webnovel

Rasaku Paripurna

"Bahagia dan kecewaku memang tak selalu tentangmu, tapi mengapa goresan luka yang ada selalu karena ulahmu. Entahlah, ini aku yang bodoh atau memang kamu yang tak mengerti." Rasanya aku ingin pergi tapi saat kamu meminta maaf dan menyadari kesalahan disaat itu aku merasa bingung harus memilih pergi atau menanam harapan.

nurhana · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

Why with him?

"Ada yang ketinggalan." Kata Gesang.

"A-apa?"

"Sini masuk dulu!" Gesang menyuruh Aletta masuk kedalam mobilnya.

Aletta mengangguk lalu masuk ke mobil Gesang "Apa yang ketinggalan biar aku ambilin?" Tanya Aletta.

"Senyum kamu." Jawab Gesang sambil tersenyum puas melihat pipi Aletta yang langsung memerah bagai kepiting rebus.

"Ish Gesang!" Aletta memukul pelan pundak Gesang.

Gesang yang melihat tingkah Aletta pun tertawa.

"Cup." Tiba-tiba satu kecupan mendarat di tangan Aletta, membuat mata Aletta melotot kaget dengan kelakuan pacarnya itu. Pipinya semakin memerah haha, kali ini Aletta benar-benar dibuat baper.

Melihat Aletta yang nampak menggemaskan Gesang memcubit kedua pipi Aletta dan menarik-nariknya.

"Aww Gesang ih!" Aletta meringis sedikit kesakitan.

"Kamu gemes kalo lagi baper." Gesang terkekeh.

"Ga baper tauk!" Kilah Aletta berbohong padahal didalam hatinya ia sangat senang, apalagi setelah sifat Gesang berubah ia sudah jarang merasakan hal ini.

"Boong!" Gesang menoel hidung Aletta, Aletta pun hanya bisa tersenyum-senyum malu.

"Gesang, boleh peluk lagi?" Tanya Aletta lirih.

Gesang membuka kedua tangannya lebar "Sini-sini debay aku!" Dengan gercep Aletta langsung masuk kedalam pelukan Gesang.

"Jangan nangis lagi ya! Aku sayang sama kamu." Gesang megelus-elus rambut Aletta dengan lembut.

"Heem." Aletta hanya meng"heem"kan sambil menikmati pelukannya, menghirup aroma tubuh Gesang yang cirikhas.

Aletta melepas pelukannya "Yaudah pulang sana gih! Jangan lupa mandi bau apek." Ucap Aletta sambil tertawa.

"Bau apek juga kamu betah peluk aku seharian."

"Iya deh bang jago." Aletta keluar dari mobil Gesang. Gesang melambaikan tangan di balas oleh Aletta, lalu meninggalkan kediaman Aletta.

***

Dikamar berukuran 8×8 dengan cat putih berpaduan abu-abu, Aletta duduk disofa tepi jendelanya. Ia masih membayangkan hal yang membuatnya tersenyum-senyum. Apalagi kalo bukan dibaperin sama Gesang haha.

Tiba-tiba dering telpon nya berbunyi tertulis nama "Gesang" dilayar handphonennya.

"Ada apa?"

"..."

"Iya bentar lagi tidur."

"..."

"Apaansih kamu!"

"..."

"Tumben banget haha."

"..."

"Iya-iya, love you too!"

Selesai mengangkat telephon Aletta meletakkan hpnya lagi di nakas.

"Ada-ada aja Gesang." Katanya sambil tersenyum-senyum.

Sebelum tidur ia menggosok gigi dan mencuci muka terlebih dulu seperti biasanya. Setelah itu menggunakan perawatan wajah secukupnya. Aletta menaiki ranjang tidurnya, menutupi tubuhnya dengan selimut lalu tertidur lelap. Sepertinya malam ini akan menjadi mimpi indah baginya.

Ditempat yang berbeda Gesang sedang asik bermain PS bersama temannya, hem entahlah apa maksutnya menyuruh Aletta untuk tidur tapi malah dia yang asik begadang.

"Cewe lo ga marah sang?" Tanya Bima teman Gesang.

"Engga, dia gatau lagian dia juga bukan tipe cewe yang ngatur."

"Beruntung banget ya elo!"

"Yes, i am so lucky." Gesang tersenyum lebar.

Wow, tanpa Aletta sadari ternyata Gesang sangat membangga-banggakan Aletta didepan temannya. Siapa si yang ga seneng di banggain sama cowonya wkwk.

***

Waktu menununjukkan pukul 06.30 rupanya Aletta masih tertidur pulas dibalik selimut. Ini adalah rutinitasnya setiap hari libur.

"Kak!"

"Kakak!"

"Kak bangun kak!" Denia menggoyang-goyangkan tubuh Aletta agar terbangun.

"Heem, iya bun." Ucapnya lirih dengan suara khas bangun tidur.

"Bangun kak! Masa kamu kalah sama Gesang."

"Hah? Apa bun?" Tanyanya dengan mata yang masih tertutup.

"Si Gesang pagi-pagi dari jam enam udah kesini, bantuin Pak Eko cuci mobil." Jelas Denia.

Aletta mengucek-ucek matanya "Hish iya-iya bund!" Ucapnya lalu menyandarkan tubuhnya diranjang.

"Yaudah bunda tunggu dibawah kita sarapan."

"Heem."

"Ish Gesang tumben banget si, kan gue lagi males mandi." Haha, siapa hayo yang kea Aletta susahandi kalo libur.

Aletta pun beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi.

Setelah hampir 10 menit mandi ia melanjutkan untuk berdandan sewajarnya lalu turun menuju meja makan.

"Bund, Gesang mana?"

"Kayanya lagi di kamarnya abang."

Aletta menuju kamar kakaknya dan benar terlihat Gesang yang sedang membaca buku. Gesang dianggap sebagai adik oleh kakak Aletta yang sedang kuliah di Australia, Gesang dibebaskan untuk keluar masuk kamarnya hem mereka cukup dekat.

"Ngapain kamu?" Tanya Aletta pura-pura tidak tau.

"Kan lagi baca buku, bisa liat kan?"

"Hehe iya."

Aletta berjalan menuju ranjang lalu duduk ditepi ranjang.

"Sarapan yuk!" Ajak Aletta.

"Udah makan." Jawab Gesang singkat.

"Gamungkin seorang Gesang sarapan dihari libur!"

"Tau aja kamu," ucap Gesang sambil mengusap puncak kepala Aletta.

"Uda cantik-cantik malah diberantakin." Aletta memasang wajah cemberut yang malah terlihat imut didepan Gesang.

"Hih gemesss." Gesang mencubit pipi Aletta laku meninggalkan Aletta.

"GESANG!" Aletta pun mengikuti Gesang yang menuju meja makan.

"Kalian ini ya udah kaya tom and jerry." Ucap Denia yang sedang menyiapkan sarapan.

"Gesang jail!"

"Orang kamu yang muali duluan!" Hayoloh adu mulut haha.

"Serah deh lagi males debat, laper." Sewot Aletta.

"Bund, Aletta makan duluan ya udah laper." Aletta mengambil piring dan sendok sudah tidak sabar untuk menyantap makanan didepannya.

"Iyaa, Gesang ambilin sekalian!"

"Ogah biar ambil sendiri." Aletta melirik sinis kearah Gesang.

"Siapa juga yang mau dianbilin kamu, wle." Danu merebut piring dan sendok yang dibawa Aletta.

"Tukan Gesang!"

"Wle!" Gesang menjulurkan lidah lalu tertawa.

"Kalian itu tinggal makan aja masih rebutan." Hariyo datang menyela keributan.

"Eh ayah, ayo makan yah!" Ajak Gesang.

"Iyaaa, ini mau makan."

Ya, merekapun berkumpul untuk menyantap makanan pagi ini bagaikan keluarga harmonis.

***

Sudah menjadi kebiasaan bagi Gesang untuk merawat Kaffa, setiap dirumah Aletta apalagi minggu ini babysister dirumah Aletta sedang cutti satu minggu.

Tiba-tiba hp Gesang yang berada di kantongnya bergetar. Gesang dengan cepat menyadari bahwa ada seseorang yang menelephonnya. Ia merogoh kantongnya untuk mengambil hpnya, ia melihat nama yang tertulis dengan gelagat sedikit membingungkan.

"Em, a-aku angkat telepon dulu ya." Ucapnya, lalu berjalan menjauh dari Aletta.

"Siapa ya?" Tanya Aletta dalam hati.

Entahlah, terlihat aneh baginya saat tiba-tiba Gesang menjauh.

Selang beberapa menit Gesang kembali ke ruang tadi.

"Aku pulang dulu ya." Ucap Gesang tergesa-gesa.

"Ada apa emang?" Tanya Aletta kepo karena Gesang yang tiba-tiba pamit pulang.

Gesang menggaruk-garuk belakang kepalannya "Ng-gapapa tadi si itu siapa temen aku main kerumah." Jawab Gesang sedikit terbata.

"Tumben temen kamu sabtu-sabtu main, biasanya juga jadwalnya minggu." Ucap Aletta, dia hampir hafal jadwal pertemuan Gesang dan teman-temannya.

"Haha i-iya gatau juga ini tumben." Jawab Gesang sambil meringis.

"Y-yaudah pulang dulu ya. Kaffa besok main lagi ya." Gesang mencubit pipi Kaffa.

Gesang mendekati Aletta mengusap puncak kepalanya "Pulang dulu ya cantik." ucapnya, lalu satu kecupan manis mendarat di puncak kepala Aletta. Spontan mata Aletta melotot kebingungan dibalas senyum canggung oleh Gesang.

"Why with him? ga biasa." pertanyaan dipikirannya.