webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.151 Tidak Dibiarkan

Siapa yang akan mengira bahwa kehidupanku masih belum selesai sampai di sini saja. Kehidupanku dimulai dari masa Lucifer di Demonirya yaitu kehidupan pertamaku, meninggal di usia 3000 tahun dan tereinkarnasi ke dunia Terra menjadi Sin. Lalu meninggal sekali lagi dan masuk ke dunia Kimino sebagai Kioku bukanlah akhirnya setelah aku meninggal ketiga kalinya.

Entah kenapa sebuah jam pasir yang sama ketika aku mati sebagai Sin terlihat lagi. Namun kali ini kehidupanku ditarik lebih lama lagi dan kehidupanku dimulai sebagai Lucifer lagi. Jujur kejadian yang sama terulang lagi. Semuanya terasa hanya mengulang hal yang sama.

Perbedaannya cuma satu, yaitu aku sudah tahu semua yang akan terjadi. Jadi kalau aku ingin mengubah beberapa hal buruk yang pernah terjadi, aku bisa menanganinya. Juga kepribadian Ryuuou, Sin, Kioku, Allergeia, dan juga Eriene kembali muncul entah bagaimana.

Semua rantaian kejadian sampai aku mengulangi ketiga kehidupanku sebagai Lucifer, Sin, dan Kioku sekali lagi. Namun semuanya itu tetap saja belum selesai. Entah kenapa aku masih saja terjebak dalam sebuah 'Paradox' yang aku tidak ketahui kenapa.

Semakin aku berpikir, semakin aku tidak bisa menemukan jawabannya. Jujur puluhan tahun, ratusan tahun, ribuan, bahkan puluh ribuan tahun dengan kejadian yang selalu diulang membuatku muak, lelah. Aku terlalu bingung untuk melakukan sesuatu dalam 'Paradox' ini.

Sampai akhirnya aku menemukan sebuah 'jalan keluar', entah bisa disebut jalan keluar atau tidak, tetapi setidaknya aku lepas dari 'Paradox' ini. Namun jalan keluar yang tidak terduga ini adalah… bunuh diri.

Di kehidupanku sebagai Lucifer, aku akhirnya bunuh diri bukan dibunuh yang seharusnya jalan ceritanya adalah dibunuh oleh lawan terbesarku, para dewa. Entah bagaimana aku mencoba, aku tidak bisa menang melawan mereka.

"Bertahanlah, kami akan segera menyelamatkanmu."

"Di… mana aku…?"

"Kami akan mengoperasimu dengan segera, terus bertahan!!"

Seketika saja aku terbangun dalam kondisi yang sangat mengejutkan. Seluruh badanku terasa begitu berat dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Pandanganku juga terlalu buram untuk mengetahui apa yang terjadi. Suaraku juga sangat serak, tidak bisa berbicara dengan lancar.

Sekejap saja setelah aku terbangun, aku kembali pingsan. Namun setelah aku berada dalam 'alur' yang berbeda, yang artinya aku terlepas dari 'Time Paradox' ini, aku tidak mendengar kabar apa pun dari kepribadian lainku. Semuanya terasa begitu gelap dan dingin. Tak ada emosi atau pun perasaan dalam diriku. Bahkan berpikir pun tidak bisa.

Semuanya tidak bisa kupahami sampai akhirnya aku membuka kedua mata yang begitu berat ini sekali lagi dan kali ini aku bisa melihat dengan jelas. Memang aku kembali bangun, tetapi rasanya aku berada dalam situasi yang begitu berbeda.

"Syukurlah kita berhasil."

"Di mana aku…?"

"Mungkin dirimu syok setelah semuanya itu. Ini adalah rumah sakit, kami berhasil menyelamatkanmu dari tragedi mengenaskan."

Tragedi? Semuanya ini masih tidak masuk akal di otakku. Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tidak bisa mati dengan tenang dan kembali hidup dalam tubuh lain yang bukan tubuhku sendiri? Namun atap-atap ini terasa asing dan familiar di saat yang bersamaan. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa yang kalian maksud? Tragedi apa?"

"Amnesia ya? Tenang saja, kami akan segera bawa dirimu kembali ke rumahmu."

"Tolong jelaskan kondisiku sekarang ini, aku perlu tahu sebenarnya apa yang terjadi sebelum aku sadar sesaat sebelum aku di operasi dan sesudah dioperasi."

Aku tidak bisa tahan tanpa mengetahui kebenaran semuanya ini. Jujur saja aku merasa kesal kenapa aku harus hidup dan hidup dan terus hidup selama ini dalam sebuah paradox ini. Setelah keluar dari paradox pun aku tetap hidup dalam kenyataan yang berbeda.

"Susah untuk kami menjelaskan, tetapi singkatnya dirimu selamat dari kecelakaan yang begitu besar. Sebuah kecelakaan di lalu lintas. Dari keenam temanmu, hanya dirimulah yang mengalami luka begitu berat sampai kami harus mengoperasi."

"Namun tubuhmu sudah tidak bisa digunakan, semuanya hancur, remuk. Itulah kenapa otakmu kami pindahkan ke tubuh ini, tubuh android. Maaf kalau kami lancang, tetapi hanya ini pilihan kami."

Android? Semacam tubuh robot? Ini lagi… tubuh biasa mudah untuk dibunuh sendiri, tetapi tubuh android akan terus meregenerasi. Melihat kondisi sekitar dengan perlengkapan dan teknologi yang sudah maju, aku merasa hampir kemungkinan manusia bisa hidup lama di sini sangatlah besar kemungkinannya.

Namun apa ini yang terbaik untukku? Masih saja terus hidup apalagi dalam tubuh android. Sebenarnya siapa yang merencanakan semuanya ini kepadaku? Siapa yang terus membiarkanku hidup dalam skenario yang terulang lalu skenario yang sulit dipahami.

"Hah~ seberapa mungkin aku bisa bertahan walau tubuh ini rusak?"

"Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, selama otakmu tidak rusak akan ada selalu tubuh baru untuk ditempati. Namun ada yang perlu kau ketahui, jika otakmu terus berpindah tempat, maka otakmu akan semakin lama melemah, dan di situlah akhirnya."

Bahkan dia berbicara kebenaran yang membuatku semakin putus asa. Kurasa hanya dirikulah yang putus asa ketika dirinya bisa hidup selama ini. Ya… hanya aku. Dan sekarang apa yang bisa kulakukan? Hidup dalam 'kehidupan' orang lain?

"Siapa yang bisa aku kontak setelah aku keluar dari sini? Aku tidak ingat siapa pun tentang kenalan lamaku."

"Saat dirimu masuk ke sini, ada beberapa temanmu yang menunggu dan mengantarkan, jadi tidak perlu khawatir. Juga ada ponselmu yang masih layak digunakan kami dapatkan di saku celanamu waktu itu."

"Satu pertanyaan terakhir, apa yang bisa aku lakukan dengan tubuh android ini? Apa pro dan kontranya? Aku perlu tahu apa yang berbeda dari tubuh manusia."

Sebuah tubuh android tidak akan sama lagi dengan tubuh manusia. Kemungkinan besar, ada sebuah fitur yang ditambahkan ketika manusia menempati tubuh android. Karena itu aku harus mempelajari hal ini secepatnya atau aku tidak bisa menggunakan tubuh ini sepenuhnya.

"Sebelum itu ada perbedaan signifikan yaitu tentang gender. Sebelumnya dirimu adalah seorang perempuan, tetapi setelah berada di tubuh android ini tidak ada gender lagi."

"Tubuh android dibentuk dengan sistem yang terkoneksi dengan internet layaknya sebuah ponsel. Setiap bidang tubuhmu menyimpan banyak kegunaan yang bisa dimanfaatkan dengan leluasa, tetapi jangan dimanfaatkan untuk hal yang salah."

"Contoh saja matamu bisa dipakai dengan beberapa fungsi, infrared, x-ray, night vision, thermal vision, juga ada yang lainnya. Namun tubuh ini harus di isi ulang dayanya dengan tabung mana. Untuk ini ada sejumlah harga yang harus dibayar, inilah harga untuk tetap hidup."

Sebenarnya kalau boleh aku mau mati saja, aku tidak butuh hidup lebih lama lagi. Namun rasanya kalau begitu aku menyia-nyiakan harapan yang aku miliki. Ada banyak orang yang ingin hidup dan tetap bertahan hidup. Kalau aku membuang hidupku, rasanya aku tidak punya kemanusiaan lagi dalam diriku.

"Tenang saja, aku bisa mencari uang untuk membayar hal itu."

"Untuk hal itu katanya teman-temanmu ingin membayar karena rasa bersalah mereka. Jadi kami memberikan alat dan 5 tabung mana ini. Satu tabung mana bisa dipakai satu bulan. Namun berhati-hatilah karena tabung mana ini sudah dikompres, jadi kalau pecah bisa berbahaya."

"Sebenarnya masih ada banyak penjelasan lain soal tubuh android ini. Namun sebaiknya kau baca sendiri detailnya di dokumen yang sudah kami tinggalkan di ponselmu. Atau kau cari sendiri saja buku manual di tubuh itu. Otakmu bisa mengendalikan visual termasuk membuka internet."

Hah~ luar biasa, banyak yang harus dipelajari. Memang benar banyak yang berbeda dari tubuh android ini dengan tubuh manusia biasa. Hidup lagi, dunia baru, semakin rumit, bagus sekali siapa pun yang merancangkan ini kepadaku.

Lama-lama hidupku ini tidak seperti milikku sendiri lagi. Sudah pasti ada campur tangan dewa di sini. Namun seharusnya aku sudah lama membunuh Kuroshin, apa antek-anteknya kah yang memulai ini lagi dan membuatku tersiksa?

Apa pun itu tujuan hidupku tetap satu, siapa pun yang merencanakan ini kepadaku harus mati. Aku sudah muak dengan hidup yang dihantui oleh paradox dan hidup lama ini. Kali ini aku akan benar-benar mengakhirinya.

"Berapa lama lagi aku bisa keluar dan beraktivitas normal."

"Wajarnya sih dua minggu untuk penyesuaian karena tidak banyak yang bisa menyesuaikan dengan baik. Namun melihat dirimu tidak panik membuat kami berasumsi hanya butuh waktu 3 hari."

"Tidak, sekarang pun bisa. Realification. Calibration."

Jangan tanya kenapa aku menggunakan sihir, mereka yang mengatakan bahwa di dunia teknologi seperti ini ada mana yang bisa aku pakai. Itu artinya aku bisa menggunakan sihir layaknya diriku yang dulu. Selama aku masih punya kekuatan dewaku, seharusnya bisa.

"Sihir!?"

"Tepat, kalau begitu tolong berikan pakaian kepadaku dan ponselku. Aku harus segera pergi dari sini."

"Ba-baik. Tu-tunggu sebentar."

Kenapa mereka terkejut dengan sihir dan tidak dengan mana? Aneh, sungguh aneh. Dunia yang kutempati ini terlalu kompleks. Kurasa aku harus mencari tahu semua ini nanti. Lagipula tubuh ini tidak butuh istirahat, hanya mengisi ulang energi dari mana saja.

Semakin banyak misteri yang harus aku pecahkan, semakin ada tujuan hidupku bertambah sulit. Semuanya harus aku pelajari dengan baik agar nantinya aku bisa menyelesaikan tujuanku dengan sempurna.

"I-ini."

"Terima kasih. Tolong tunjukan jalan keluarnya."

Setelah ditunjukkan jalan keluarnya, para 'dokter' atau bisa kukatakan 'ahli teknologi'' itu masuk kembali karena ketakutan. Apa sihir begitu langka dan harus ditakuti? Ahh yang penting aku bisa keluar dan menemui udara segar lagi.

"Rie!!"

"Syukurlah dirimu masih bertahan."

"Kami sungguh mengkhawatirkanmu."

"Teman-teman maafkan aku, tetapi kelihatannya aku terkena amnesia, bahkan aku lupa namaku dan nama kalian."

Jangan salahkan aku, ini bukan tubuh, bukan pikiranku juga, dan bukan memoriku. Aku tidak bisa mengingat sesuatu yang bukan milikku. Semoga saja mereka tidak mempermasalahkannya dan bisa menerima situasi ini.

"Tidak apa-apa Rie, kami akan membantumu nanti. Sebaiknya kita pulang dan istirahat dulu. Kami sudah menunggu selama berjam-jam di sini menunggumu keluar."

"Benar, yang penting dirimu selamat dan bisa hidup lagi. Ngomong-ngomong ceritakan kepadaku rasanya di tubuh android itu ya?"

"Taru-kun!? Jangan aneh-aneh ya kau!"

"Maaf-maaf."

"Tidak apa-apa, nanti aku beri tahu."

"Benarkah? Yeay!"