281 CH.281 Melatih Semuanya

Untuk beberapa hal, aku dan Kiera akhirnya menerima kebenaran tentang kelalaian yang aku buat dan menanggung semua kesalahan yang kulakukan juga. Saat aku mendengar itu dari mulut Kiera sendiri, ada rasa lega sedikit daripadaku, tetapi aku tidak boleh lengah untuk membuatnya emosi lagi.

Yang sudah terjadi akan menjadi pelajaran bagiku, walau sebenarnya aku selalu mengulangi kesalahan yang sama beberapa kali walau dengan cara yang berbeda. Itu kenapa sekarang aku hanya bisa menahan diri untuk tidak mencari masalah yang lain lagi sekecil apa pun itu.

"Sin, soal rencana Gen-0X mungkin kita harus menundanya untuk sementara waktu. Terlalu banyak hal yang harus diperbaiki untuk itu. Bagaimana soal rencanamu untuk memperkuat pasukan kita lebih lagi dengan melatih anak-anak Shin dan Lala?"

"Buat itu aku sebenarnya juga ingin mengurusnya sama sepertimu, tetapi tentu, pada akhirnya aku butuh persetujuan mereka, dan juga anak-anak mereka."

"Dan itu alasan kenapa kau memanggil mereka berdua di sini."

"Yep, hanya itu alasannya."

Seharusnya aku sendiri atau dengan Jurai paling maksimal untuk mengatur rencana dan semua yang harus dilakukan untuk pertarungan yang selanjutnya. Shin hanya mengurus soal koneksi yang dia miliki dan data yang kira-kira kami butuhkan. Sebenarnya aku bisa meminta IAI untuk hal itu, tetapi tidak masalah juga meminta kepada Shin, bisa jadi lebih lengkap.

Juga aku yakin bahwa kerja sama dengan Shin untuk mempersiapkan semua ini akan lebih penting daripada aku berkutat dengan rencana-rencana yang kumiliki. Untuk itulah Shin dan Lala sekarang sudah di hadapanku dan Jurai, bersama anak-anak mereka juga.

"Selamat datang semuanya di Guirusia.co, kuharap kalian tidak keberatan untuk datang kemari."

"Ayolah Sin, hentikan pembicaraan formalmu itu, aku benci itu kau tahu itu. Katakan saja semua yang kau sudah rencanakan itu."

"Tentu saja, aku akan menyatakannya di hadapan kalian semua. Kujelaskan sekali, kalau tidak paham bertanyalah kepadaku bagian mana. Sebelum bertanya, akan kujelaskan secara komplit terlebih dahulu. Lihat layar di hadapn kalian."

Sebuah hologram muncul dari lantai dan menunjukkan seolah-olah ada keberadaan meja di situ dengan semua berkas dan perhitungan yang sudah kulakukan dan kukumpulkan. Begini lebih baik daripada aku menyimpulkannya sendiri.

Kalau mau dibilang egoisku, aku bisa saja bekerja sendiri, tetapi egoisku akan membunuhku. Ingat dengan jelas perkataanku atau pikiranku ini, aku manusia, walau aku juga dewa, aku masih makhluk sosial, aku butuh orang lain. Semuanya bisa dikerjakan bersama-sama dengan orang-orang yang bisa kuandalkan juga kupercayai.

"Kalian seharusnya sudah tahu bahwa penyerangan monster semakin lama semakin menjadi saja. Dari semua pertarungan yang sudah terjadi, aku mengumpulkan semua data yang ada termasuk berapa monster, kelas apa, perhitungan kekuatan lawan dan pihak manusia. Selain itu juga masih ada yang lain, Jurai."

"Biar kulanjutkan. Selain itu kita memahami jelas bahwa pertarungan yang lalu dan kita hadapi berlima saja, aku, Sin, Shin, Lala, dan Kiera itu bukan pertarungan yang mudah dan lancar. Kita meremehkan kemampuan musuh dan tidak memprediksi serangan kejutan."

"Dan akhirnya, akulah yang menanggung semua itu dengan kekuatan dewaku. Kuharap sejauh ini kalian sudah paham apa yang aku dan Jurai katakan. Ini pengetahuan umum dan tambahan dari pertarungan lalu juga."

Cukup meremehkan sebenarnya aku dalam merencanakan yang lalu. Walau aku masih menyiapkan metode bantuan yaitu Jurai, aku masih tidak bisa menanganinya dengan benar. Kusadari bahwa monster-monster yang tingkat evolusinya lebih tinggi itu lebih pintar, tetapi aku tidak menebak untuk sepintar ini membuka gerbang yang sudah tertutup.

Juga ronde kedua itu kesulitannya bisa dikatakan dua kali lipat ronde pertama. Buat kami saja, melawan monster kelas evolusi tujuh yang keras itu sudah sulit. Apalagi di ronde kedua ada tiga monster kelas evolusi delapan dan dua kelas evolusi sembilan yang pasti lebih sulitnya.

"Itu kenapa aku selalu merencanakan sebelum masuk ke dalam pertarungan itu, dan buktinya rencanaku tidak sempurna. Sebagai tambahan, aku juga sudah memprediksi kira-kira jumlah monster yang akan muncul di perbatasan kota ini dan kota tetangga."

"Kisaran 3800 monster, dipastikan monster kelas evolusi tujuh, delapan, sembilan akan muncul juga dalam jumlah yang lebih banyak. Kita tidak tahu rencana musuh, musuh pun tidak tahu, tetapi kita harus memprediksinya, itu kenapa Sin sudah mempersiapkannya."

"Pertarungan itu dekat perbatasan, di lapangan yang cukup luas, seluas tanah rumahku atau bisa dikatakan 1000 meter persegi. Di dekat situ juga ada jembatan yang alias ada air pasti di situ dalam bentuk sungai besar."

Buatku, memprediksi apa yang direncanakan musuh itu benar-benar penting. Kalau benar memang aku berhasil menebak, maka sisanya tinggal mengikuti dan menempati tempat yang tersisa. Tidak sulit, tetapi di saat yang sama salah tebakan sama saja mati.

Bermain menebak ini adalah kesukaanku, untuk itulah kenapa aku selalu mempertaruhkan nyawa dalam setiap rencana yang kubuat. Waktu itu aku melakukan kesalahan, aku sendiri juga yang menanggung, walau yang lain terpengaruh tidak secara langsung, tetapi secara mental.

"Selain itu dipastikan bahwa senjata api berfungsi jelas terhadap musuh. Untuk itulah aku memanfaatkan lapangan luas ini dan gedung tinggi yang ada di dekat situ. Pasukan yang kumiliki akan bersedia itu tempat-tempat yang sudah kutandai ini."

"Semua ini titik vital, sebagai gantinya, kita tidak boleh membuat orang panik dan memanfaatkan koneksi yang kita miliki untuk membuat para warga menyingkir. Ini pertarungan milik kita, setelah kita melewati yang ini, semuanya akan menjadi sangat sulit untuk dihadapi kita sendiri."

"Jujur, kita kekurangan tenaga tarung dalam pertarungan lalu, dan pasti juga hal yang sama dipertarungan mendatang. Itu kenapa aku meminta anak-anak kalian, Shin, Lala, untuk berpartisipasi dalam pertarungan ini. Tentu, kalian bisa menolak atau mengajukan suatu kondisi karena aku meminta bantuan, bukan memaksa."

Kalau melawan dengan Kiera, Jurai, Shin, dan Lala itu pasti mutlak, tanpa mereka tidak mungkin aku sendiri dapat bertahan. Anak-anak Shin dan Lala kali inilah yang menjadi jaminan untuk bisa bertahan menghadapi pertarungan yang ada.

Tanpa mereka kami mungkin, aku berkata mungkin karena masih ada keraguan, tetapi dengan mereka persentase kami bisa menang akan meningkat walau hanya dengan 10 persen paling maksimal, lebih kalau ada kejadian lain atau kekuatan mereka meningkat drastis.

"Hah~ kupikir kau hanya berpikir asal-asalan soal membahas anak-anakku dengan Lala soal bertarung bersama kita. Jujur aku tidak ingin membahayakan mereka, tetapi semua kukembalikan pada mereka, pilihan mereka."

"Papa kalian sudah bicara, itu pilihan kalian. Tidak ada batasan laki-laki atau perempuan, sejak pengalaman kalian seharusnya sudah terlatih karena sudah hidup selama ratusan tahun juga. Melatih kalian lebih lagi kuyakini tidak akan sulit."

Kuyakin semua hal yang sudah kujelaskan kepada anak-anak Shin dan Lala juga membuat mereka mengerti kondisi sebenarnya yang kita semua, bahkan umat manusia sedang hadapi. Kuyakin tidak semua tempat seberuntung kami, mungkin ada yang lebih kuat dari kami, tetapi ada juga yang kotanya hancur semua atau sebagian karena gagal menyelesaikan monster-monster ini.

Bisa dikatakan kegeramanku sudah mengalir ke seluruh tubuh, membuat darahku memanas sampai ke ubun-ubun. Namun ketenangan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, aku percaya itu. Makanya aku selalu berpikir dengan berdiam diri dan kira-kira memprediksi apa yang akan terjadi juga apa yang harus dilakukan.

"Selama kami tidak akan kehilangan papa dan mama, kami berani untuk bertarung di garis depan melawan semua monster itu. Kami yakini bahwa akhirnya kami memiliki tujuan yang jelas dalam hidup kami walau sebelumnya kami menganggur."

"Tenang saja, aku tidak akan lengah seperti waktu itu dan benar-benar akan membongkar semua rencana monster-monster berintelegensi itu. IAI, tampilkan semua prediksi yang kau buat dan bandingkan dengan prediksiku tentang pertarungan yang akan datang."

Sebelumnya Iai sudah kuminta memikirkan kira-kira apa kemungkinan yang akan terjadi di pertarungan ke depannya itu. Semisal saja jumlah pasti musuh dan jenisnya, lokasi tepat munculnya portal itu. Juga taktik yang kemungkinan dipakai musuh.

Buatku, seharusnya memprediksi apa yang bahkan belum muncul itu pasti akan benar-benar ribet. Namun aku bukan tipe yang mudah menyerah walau keadaan yang paling tidak menyenangkan pun terjadi kepadaku. Sebagai ganti Kiera dan Feliha, aku bisa bertahan lebih lagi karena mereka dan bertarung lebih juga.

"Jadi begitu, musuh kali ini akan pakai taktik yang berbeda lagi. Jumlah kelas evolusi satu diprediksi akan ada 1800 lebih alias setengah pasukan sendiri itu kelas evolusi satu. Cukup mencurigakan, tetapi kita kesampingkan itu untuk sementara."

"Selain itu, dari kelas evolusi dua sampai ke sembilan, akan muncul dengan jumlah yang kecil dan merata ke atas."

"Benar-benar mengejutkan, aku tidak menyangka bahwa paman Sin akan memikirkan sejauh ini sampai memikirkan semua detailnya."

Seharusnya mereka tahu, aku paling peduli dengan semua data yang ada bahkan sampai yang sekecil pun. Aku yakin bahwa pada saatnya aku akan punya waktu untuk memproses semua kejadian ini dan berkembang lebih lagi. Proses lebih penting dari hasil, kata seseorang yang tidak ingin menyerah dengan mudah.

Pada akhirnya aku hanya bisa menyerahkan pasukan tambahan kepada keluarga Shin dan Lala. Aku tidak ingin membiarkan menerima pekerjaan ini, tetapi aku butuh mereka. Bisa dikatakan aku kurang percaya diri dengan kemampuan seorang seperti diriku atau empat yang lain juga.

"Harus dong. Jadi bagaimana, apa kalian ingin menerimanya? Aku meminta bantuan kepada kalian sekali lagi dengan tulus, apa kalian ingin membantu kami dan mengubah dunia menjadi lebih baik."

"Baiklah, kurasa kami sudah sudah setuju, kami tidak akan protes soal apa pun termasuk kejadian-kejadian buruk. Sudah 100 persen kami akan menganggung resiko yang ada bersama-sama juga."

"Keputusan yang luar biasa, mulai hari ini juga kalian akan memulai pelatihan entah sihir atau juga pedang. Kalian bebas memilih yang sama. Sekarang dengan semuanya lengkap, rencanaku bisa berjalan lebih lagi dari sekarang."

avataravatar
Next chapter