webnovel

78.) Bertemu Dengan Manager Utama

Saat aku berangkat ke sekolah, aku di telepon oleh nomor yang tidak ku kenal.

"Halo ini saya Ryunosuke Sakamoto" (Re : Marina 18+ tapi bukan doujin)

"Tunggu sebentar, aku masih berkendara, nanti akan ku telepon lagi"

"Baik Haruka san"

Setelah sampai di sekolah barulah aku meneleponnya lagi.

"Halo Ryunosuke san ada apa?" tanya ku

"Begini Haruka san, tadi pagi aku tidak berangkat untuk interview kerja sebagai manager, apa masih ada kesempatan untuk ku untuk tes kembali?"

"Aku melamar sebagai manager utama" ucap Ryunosuke

"Kamu punya istri?"

"Belum Haruka san"

"Lalu alasanmu tidak datang kenapa?"

"Aku menjemput calon istriku tad"

"Maksudmu melamarnya?"

"Iya Haruka san"

"Oh jika seperti itu datanglah langsung saja sekarang di toko"

"Saya sudah di depan toko ini, tapi kata satpam sesi interview sudah selesai"

"Baiklah tunggu dulu aku ke situ, kira kira 5 menit"

"Baik Haruka san"

5 menit berlalu dan kami sudah duduk saling berhadapan di ruangan manager.

"Karena sekarang aku tidak punya waktu untuk melakukan tes, akan langsung ku wawancara saja"

"Baik Haruka san"

"Menurut kamu, manager yang baik itu seperti apa?"

"Manager yang bisa mengkomando kegiatan perusahaan dengan efektif dan efisien, lalu dia bisa peduli pada bawahannya, tidak egois dan tidak terlalu memaksakan kehendaknya sendiri semaunya, dengan begitu bawahannya bisa mengambil contoh darinya, jadi manager yang baik adalah manager yang bisa memberikan contoh terbaik bagi bawahannya"

"Wow, jawaban yang unik Ryunosuke san"

"Terima kasih Haruka san"

"Pertanyaan terakhir, menurut kamu laki laki yang bertanggung jawab itu seperti apa?"

"Apa ini mengarah ke kehidupan pribadi, Haruka san?"

"Jawab saja sesuka mu"

"Ketika laki laki yang di hadapan pada suatu masalah dia tidak lari"

"Baiklah, ku pegang kata katamu, kamu akan kuberikan uji coba selama 1 bulan atau mungkin kurang, atau mungkin juga sebelum itu kamu malah keluar, untuk gaji akan ku berikan per jam 2000 yen, jam kerja sebanyak 40 jam perminggu, apa ada yang di tanyakan lagi?"

"Tugas saya apa saja Haruka san?" tanya Ryunosuke

"Sebentar, akan ku ambilkan dokumen penjelasan tentang kerjanya"

"Baik Haruka san"

Aku mencari cari di rak dokumen lembaran kertas yang ku berikan juga saat sesi pagi tadi.

"Ah ini dia" ucap ku lalu menyerahkan dokumen itu

"Terima kasih Haruka san"

"Terima kasih kembali, ku harap kamu pelajari apa saja tugas tugas mu, info juga hari selasa minggu barang toko akan datang, aku sudah membuat list harganya, jangan di naikan ataupun di kurangkan, jika ku suruh beri diskon ya berikan saja"

"Baik Haruka san, tapi jika aku boleh tanya, nanti aku bekerja bersama siapa saja?"

"Oh, sebentar"

Aku membuka ponsel dan ku masukan nomor Ryunosuke ke dalam grub obrolan Toko Haruka Saki.

"Sekarang bukalah ponsel mu" ucap ku

Ryunosuke membuka ponselnya, lalu masuklah pesan personal mulai dari Hori, Momata, Ikuma, dan Takumi.

"Mereka rekan kerja saya?"

"Benar, mereka bawahan mu yang mengurus sub divisi perdagangan dan keuangan, buktikan kata katamu tadi, yang sebagai pemimpin itu"

"Baik Haruka san akan aku lakukan dengan sebaik mungkin"

"Oke, sekarang karena intervew sudah selesai mari kita kembali saja ke rumah masing masing"

"Ano Haruka san apa aku boleh untuk melihat lihat dulu gedung ini?" tanya Ryunosuke

"Boleh saja, lakukanlah hal yang membuat kamu nyaman, tapi ku sarankan jangan mengubah interior dulu, sebab ini baru ku ganti minggu lalu, jika mau mengubah interior ataupun menyarankan barang untuk di jual di sini, konfirmasi dulu padaku"

"Tentu Haruka san" ucap Ryunosuke dengan hormat

"Jika sudah selesai berkeliling, katakan pada satpam di depan untuk mengunci pintu toko"

"Oke"

Aku pun keluar gedung dan menyapa satpam, lalu pergi ke gedung olahraga sekolah dengan membawa motor ku.

"Haruka akhirnya kamu datang juga" ucap Hinata

"Tentu aku datang, paginya kan aku sudah lewat latihan"

"Sana kamu sapa dulu sensei" ucap Suga

"Baik Suga san" balas ku

.

"Sensei aku datang"

"Hmm, langsung saja kamu ikut pemanasan" balas Ukai sensei

"Oke"

.

Kami pemanasan selama 10 menit, tapi untuk ku hanya 6 menit, selepas pemanasan kami di kumpulan dulu untuk mendengarkan informasi.

"Sore semua" teriak Ukai sensei

"Selamat Sore" balas kami

"Kalian tinggal 1 minggu lagi akan menghadapi pertandingan pertama, mari kita gunakan waktu yang tersisa untuk menambahkan kelompokan, satukan strategi dan buat keajaiban bagi sma ini dan untuk klub voli ini, Hari ini kita akan berlatih individu dilanjutkan dengan latih tanding"

"Dengan sesama anggota klub sensei?" tanya Daichi

"Bukan, Sekarang kita akan melawan alumni lagi, tapi beruntungnya kita, raksasa kecil kita juga mau hadir"

"Whooooo si nomor 10 maksudmu sensei!" teriak Hinata

"Benar sekali Hinata, sang alumni pencetak sejarah sma Karasuno" balas Ukai sensei

"Namanya siapa sensei?"

"Takemoto, jika datang panggillah dia Take san"

"Oke sensei"

Kami langsung latihan individu secara bergantian, mulai dari sekarang servis, block, spike, menerima bola, follow up dan lain lain.

Jam 4,20 datanglah para senpai kami.

"Kalian sudah pemanasan kan?" tanya Ukai sensei

"Sudah, sekarang tinggal main saja" ucap Kazuma

"Mana katamu ada penerusku Ukai san" ucap Takemoto

"Dia yang bernomor 10, sama seperti kamu dulu, namanya Hinata Shoyo, Hinata! Kesini sebentar"

"Baik sensei"

Hinata malah jadi gugup saat bertemu si raksasa kecil.

"Kamu Hinata?"

"Iya Take san"

"Oh kamu lebih pendek dariku dulu ternyata, tinggi mu apa sampai 155?"

"Aku 162,5 cm"

"Ughh ternyata lebih tinggi dari aku dulu" pikir Takemoto

"Hahahaha merasa pendek ya Takemoto" ucap Yuya

"Diam kami raksasa rakus!" balas Takamoto

"Langsung bermain saja ya, kalian mau pilih siapa?" tanya Ukai sensei

"Terserah yang penting dia bisa memberikan tos ace padaku" ucap Takemoto.

"Ku berikan suga mau?"

"Yang penting bisa melakukan toss, siapapun tidak jadi masalah, eh tapi pengecualian untuk Haruka" ucap Yuya

"Hahaha pasti membosankan ya jika ada Haruka di tim kalian" balas Ukai sensei

"Betul sekali" balas Kazuma

Pertandingan alumni vs klub voli sekarang.

Takemoto memggantikan Hideo san, jadi di tim musuh yang bermain adalah Taka Kazuma Yahito Yuya Takemoto dan Suga, untuk Hideo san akan menggantikan Kazuma sang libero.

Di tim ku yang bermain adalah Aku Asahi Kageyama Daichi Nishinoya dan Tanaka.

"Sepertinya Sensei mencoba strategi 2 spiker" pikir ku

Pritt

Peluit berbunyi, servis pertama dari Suga.

Servis atas normal, namun akurasi yang tajam mengarah ke sisi kiri, tepat di Tanaka.

Tanaka menerima bola dengan mudah, lalu Kageyama melakukan toss pada ku.

Asahi melompat untuk melakukan tipuan.

Boom!

Spike keras ku layangkan, namun masih bisa di block oleh Yuya.

"Keras, tapi masih belum cukup Haruka" ucap Yuya dalam gerak lambat

"Tch"

Bola melambung ke atas karena one touch, bola menjadi bebas dan diterima dengan mudah oleh Kazuma, lalu di oper pada Suga

Suga melakukan toss ace ke Takemoto.

Aku dan Asahi mencoba melakukan block, tapi kerenya bola masih bisa lewat.

Boom!

Bola di pukul keras langsung mengarah ke Nishinoya.

"Cover" teriak ku

Bless

Bola masih bisa di selamatkan sebab pukulan tidak akan bisa secara penuh jika akurasinya di tingkatkan.

Kageyama mengejar bola untuk melakukan toss pada Asahi.

Boom!

Bola keras yang hampir bisa di tahan Takemoto, tapi malah memantul ke luar lapangan.

"Yoshaaaa" Teriak kami

"Tch, harusnya aku tadi melakukan one Touch ya" ucap Takemoto

"Hahaha, ternyata laki laki besar itu sudah berkembang"

"Kurasa aku harus memwaspadai Asahi itu" ucap Takemoto

"Kamu salah, tapi yang harus di waspadai pertama adalah Haruka itu" ucap Kazuma

"Kenapa dia? Buknaya spike nya tadi bisa di tahan dengan mudah oleh Yuya"

"Aku bisa menahanya sebab dia masih belum serius" jawab Yuya

"Jika serius kalian kalah biasanya?"

"Ya belum kalah juga, tapi cuma mendekati" balas Taka

.

Servis ke dua oleh Kageyama dengan jump serv keras.

Boom!

Pukulam keras mengarah ke tengah.

Bless, bola tampak seperti kempes saat di terima

Kazuma mencoba menahan tapi ternyata agak sulit dan menyebabkan bola malah memantul ke lapangan kami.

"Change ball" ucap Tanaka lalu mengoper pada Kageyama

Kageyama melakukan operan cepat padaku.

Boom!

Bola tanpa perlawanan blocer berhasil ku layangkan.

Bola terlalu cepat untuk di terima Taka san, sehingga bola keluar lapangan akhinya saat mencoba di terima.

"Oh first tempo ya" ucap Takemoto

"Sial. Sepertinya Haruka sudah mulai panas" ucap Yuya

"Kita harus berhati hati, apalagi di tim musuh adalah tim inti" ucap Yahito

"Lah, lalu yang kalian lawan dulunya, bukan tim inti?" tanya Takemoto

"Hanya tim B Take san tapi Haruka ikut di situ" ucap Suga

"Oh, jadi benar ya kunci permainan ada di Haruka itu" balas Takemoto

Permainan berlanjut dengan balas balasan poin.

2-1 Takemoto mulai menujukan taring dengan pembuktiannya sebagai raksasa kecil yang bisa melompat sangat tinggi.

.

2-2 Takemoto melakukan servis Ace yang gagal Tanaka terima

2-3 Kami tertinggal karena Tanaka gagal lagi menerima servis ace Takemoto

2-4 Servisnya membentur net tapi bola jatuh di lapangan kami.

.

"Sial kita di mainkan" ucap ku

"Tetap Fokus dan ambil kesempatan" ucap Daichi

Servis ke 5 dilayangkan, namun berhasil di terima Nishinoya dengan susah payah.

Bola di kejar oleh Daichi dan di operkan padaku.

"Sial jika ku spike pasti akan langsung ter block" ucap ku saat melihat bola tanggung itu

Ku pilih menjadikannya change ball saja, agar terhindar dari blocker.

"Change ball" teriak Kazuma

Bola di oper pada Suga lalu di toss pada Yuya.

Boom!!

Bola di pukul keras.

Asahi yang terkena bisa menahan namun bolanya memantul ke luar lapangan.

"Maafkan aku" ucap Asahi

"Don't mind, mereka itu memang hebat" ucap ku

2-5

Permainan berlanjut, servis kembali oleh Takemoto.

Boom!

Jump serv keras namun bisa di tahan kembali oleh Nishinoya.

"Tch dia sudah bisa rupanya" ucap Takemoto yang tidak senang

Bola di kejar Kageyama lalu melakukan toss pada Asahi.

Boom!

Spike balasan yang keras dari Asahi akhinya menembus pertahanan mereka.

"Yoshaaaa" teriak Asahi

"Nice Spike Asahi san" ucap ku

"Terima kasih"

3-5

.

Servis oleh ku sekarang.

Kumainkan bola sebentar dengan memantulkannya ke lantai.

Pritt

Peluit berbunyi, servis ku mulai dengan melemparkan bola secara tinggi.

"Sevis pendek?" pikir Ukai sensei dan Taka sensei

Boom!

Bola ku pukul dengan sangat keras mengarah ke Takemoto di samping.

Boom!

Bola menyentuh lantai tanpa di tahan oleh Takemoto.

"Kenapa kamu hindari bodoh!" teriak Yuya

"Itu terlalu keras untuk ku terima" balas Takemoto

"Yoshaaaa" teriak kami

4-5

"Kamu paling tidak pantulkan bola ke atas Takemoto, ucap Yahito"

"Oke oke, akan ku coba" ucap Takemoto

"Ngeri, anak sma bisa melakukan servis monster seperti itu, apa mungkin 135 km/jam atau 145 km/jam ya" pikir Takemoto

.

Servis aku lakukan sekarang aku mempermiankan mereka.

5-5 Mulai dari jump serv panjang  mengarah ke Taka san

6-5 serv panjang lagi mengarah ke Taka san lagi

7-5 float serv mengarah ke depan dan gagal di terima

8-5 jump serv pendek mengarah ke Kazuma, berhasil di tahan namun jadi chance ball untuk kami dan berhasil di selesaikan dengan mudah oleh Asahi.

"Sialan anak muda itu, sekarang kita yang di permainkan" ucap Takemoto

"Tetap fokus dulu, biarkan Haruka buat kesalahan" balas Kazuma

"Eh, apa memang sesusah itu?"

"Ya kamu sudah mencobanyakan? Kamu bisa menerima namun gagal di mainkan bukan bolanya?"

"Kamu benar Kazuma san" balas Takemoto

9-5

10-5

11-5

Servis untuk poin ke 12 gagal sebab Yuya mampu membalikkan keadaan dengan block sempurnanya saat Asahi mencoba melakukan Spike setelah chance ball.

11-6

Sekarang musuh rotasinya paling buruk, dimana unit penyerangnya hanya ada Yahito dan Taka.

Sementara itu sekarang yang servis adalah Yuya san.

Boom!

Jump serv keras mengarah padaku, namun tentunya mampu aku tahan, Kageyama berjalan sedikit untuk menyesuaikan posisi jatuh bola.

Boom!

Bola di spike cepat oleh Tanaka.

"Astaga minus tempo?" pikir ku

Musuhnya juga kaget, sebab mereka belum pernah melihat Tanaka melakukan Spike cepat sebelumnya, keculai Suga tentunya.

"Yoshaaaa, lihat itu Yuya san aku bisa hahahah" teriak Tanaka

"Iya iya kamu sudah berkembang, tapi Apa apaan kamu Haruka yang langsung mematahkan servis ku, kamu membuat image ku sebagai mantai ace tampak buruk!"

"Salahku?" tanya ku

"Salahmu sialan!" balas Yuya

"Hahaha" tawa dari tim musuh.

Permaian berlanjut dengan Asahi yang melakukan servis, muali dari jump serv pendek lalu berikutnya jump serv panjang.

Hanya dengan servis Asahi mampu mencetak 3 poin.

Permainan berlanjut hingga saat ini kami unggul 23-17 dari tim musuh, tapi yang jadi kendala adalah yang servis sekarang adalah Takemoto san.

Boom! Bola masuk dengan keras

Boom! Bola masuk lagi

Boom!

Boom!

"Asataga ini merepotkan" pikir ku

"Hahaha kalian pasti kesusahan bukan, inilah yang dinamakan atlet tingkat nasional" teriak Yuya membanggakan temannya

Bola servis gagal terus kami terima hasilnya malah kekalahan untuk kami.

23-25

"Astaga itu mengerikan" pikir Takeda sensei

"Ya memang sensei, Takemoto itu pemain top nasional yang kadang di undang dalam kesatuan nasional untuk bertanding di lomba internasional" balas Ukai sensei

"Ehhh, anda tidak bilang Ukai san"

"Ya jika ku bilang nanti tidak seru dong"

Kiyoko dan Yachi kaget bukan main, sebab yang di lawan oleh klub voli mereka salah satu pemainnya adalah pemain top di negeri Jepang.

Set ke 2 Takemoto yang terlanjur panas, malah membantai tim voli kami.

14-25 sebab di set ini juga Ukai sensei mengganti ganti pemain.

Set ke 3 dia mengendur dan ku manfaatkan, dengan penuh keringat dan usah, akhirnya set ke 3 bisa kami menenangkan dengan skor 28-26.

Menginjak set ke 4, kedua tim menjadi lebih panas.

Namun sayangnya tim kami harus di taklukkan lagi oleh tim musuh dengan skor 19-25.

Dilanjutkan set ke 5, walaupun kami sudah kalah, kami tetap melanjutkan permainan sebab ini hanya latihan.

Pukulan sudah mulai melemah karena efek kelelahan dari tim kami, namun bukan untuk Takemoto dan Yuya, mereka terbiasa dengan permainan 5 set.

Set ke 5 di tutup dengan skor akhir 16-25, kekalahan lagi bagi kami.

Setelah pertandingan kami di kumpulkan.

"Duduk saja" ucap Sensei

Para alumni juga duduk di depan kami, kurasa akan ada sesi Sharing.

"Apa kalian tau siapa yang kalian lawan ini?" tanya Ukai sensei sambil menepuk bahu Takemoto

"Raksasa kecil" teriak Hinata

"Kamu benar, tapi lebih tepatnya dia juga ini pemain nasional Jepang, walaupun Sakamoto san bertanding di liga voli Brazil" ucap Ukai sensei

"Apa!" teriak kami semua kecuali aku tentunya

"Oh, sepertinya kamu sudah paham Haruka kun" ucap Ukai sensei

"Tentu saja sudah, walaupun permainan Takemoto san di perwakilan jepang itu 2 tahun yang lalu, aku tetap mengikuti infonya" balas ku.

"Kamu penggemar ku?" tanya Takemoto

"Tidak"

"Aku penggemarmu Tekmoto san" teriak Hinata

"Jika sudah tau baiklah, kamu diam dulu Hinata, saat ini kita akan melakukan sesi sharing, sesuai dengan perkataan Haruka tadi, memang benar pertandingan terakhir Takemoto di jepang itu 2 tahun yang lalu, namun prestasinya yang ia torehkan tidak dapat kita abaikan, mulai dari juara pertama se asia lalu juara 3 di dunia"

"Kamu melebih lebihkan Ukai san" ucao Takemoto

"Kan memang begitu ceritanya"

"Sensei aku boleh bertanya?" ucap Asahi

"Silahkan"

"Takemoto san, lawan mu saat di liga internasional apa sangat berat?"

"Tentu saja berat, apalagi rata rata mereka itu tinggi, semua bisa melakukan jump serv keras, mungkin jump serv ku keras tapi ada lagi kok yang lebih keras"

"Takemoto san, lawan mana yang menurut kamu paling berat?" tanya Nishinoya

"Italia, Brazil, Spanyol, dan Indonesia" (di masukin ga masalah kan?)

"Indonesia juga ikut?" tanya ku

"Ya saat pertandingan perebutan juara se Asia itu kan yang jadi runner up adalah Indonesia, walaupun sekarang performa mereka sudah turun, tapi peecayalah ketika dimasa itu setiap set pasti akan memasuki duice"

"Wow, sensasinya pasti menegangkan ya?" tanya Kageyama

"Tentu saja menegangkan, disini mungkin tidak ada apa apanya, sebab saat pertandingan asli yang kalian perebutkan itu adalah nama juara, serta rasa hormat mu dihadapan pendukung mu di pertaruhkan"

"Bagimana cara anda bisa jadi pemain profesional Takemoto san?" tanya Ennoshita

"Pertanyaan bagus, jujur saja aku selepas dari sma aku menekuni bola voli sampai aku sendiri kebingungan tentang masalah 'bagimana sih jadi pemain pro?' aku mencoba coba dulu ikut di liga bawah, kurasa level ku masih terlalu tinggi untuk level itu, jadi aku pindah lagi ke liga lebih tinggi, aku sudah merasa di situ keahlian ku mulai kurang, mungkin musuhnya yang terlalu jago atau diriku yang terlalu lemah"

"Hingga akhir liga di tim itu, aku berfikir bagaimana caranya agar lebih berkembang, akhirnya aku pun pelatihan bola voli ke luar negeri, tepatnya di Spanyol, disana aku dapat ilmu dan teknik baru serta cara berlatih yang lebih efektif dan efisen, 2 tahun aku berlatih di sana, serta main di liganya juga, saat kembali ke Japan aku di kontak oleh tim di Divisi utama langsung, disitu lah debut ku sebagai pemain profesional di mulai, mulai dari usaha dan keringat yang aku keluarkan setiap pertandingan, hingga 1 tahun berikutnya aku bisa ikut di tim nasional jepang"

"Artinya begini jika kalian tidak paham, intinya Takemoto san itu pergi ke luar negeri untuk mengasah keterampilannya, bukan hanya di luar negeri saja, tapi di divisi utama juga, menurut sensei, cari pengalaman baru dengan menemukan lawan yang lebih kuat" ucap Ukai sensei

"Anda benar Ukai san, kalian ini masih muda, selepas sma carilah pengalaman jika kalian benar benar ingin menekuni bola voli, jangan seperti raksasa rakus ini" ucap Takemoto menunjuk Yuya

"aku sudah cukup di liga provinsi, sebab aku tidak ingin jauh jauh dari sini" balas Yuya

Semua member voli menjadi termotivasi untuk mengikuti jejak Takemoto san, (kecuali aku tentunya sebab aku sudah ada istri)

"Takemoto san, menurut kamu siapa yang paling baik di antara kami?" tanya Suga

"Tentu saja kamu Suga san, tapi jika kamu bertanya siapa yang paling ganas, akan ku jawab Haruka itu"

"Alasannya?" tanya Hinata

"Penilaian ku pada Haruka saat ini, dia sudah cocok untuk bermain di divisi kedua, dan do divisi pertama namun dengan tim kuat sebagai pendukung"

"Wooww"

"Ya aku berkata ada sebabnya juga, Haruka itu spesialis servis namun spike nya juga sangat keras, sangat cocok bagi tim yang membutuhkan spiker liar"

"Gajimu di sana berapa Takemoto san?" tanya Kazuma

"Jika di kurs kan dalam yen mungkin 2 juta yen per bulan, plus bonus jika menang dan menjuarai liga bisa lebih dari 9 juta yen yang ku terima"

"Itu sangat tinggi" ucap Tanaka

"Itu belum tinggi asal kamu tau botak, gaji pemain tidak di sama ratakan tetapi tergantung kontrak awal dan kepupularan pemain dan tentu juga kehebatannya di lapangan voli, kamu bole hebat tapi tidak terkenal maka harga kontrak mu akan rendah dan sebaliknya juga, jika kamu populer tapi tidak di barengi dengan kehebatan maka akan rendah juga hasilnya"

"Lalu yang tertinggi bisa tembus berapa?" tanya Raiki

"25 juta yen mung ada"

"Perbulan?" Tanaka memastikan

"Iya perbulan,tapi hanya gaji pokok belum bonusnya"

Para member voli yang mendengar menjadi tidak bisa berkata kata. (kecuali aku tentunya)

"Hahaha kalian jika tertarik ikutlah jalan ku juga, tapi aku peringatan jalan ku tidak mudah apagai aku ini pendek di mata dunia"

Jam 7 malam sesi latihan dan Sharing selesai, akhirnya aku bisa pulang duluan.

Aku naik motor langsung kembali ke rumah.

Jam 7.05 aku tiba di rumah.

Saki berdiri di depan rumah, sepertinya menunggu aku.

"Kenapa lama Haruka kun?"

"Tadi ada sensei sharing dengan alumni yang dulunya jadi pemain di tim nasional" balas ku

"Oh, kamu jujur kan?"

"Tentu saja aku jujur"

"Baiklah, segera mandi sana, bau mu tidak enak"

"Tolong kamu siapkan air panasnya" ucap ku

"Oke" balas Saki

Jam 7.10 aku mandi di dalam bak mandi sambil berendam.

"Ahhh nikmatnya hidup" ucap ku saat sudah masuk ke bak mandi

Tok tok

"Haruka kun, sehabis mandi antar aku ke supermarket ya"

"Mau beli apa Saki?"

"Bukan aku tapi untuk perlengkapan rumah"

"Maksud kamu apa?" tanya ku

"Itu loh beli alat alat dapur"

"Bukanya sudah ada?"

"Itu peninggalan mu sejak dulu, beberapa ada yang rusak dan perlu di ganti"

"Baiklah jam sehabis aku makan nanti akan ku anyar"

"Oke, tapi kamu mau makan apa sayang?" tanya Saki

"Seadanya saja, yang penting ada nasinya"

"Oke baiklah"

Jam 7.30 aku selesai mandi lalu bersiap akan makan.

"Meow"

"Eh kamu di kamar kami?" ucap ku

"Meow meow"

"Aku tidak paham, tapi ke sini dulu" ucap ku sambil mengadahkan tangan, kucingnya perlahan mendekat lalu ku pegang dan ku gendong keluar

"Haruka kun, makanan sudah jadi, dan Haru chan dari mana saja kamu ini" ucap Saki padaku dan pada kucing

"Meow"

"Ayo makan dulu Haruka kun, kucingnya turunkan dulu saja"

"Oke Saki chan"

Kucingnya ku turunkan, lalu ia berjalan ke sofa untuk tidur mungkin.

"Ayam katsu ya?" tanya ku

"Iya dan spesial untuk kamu"

"Nyam nyam" ucap ku

Next chapter