikan jari, membuka dimensi ruang dan waktu.

Tick

"ROOM!!!"

"Hoo, rupanya kau benar-benar melakukannya. Luscanor tersenyum saat mengetahui bahwa dirinya sudah berada di dalam zona dimensi ruang dan waktu yang berada di bawah kendali Luca.

Luca menjentikan jari.

Tick

"Illusion."

Dunia yang kelam bagi Luscanor, datang menyelimuti.

Dunia gelap dataran Skydria, wilayah kekuasaan High Dark Elf berada. Tempat yang menjadi saksi bisu atas penyiksaan terhadap seorang balita bernama Luscanor di masa lalu.

Dua ribu tahun yang lalu, terjadi peperangan  besar antara Kerajaan Castel dengan Kerajaan Obliv yang dihuni oleh ras High Dark Elf.

Saat terjadi peperangan, Kerajaan Obliv mengirim beberapa assasin untuk menculik pangeran keempat yang masih balita, dan menjadikan pangeran keempat sebagai sandera.

.....

Luscanor memedipkan mata

"D i s a p p p e a r..!"

Ilusi yang diciptakan oleh Luca lenyap seketika.

"Sesuai dugaanku!" gumam Luca dalam hati.

"Bagaimana dengan yang ini?" Luca melanjutkan serangan, menjetikan jari.

Tick

"Summon: Shadow Black Knight, Legendary Paladin, Legendary Assasin, King of Minatour, King of Centaur!"

Gerbang realm dengan wujud menyerupai dark hole terbuka di langit-langit zona dimensi. Sekumpulan makhluk dengan energi yang begitu kuat muncul dari balik portal. Secara bersamaan mereka turun ke permukaan, dan berlutut di hadapan Luca.

"Berdirilah!" perintah Luca kepada para pasukan legendaris.

Dengan hormat mereka berdiri di hadapan Luca.

Luca menolehkan pandangan, menatap Luscanor yang berdiri jauh di hadapannya.

"Habisi dia!!!" perintah Luca.

Shadow Black Knight menghunuskan tombak, Legendary Paladin menghunuskan pedang, Legendary Assasin menghunuskan pisau, King of Minatour menghunuskan gada, dan King of Centaur menghunuskan kapak.

Aura ungu berhawa pembunuh yang kuat terpancar dari tubuh mereka.

Dengan gerakan secepat cahaya, mereka  menyerang Luscanor yang berdiri santai di hadapannya.

Wuzzzzzz...

Luscanor menjentikkan jari.

Tick

"Freeze!!!"

Craccckkkk..

Mereka membeku seketika.

Luscanor berjalan santai di hadapan para pasukan legendaris yang telah berubah menjadi barisan patung es.

Tap tap tap.

Tepat di hadapan Legendary Paladin yang telah membeku, Luscanor menghentikan derap langkah kaki. Kemudian dia berdiri tersenyum di hadapannya, sambil memandangi wajah para pasukan yang ada di hadapannya satu persatu dan melemparkan pertanyaan yang tak berarti kepada Luca.

"Perlukah aku menyantap serangga-serangga kecil ini?"

"..." Luca hanya berdiam diri mendengarkan celotehan Luscanor

...Luscanor berteleportasi.

Dalam sekejap mata Luscanor sudah berada di sisi kiri Luca.

Luscanor merangkul tubuh Luca dan berbisik padanya.

"Aku rasa tidak."

" Mereka terlalu lemah untuk menjadi santapanku."

"....." Luca masih berdiam diri , berupaya memikirkan strategi.

Luscanor menjetikkan jari.

Tick

"Perish!!!"

Dalam sekejap mata mereka binasa tanpa tersisa.

Luscanor berbisik lagi pada Luca.

"Wahai adikku sayang, bisakah kau memanggil The Legendary Ape berusia 200.000 tahun untuk ku jadikan santapan? Kakakmu ini sangat lapar."

Luca bergerak dengan cepat menghantamkan tinju tepat ke arah bibir Luscanor yang masih berdiri di samping kiri.

"Berisik!!!" teriak Luca dengan suara lantang.

Luscanor berteleportasi. Dia berhasil menghindari serangan, kini dia berdiri tepat di depan Luca.

Luca bergerak cepat melebihi kecepatan cahaya. Melanjutkan serangan fisik, kali ini dia mengarahkan tinjunya ke bagian perut Luscanor.

Luscanor dengan cepat menangkis serangan Luca dengan kekuatan skill pelindung.

"Barrier!!" dinding pelindung berwarna biru transparan menyelimuti tubuh Luscanor.

"...."

Luca melanjutkan serangan berikutnya tanpa henti.

"Summon: Giant hammer!!!" Luca mengeluarkan senjata palu legendaris berukuran raksasa.

Dia memukul dinding pelindung yang menyelimuti tubuh Luscanor dengan palu raksasa berulang kali.

Dang!

Dang!

Dang!

Dentuman pukulan yang dihasilkan, menimbulkan getaran yang keras seperti gempa, dan dengungan suara yang mampu memecahkan gendang telinga.

Ngiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnngggg!!!

Zona dimensi ruang dan waktu turut tergoncang, beberapa gate realm muncul sesaat di berbagai belahan dunia.

Luscanor melepas barrier, merubah tangan yang semula memiliki bentuk seperti tangan manusia menjadi tangan logam berukuran raksasa.

Luscanor meninju palu raksasa yang datang kepadanya.

Bang!!!

Palu raksasa terbang terpental ke udara.

Luca terpaku sesaat saat menyaksikan palu raksasa terlepas dari genggaman kedua tangannya.

Luscanor bergerak dengan cepat menangkap palu raksasa.

Luca menjentikan jari, menghentikan waktu.

Tick!

"Time lock!"

Luscanor dan palu legendaris berhenti bergerak. Keduanya diam melayang di udara.

Luscanor memusatkan energi di satu titik, berusaha melepaskan diri dari tekanan kekuatan dimensi waktu milik Luca.

Bibir Luscanor bergerak perlahan dan mengucapkan sepatah kata.

"Destroy!!!" Luscanor berhasil melepaskan belenggu dimensi waktu.

Dengan sekuat tenaga, Luscanor mengayunkan palu raksasa legendaris yang berada dalam genggaman.

"Time zero!!!" Luca mengerahkan seratus persen kekuatannya untuk menghentikan pergerakan Luscanor, sekaligus mengakhiri pertarungan.

Tubuh Luscanor mematung seketika, terperangkap dalam kekuatan dimensi waktu tingkat tertinggi yang dikuasai oleh Luca. Kekuatan yang memiliki frekuensi dan daya tekanan yang sangat kuat, sehingga sulit bagi Luscanor untuk dapat melepaskan belenggu tersebut.

Luscanor terbang melayang di udara, bersama palu legendaris di tangannya, bagaikan sang dewa yang hendak memalu dunia.

"Pertarungan ini sudah berakhir..." bisik Luca pada Luscanor yang telah mematung dalam dimensi waktu.

"Aku harap, Kakak dapat menikmati hari-hari indah di sini selamanya..."

...