1 Ch. 1 Death

Di suatu hamparan luas ruang putih tanpa apa pun selain sebuah cahaya tunggal yang berkeliaran di dalamnya.

Cahaya tersebut adalah sebuah jiwa dari seorang anak laki-laki yang baru saja meninggal, namanya adalah Leo Ashfield.

Dia adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang meninggal karena terkena tembak oleh peluru di bagian perutnya oleh seorang penjahat saat ingin melindungi Ibunya.

Leo sendiri adalah seorang individu yang sangat menyayangi keluarganya, apalagi setelah ditinggal oleh Ayahnya yang pergi entah kemana saat ia masih berumur 7 tahun.

Untung saja, keluarga dari Ibunya merupakan salah satu pebisnis yang lumayan besar di bidang mereka. Dengan sedikit bantuan dari mereka, Leo dan Ibunya dapat hidup dengan lebih baik.

Saat itu, Leo sedang dalam perjalanan pulang setelah mengantar Ibunya untuk belanja bulanan seperti biasanya.

"Minggir!!" Terdengar suara teriakan dari belakang mereka dimana seorang pria dengan pisau menghadap ke depan sedang berlari dengan kencang.

Dan tanpa disadari, pria itu sudah mendekati mereka, lebih tepatnya Ibu Leo yang diam terkejut tidak bisa menggerakkan tubuhnya ketakutan.

Melihat Ibunya yang masih tidak bergerak, Leo pun mendorongnya keluar dari arah tujuan pria itu.

Sayangnya, dia tidak memiliki waktu untuk segera menghindar dan pisau itu menusuk tepat di tengah perutnya, membuat darah mengalir keluar membasahi tubuh dan bajunya.

"Ahk...!"

Terbaring dengan pisau masih menancap di perutnya, Leo berusaha sekuat tenaga untuk menjaga kesadarannya untuk tidak menghilang.

"L-leo... Nak! Bertahanlah!" Tersadarkan dari rasa takut yang ia rasakan, Ibu Leo seketika datang ke padanya dan berteriak minta tolong kepada orang orang sekitar.

Dengan air mata yang berlinang membasahi wajahnya, Ibu Leo sekuat tenaga mencoba menahan luka di perutnya supaya tidak terjadi pendarahan yang berlebihan.

"B-bu, maafkan Leo ya-yang tidak dapat... berbakti kepadamu." Kata Leo dengan wajahnya yang sudah memucat dan matanya yang tidak terfokuskan.

"Nak! Jangan bicara sesuatu yang aneh-aneh. Kamu adalah anak terbaik yang pernah ada. Jadi, bertahanlah. Ambulans akan segera datang..." Balas Ibunya dengan terisak.

"Terimakasih telah... membesarkanku..." Kata Leo, "menjagaku... merawatku... cough!" Dengan batuk darah, Leo menatap ke wajah Ibunya yang semakin lama semakin memudar.

"Aku... akan selalu... menyayangi mu, I-" Tanpa menyelesaikan kalimatnya, kepalanya jatuh bersamaan dengan tubuhnya menjadi lemas dengan mata yang masih terbuka.

"T-tidak! Tidak! Tidak!! N-nak! Jangan tinggalkan Ibu!" Teriak Ibunya dengan histeris.

Dia memeluk tubuh Leo yang sudah mulai kehilangan kehangatannya, hanya isakan dan tangisan penuh dengan rasa sedih dan putus asa dari Ibu Leo lah yang terdengar.

Dan seperti inilah kronologi bagaimana Leo bisa meninggal. Kembali ke hamparan ruang putih tanpa batas, jiwa Leo yang sudah mati mulai mendapatkan kesadarannya kembali.

"Apa ini yang dinamakan sebagai akhirat?" Pikir Leo melihat sekitar dimana tidak ada apapun selain warna putih yang terlihat, "Aneh, cukup berbeda dengan akhirat yang aku bayangkan" Lanjutnya.

"Haaa..." Menghela 'nafas' yang dalam Leo berkata, "Aku harap Ibu baik-baik saja disana dan tidak depresi. Dan semoga dia tidak membuka berkas dengan nama 'H' di laptopku."

Leo kemudian menyadari bahwa dirinya yang sekarang hanyalah segumpal cahaya redup tanpa memiliki wujud apapun.

Menggerakkan tubuh barunya, yang dapat dibilang sulit karena dia tidak terbiasa, Leo mengelilingi ruang hampa tersebut supaya tidak bosan.

Karena rasa akan waktu Leo yang sudah tidak bekerja, dia tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu sejak saat itu. Akhirnya, dia menemukan perbatasan dari ruang putih tersebut.

Yang berada di luar dari ruang putih itu adalah ruang hitam penuh dengan bintang-bintang yang bersinar terang. Tertarik akan indahnya bintang tersebut, tanpa sengaja Leo menginjakkan 'kakinya' keluar dari ruang putih.

[WARNING! WARNING! WARNING! SOUL PATH SYSTEM VIOLATION DETECTED! FOR EXITING THE SOUL SHELTER, SOUL NO.78641320 MUST BE REMOVED FROM EXISTENCE!]

"Eh? Ehhh? Apa-apaan ini...?" Tanya Leo kebingungan dengan pengumuman yang tiba-tiba terdengar dari segala penjuru ruangan.

Di tengah kebingungannya, dia menangkap satu kalimat yang sangat tidak enak untuk didengar. 'Removed from existence.' yang berarti dia harus di LENYAPKAN seutuhnya.

Dari area tengah ruang putih, sebuah portal hitam muncul dan dari sana ribuan robot kecil berbentuk kubus dengan satu mata yang besar di tengah dan satu tangan di masing-masing sisi samping, atas dan bawah.

[Target: SOUL NO. 78641320. LOCKED.]

Seperti kilatan cahaya, robot-robot itu terbang dengan sangat cepat menuju arah dari jiwa Leo. Dalam sekejap, semua robot sudah mengerumuni Leo yang tidak bisa melakukan apapun.

"Sial, apa yang harus ku lakukan...? Aku tidak mau lenyap begitu saja." Pikir Leo dalam benaknya.

avataravatar
Next chapter