webnovel

Rasaku Paripurna

"Bahagia dan kecewaku memang tak selalu tentangmu, tapi mengapa goresan luka yang ada selalu karena ulahmu. Entahlah, ini aku yang bodoh atau memang kamu yang tak mengerti." Rasanya aku ingin pergi tapi saat kamu meminta maaf dan menyadari kesalahan disaat itu aku merasa bingung harus memilih pergi atau menanam harapan.

nurhana · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

One day with you

Pukul 09.00

Aletta berjalan-jalan keliling komplek sendirian. Tumben banget padahal biasanya dia cuma dirumah, dikamar lebih tepatnya. Eits, jangan salah sangka meski dikamar berjam-jam Aletta tidak terus menerus rebahan sesekali waktu rebahannya diselingi untuk belajar maklum uda mau lulus. Kaya siapa hayo yang suka rebahan? haha.

"BAKPAU, BAKPAU!" Suara toa dari tukang bakpao keliling terdengar jelas.

"Hemm baunya enak." Hidung Aletta mengendus-endus ketika mencium aroma bakpao yang menggoda.

Aletta memutuskan untuk membeli 5 butir bakpau dari tukang bakpao keliling itu.

Selesai membeli Aletta berjalan menuju rumah, niatnya si pengen dimakan dirumah rupanya ia sudah tak sabar karena bakpau kali ini terlihat lebih menggoda. Ia memutuskan untuk memakan 1 bakpau rasa coklat.

"Enak banget." Ucapnya.

Aletta terus berjalan hingga akhirnya sampai didepan rumahnya, mulutnya masih mengunyah bakpau yang ia pilih. Namun seketika ia berhenti mengunyah saat melihat motor terparkir dideoan rumhanya yang tak lain adalah motor milik Gesang.

Raut wajahnya mulai bingung, ia bingung dengan apa yang ia rasakan senang atau sedih?

Bukannya Aletta lupa tentang kejadian semalam ia hanya berusaha melupa dan tak ingin mengingatnya atau bahkan mengungkit. Pikirannya selalu positif.

Aletta berjalan masuk kedalam rumah, Gesang yang rupanya sudah menunggu sedadi tadi langsung menghampiri Aletta.

"Sayang, aku minta maaf ya." Gesang menggenggam tangan Aletta.

"Ke-kenapa?" Plis deh Aletta jangan pura-pura lupa.

"Aku ga ngabarin kamu, semalem aku call aku chat ga kamu angkat ga kamu bales. Maaf ya?" Gesang memasang raut wajah takut.

"Semalem hp aku mati aku baru carger tadi pagi." Jawab Aletta.

"Kamu kok kesini?" Tanya Aletta, karena ia heran biasanya hari minggu adalag jadwalnya ia bersama teman-temannya.

"Aku mau minta maaf takut kamu marah." Jawab Gesang, halah bilang aja takut ketahuan wkwk.

Gesang terus memasang wajah ketakutan yang membuat Aletta merasa kasihan.

"Lucu." Batin Aletta.

"Eng-enggak kok." Aletta tersenyum meyakinkan.

"Beneran kan?"

"Iyaaa sayang."

"Duduk sana, temenin aku makan bakpao." Ucap Aletta sambil memperlihatkan sekantong palstik dengan 4 buah bakpao.

"Oke boleh!" Gesang pun bersemangat dan menueut saja pada Aletta.

Dupertengahan menyantap Aletta merasa tenggorokannya haus.

"Aku ambil minum dulu ya." Pamitnya.

"Sekalian beb." Ucap Gesang.

"Iya pak bosss!" Aletta beranjak pergi mengambil minum.

Aletta mengambil 2 botol jus jambu dan 2 gelas air putih dingin. Sanbil meletakkannya di nampan Aletta berfikir ingin menanyakan sesuatu pada Gesang, rasanya bibirnya gatal ingin segera menanyakan hal ini.

"Tanya ga ya? T-tapi mungkin aja dia sama temennya yang lain. Eh, tapi yang mana?" Gumamnya.

Sampai diruang tamu Aletta duduk kagi disamping Gesang yang asik makan sambil beemain ponsel.

Aketta berfikir ingin menanyakan pertanyaan yang ingin segera ia tanyakan namun hatinya bimbang.

"Tanya ga ya?"

"Tanya aja lah!"

"T-tapi ga mungkin."

"Tau ah gemes pengen tanya."

Percakapan diatas adalah sekilas perbincangan yang ada dipikirannya.

"Emm, Gesang?" Tanyanya lirih ragu.

Gesang yang merasa namanya dipanggil meletakkan ponselnya "Apa sayang?" Jawabnya lembut.

"Mau tanya boleh?"

"Ya boleh dong. Apa?" Gesang mendekatkan wajahnya pada Aletta, ia menatap Aletta seakan penuh kasih.

"Deg." Hati Aletta bergetar.

"Emm, ke-kemarin pergi s-sama siapa?" Yap, itulah yang sedari tadi memenuhi pikirannya.

Gesang yang tadinya mengunyah seketika berhenti. Ia teecengang mendengar pertanyaan dari Aletta.

"Ya Tuhan, mau jawab apa aku?" Batin Gesang.

Gesang menjauhkan wajah dan tubuhnya.

"Sayang?" Panggil Aletta, ia sangat penasaran menunggu jawaban dari Gesang.

"Oh i-itu sama temen aku." Jawab Gesang.

"Temen yang mana?" Tanya Aketta lagi.

"Ha?"

"Y-ya yang biasanya." Jawab Gesang.

"Katanya ardi kamu lagi ga sama mereka." Lancar sekali pertanyaan dari mulut Aletta.

"HA?" Kaget Gesang.

"Loh kamu kenapa?" Tanya Aletta kebingungan dengan wajah kaget Gesang.

"E-enggak." Gesang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu, ia kehabisan ide.

"Mampus lah gue kalo kaya gini caranya." Batin Gesang.

"Mau jalan ga?" Sepertinya Gesang mengalihkan pembicaraan.

"Emang ga ngumpul sama temen kamu?"

"Ga ah, lagi pengen quality time sama kamu." Gesnag tersenyum, Aletta yang mendengar ucapan kekasihnya itu pun juga ikut tersenyum baper.

"Sa ae bambang!"

Gesang berdiri merapikan bajunya, mengulurkan tangannya pada Aletta "Yaudah ayok!"

"Hah sekarang?!" Tanya Aletta kaget.

"Iyalah, masa besok." Gesang terkekeh.

"Y-yauda tunggu aku dandan dulu." Jawab Aletta.

"Gausah sayang, uda cantik pacar aku tu." Gesang tersenyum manis meyakinkan kekasihnya itu.

Aletta tersenyum malu "Ah masa?"

"Iyaa cantik." Gesang menoel pipi Aletta dengan lembut.

"T-tapi aku habis jalan-jalan bau keringet deh kayanya." Aletta memasang wajah cemberut.

Gesang yang tak percayapun menunduk dan mengendus-endus kekasihnya itu.

"Mana? Gabau tetep wangi kok." Pujinya tepat didepan wajah Aletta sambil menatap matanya, kali ini mata mereka saling bertatap-tatapan. Jangan tanya bagaimana dengan detak jatung Aletta.

"Ihh Gesang!" Aletta yang merasa malu bertatapan dengan kekasihnya langsung menutup mata Gesang dengan tangannya.

"Kok ditutup padahal aku lagi liat bidadari." Gonbal Gesang.

"Apaan si?! Udah ayok berangkat." Aletta yang tak tahan dengan gombalan Gesang lalu berdiri meninggalkan Gesang.

Langkah Aletta semakin menjauh membuat Gesang lega.

"Aman aman." Lirih Gesang sanbil mengelus dadanya.

***

"Kita mau kemana?" Tanya Aletta di tengah perjalanan.

"Emm, kamu mau kemana?" Gesang balik bertanya.

Aletta menengok kearah Gesang "Lah kan kamu yang ngajak." ucapnya.

"I-iya juga." Gesang meringis.

"Kita nonton mau ga?"

"Boleh."

"Siyaaap tuan putri."

Beberapa menit perjalanan mereka sampai di mall yang dituju segera mereka memesan tiket menonton kali ini mereka menonton fil bergenre action.

Sambil menunggu mereka berdua asik berfoto-foto. Mereka berdua terlihat sangat bahagia serasa dunia milik berdua yakan.

Aletta melihat kearah Gesang senyumnya semakin melebar saat Gesang tertawa "Uda lama ya ga kaya gini?" Kalimat itu tiba-tiba keluar dari bibir Aletta ditengah asiknya mereka berfoto.

"Ha?" Gesang pura-pura tak mendengar.

Aletta menggelengkan kepala "Ha? E-nggak." Ucapnya dengan raut wajah agak kecewa.

Gesang yang melihat raut kekasihnya yang terlihat kecewa pun tersenyum "Iya ya uda lama ga kaya gini." Gesang menggenggam tangan Aletta mengecup punggung tangan Aletta.

Aletta yang kaget pun melotot "Kan mulai iseng." Ucapnya.

"Makannya kalo ditanya jawab jujur." Gesang terkekeh.

Wait wait wait, jujur?

Aletta terdiam sejenak "Jujur? apasi sebenernya arti jujur buat kamu? setiap saat aku selalu berusaha buat jujur, tapi kamu?" Batin Aletta.

"Hallo?" Gesang melambai-lambai kan tangannya didepan muka Aletta.

"H-hallo?" Aletta tersadar dari pikirannya.

"Kok ngelamun? Yuk masuk!" Gesang menggandeng tangan kekasihnya itu masuk kedalam gedung bioskop, mereka berdua pun berjalan beriringan.