1 1. Agnes

Agnes adalah seorang gadis yang hidup di abad ke-21. Siapa yang tak kenal dengannya? Seorang bos mafia yang kejam.

Hari ini Agnes menjalankan sebuah misi untuk membunuh seseorang yang telah melakukan pemberontakan pada negara.

"Manusia sepertimu terlalu menjijikkan jika harus dibiarkan hidup di dunia ini.", ucap Agnes dengan lantang. Memang benar, seseorang yang berkhianat memang pantas mati tanpa penghormatan.

Agnes mulai menarik pelatuk pistolnya. Namun tiba-tiba...

Doorr

Suara tembakan dari arah lain yang tepat mengenai kepala Agnes.

"Apakah perjalanan hidupku akan berakhir seperti ini? Mengapa takdir sangat tak adil terhadapku? Aku tak pernah membunuh manusia yang tak berdosa.", batin Agnes yang sudah mulai putus asa karena dia mulai kehilangan kesadarannya.

Tiba-tiba Agnes berada di sebuah tempat yang hampa dan gelap tanpa pencahayaan.

"Apa aku sudah mati? Ini dimana? Mengapa gelap sekali?"

Banyak pertanyaan yang menyelimuti hati Agnes. Lalu tiba-tiba ada seseorang yang berbicara padanya.

"Kau telah mati, namun para dewa tak ingin menerimamu, kau terlalu banyak membunuh.", ucap orang misterius itu. Wajahnya tak terlihat karena tempat itu sangat gelap, namun Agnes yakin bahwa yang berbicara adalah seorang pria.

"Atas dasar apa para dewa tak menerimaku? Jangan hanya karena mereka adalah dewa, mereka bisa seenaknya saja. Mengurus dunia saja tidak bisa. JIKA BUKAN KARENA KETELEDORAN PARA DEWA, MAKA TAK AKAN ADA KERUSAKAN DUNIA.", ucap Agnes dengan penuh penekanan. Selama ini dia memang merasa bahwa para dewa tak bisa mengurus dunia, karena banyak ketidakseimbangan yang terjadi di dunia.

"Apa yang kau katakan, gadis kecil? Kau mau menentang para dewa?", ucap pria misterius itu.

"Ya, aku menentang mereka. Walau rohku dihancurkan dan tak bisa berreinkarnasi, aku tak peduli. Walau mereka menganggapku iblis, aku tak peduli.", ucap Agnes acuh tak acuh.

Pria misterius itu pun tersenyum mendengar ucapan Agnes.

"Aku, Agnes Kalla Delisa, menentang atas ketidakadilan para dewa. Walau aku dianggap iblis, setidaknya aku tak seangkuh dan seegois para dewa. Dan aku akan membuktikan pada Sang Pencipta Alam Semesta bahwa hitam tak selalu jahat dan putih tak selalu baik. Aku juga menentang atas kematianku ini.", ucap Agnes dengan tegas dan penuh dengan api kemarahan. Para dewa yang mendengar perkataan Agnes hanya tersenyum sinis.

Lalu pria misterius itu mendekati Agnes. Seketika tempat yang tadinya gelap gulita tanpa pencahayaan sedikit pun, sekarang sangatlah terang. Terlihat tubuh tegap dan tinggi serta wajah yang tampan dari pria misterius itu.

"Kau layak menjadi penerusku. Seorang gadis yang sangat angkuh dan arogan, namun masih memiliki sisi kebaikan. Wahai para iblis yang tersebar di seluruh dunia, aku Junjunganmu, Raja Iblis Zeroun, menunjuk Agnes sebagai penerusku, dan memberikan tahtaku padanya. Kalian harus setia pada Ratu Agnes.", ucap pria itu yang langsung disambut sambaran petir dan badai di seluruh alam semesta. Bahkan Alam Dewa pun berguncang.

"Aku menjadi ratu para iblis? Apa Anda tidak salah memilih, Yang Mulia?", tanya Agnes yang masih tak percaya dengan ucapan Raja Zeroun.

"Ya, aku memilihmu, namun saat ini kau masih sangat lemah, untuk itu aku akan mengirimmu ke dimensi dunia lain agar kau bisa berlatih dan menjadi kuat.", ucap Raja Zeroun

Kemudian Raja Zeroun mendekati Agnes dan memberikan Cincin Penguasa mutlak para iblis pada Agnes. Selain itu dia juga memberikan cincin ruang yang istimewa. Agnes pun menerimanya dengan senang hati. Lalu Raja Zeroun memberi arahan pada Agnes untuk melakukan kontak darah pada kedua cincin itu. Agnes pun melukai sedikit jarinya dan meneteskan darah ke kedua cincin itu.

"Tunjukkan Cincin Penguasa mutlak pada para iblis jika suatu saat kau bertemu dengan mereka. Sedangkan cincin ruang itu bernama Cincin Semesta, kau bisa memasukkan semua benda baik benda hidup atau benda mati ke dalamnya. Di dalam cincin itu, aku sudah menyiapkan semua keperluanmu untuk pergi ke dimensi lain. Jadilah kuat dan buat aku bangga.", ucap Raja Zeroun kemudian mengibaskan tangannya. Roh Agnes terpental dan masuk ke dimensi lain.

Tiba-tiba roh Agnes masuk ke tubuh seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang telah mati akibat tercebur ke kolam.

Agnes pov on

"Ugh, dimana aku?"

Aku melihat sekeliling yang penuh dengan ornamen-ornamen kayu dan sangat kuno.

"Apa aku menjelajah dimensi waktu?"

"Nona, Anda sudah sadar?", ucap seorang gadis yang memakai pakaian kuno.

"Nona? Siapa kamu? Ada dimana aku sekarang?"

"Nona tak ingat dengan saya? Saya pelayan setia nona, dan nona berada di paviliun utara Klan Xiao.", ucap gadis itu.

"Klan Xiao? Apa aku terlempar ke zaman Dinasti Qiyu? Apa-apaan ini? Bagaimana aku bisa bertahan di dunia seperti ini?"

"Lantas, siapa namaku?"

"Nona tidak ingat dengan identitas nona sendiri? Apa nona mengalami hilang ingatan?", ucap gadis pelayan itu dengan cerewet.

"Ya, sepertinya aku hilang ingatan. Cepat katakan siapa aku?"

"Pelayan itu terlalu banyak bicara sampai kepalaku terasa pusing."

"Nama nona adalah Nona Xiao Vina, putri dari Tuan Xiao Cullen.", ucap gadis pelayan itu.

"Baik, sekarang aku adalah Xiao Vina. Untuk urusan balas dendam pemilik asli tubuh ini, biar aku yang menyelesaikannya. Semoga saja nasibku tak semalang dulu."

Agnes pov off

~~~~~~~~~~

avataravatar