webnovel

Di Atas Kertas

Sore hari yang cerah, berkumpul dan memainkan si kulit bundar. Itu adalah hal yang sangat indah, bermain sebagai satu tim, bercengkrama sebagai sahabat dan berkhayal layak nya orang hebat. Sesi latihan smash pun dimulai. Aku dan Nandut sebagai Quicker, Giran sebagai Tosser, Arau, Komeng, Bokir, Yay dan Budun sebagai spiker. Mengawali sesi latihan dengan stretching, supaya tidak terjadi kram otot ataupun cedera. setelah stretching kami langsung lari sprint dilanjutkan dengan lompat-lompat. Selesai pemanasan latihan pun dimulai. Giran langsung mengambil posisi Tosser, dan Arau di posisi smash. Aku dan yang lainnya menunggu bola, Maklum...bola kami terbatas, jadi kami harus gantian saat ingin menyemash. Smash yang sangat kuat dilesah kan oleh Arau. Selanjutnya Nandut akan melakukan smash, bola nya sama sepertiku yaitu Quick (bola pendek). Kami telah mendapatkan giliran masing-masing untuk melakukan smash. Setelah itu kami mengatur posisi untuk mencoba melakukan variasi smashan. Variasi berfungsi untuk mengecoh blok lawan. Yay berada di posisi 1, aku di posisi 2, Giran di posisi 3, Komeng di posisi 4 sebagai penyerang, Nandut di posisi 5, dan Arau di posisi 6 sebagai kapten tim. Bokir dan Budun melakukan servis dari lapangan sebelah. Servis dilesahkan, Arau mempassing ke Giran, aku pun langsung Tarik Quick sebagai variasi, bola pun diumpan ke Komeng yang berada di posisi penyerang. "Boommm" bola terpantul sangat keras ke lapangan sebelah. Komeng sangat over power pada saat melakukan smash tadi. Latihan variasi pun dilanjutkan. Kesana kesini melakukan variasi. Oh iya jika melakukan variasi, Aku dan Nandut lah yang sangat lelah. Sebab....jadi atau tidak nya serangan, kami harus tetap meloncat. Fisik kami berdua sangat di uji disini, Demi untuk sang spiker "Asiikkk". Kami pun sudah sangat lelah. Akhirnya latihan sore ini pun selesai. Kami duduk dan ngobrol dipinggir lapangan. Berdiskusi tentang kesalahan apa saja yang dilakukan pada saat latihan tadi. Masih banyak kesalahan yang harus kami perbaiki. Suara adza pun telah berkumandang, kami pun akhirnya pulang.

Jam menunjukkan pukul 07.38, yang artinya aku telat sekolah. Aku bergegas mandi dan ganti baju, setelah itu langsung pergi. Sesampainya di sekolah aku telah disambut oleh teman-teman yang berada di kantin. Bel istirahat berbunyi. Kami mengambil bola, dan langsung stay di lapangan voli. Oh iya jika disekolah, kami ber8 tidak bermain sebagai satu tim tetapi saling berlawanan. Karena di sekolah, jika kami satu tim lawan kami tidak sanggup untuk melawan smash kami. Itulah kami pun terbagi menjadi dua tim. Aku,Arau,Giran dan Yay menjadi satu tim. Sedangkan Komeng,Bokir,Budun dan Nandut sebagai lawan kami. Permainan pun dimulai, smash Komeng sangat keras menuju lapangan kami. Dan mereka pun bersorak karena bola yang di smash tidak dapat kami kembalikan. Kami pun terdiam, Akupun membalas smash keras tadi, akhirnya mendapatkan poin. Pertarungan satu tim yang sangat seru, sorakan yang semakin keras, kami sama-sama emosi saat bermain, padahal kami satu tim. Itulah yang dinamakan jiwa muda, Asikk.... Sontak teman-teman yang menonton dipinggir lapangan pun terdiam melihat permainan kami yang terbawa emosi. Mungkin dalam pikiran mereka "padahal mereka bersahabat, kok main nya pake emosi yaa..." sekilas begitu lah yang ada dipikiran mereka saat menonton. Akhirnya mereka pun kalah, Aku dan Arau pun hanya tersenyum. Setelah bermain kami pun langsung berkumpul lagi sebagai satu tim. Dan teman-teman yang menonton pun makin bingung, "Padahal tadi kan mereka bermain dengan penuh emosi, kayak mau baku hantam gitu, tapi sekarang mereka kumpul lagi layaknya tidak terjadi apa-apa". Itulah persahabatan kami, jika di lapangan kami bermusuhan tapi jika di luar kami tetap sahabat. Kami ngobrol layak nya tidak terjadi apa-apa. Masalah emosi di lapangan itu wajar tapi setelah berkumpul lagi emosi itu pun hilang dengan sendirinya. Bel pulang sekolah pun telah berbunyi. Kami pun langsung pulang.

Seminggu kemudian kami bermain dikampung sebelah. Kami hanya ber6, Bokir dan Yay katanya ada urusan keluarga. Kami telah sampai di lapangan sana. Orang kampung sana langsung menyuruh kami bermain. kami telah berada di posisi masing-masing, permainan di mulai. Smash keras telah di lesahkan ke arah lapangan lawan, kami pun unggul dari tim lawan. Set pertama kami tutup dengan kemenangan. Set kedua dimulai, pada saat aku melakukan smash, smash aku pun tidak melewati net. "Alahh, ini bukan net sekolah SMK kalian, net ini tinggi..hhhhh" orang kampung sana pun mengejek smashan ku. Sontak emosi kami ber6 pun langsung naik. "Ayo kita tunjukkan kepada mereka" kata Arau. Kami pun langsung menunjukkan permainan terbaik kami. Mereka di hujani oleh smash-smash keras kami. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar lagi dari mulut mereka. Dan akhirnya kami menang dengan telak. Mulut mereka yang berbicara seenaknya pun kami bungkam dengan permainan bagus kami. Memang kami tidak menjawab kata-kata kasar mereka, karena kami menghargai mereka yang lebih tua dari kami. Setelah itu kami pamit dan langsung pulang. Walaupun nakal, sikap dan perilaku tetap kami junjung.

Hari-hari selanjutnya kami jalani seperti biasa, latihan pun masih rutin. Kami berencana untuk menempah kostum Rajawali Muda, semuanya telah sepakat. Sedikit demi sedikit kami menabung untuk menempah kostum. Uang ku, Arau, Yay, Giran dan Nandut telah terkumpul. Aku, nandut dan Arau dapat sedikit rezeki, uang nya kami masukkan untuk uang menambah menempah kostum. "Jika ingin menempah terlebih dahulu gak papa" kata komeng. Akhirnya kami berlima menempah duluan. "Hey ada berita bagus ni..!" kata Yay. "Emang berita apa.??" jawab kami serentak. "Aku dikabari dari SMA lain jika mereka mengundang SMK kita untuk bermain voli kesana!!!" kata Yay. "Apa benar" jawab Budun. "Iya benar!!!, ini ni chat nya kalo gak percaya" kata Yay sembari menunjukkan chat nya. "Wahhh... bagus ni kalo gitu" kata Budun. "3 hari lagi kita kesana, jadi kita harus mempersiapkan fisik dan skil kita,ok??" kata Yay dengan bersemangat. Kami ber 8 sangat bahagia mendengar kata-kata itu. Karena kami jarang melawan pemain yang umur nya sebaya dengan kami, biasa nya lawan kami adalah senior-senior yang telah banyak pengalaman nya di bidang bola voli. SMA yang akan kami lawan adalah SMA yang cukup kuat dalam bidang voli, kami tidak bisa anggap remeh SMA itu. Tiga hari berlalu, persiapan telah matang, hari H pun tiba. Lagi lagi dan lagi, kami selalu tersendat masalah keuangan dan transportasi. Waktu terus berjalan, kesana kesini kami mencari pinjaman motor. Hal yang sangat tergores dihati kami, manakala hobi kami terhalang ekonomi. Usaha demi usaha kami lakukan, akhirnya lengkap sudah kendaraan kami untuk pergi. Masalah keuangan kami seadanya. Cukuplah untuk bensin pergi dan pulang nya. Tanpa pikir panjang, kami pun langsung pergi. Perjalanan yang cukup jauh kami tempuh, yaitu melewati pusat kota. Diatas si kuda besi, kami sempatkan untuk mengobrol masalah strategi main nanti. 2 jam perjalanan, akhirnya kami sampai ke tempat tujuan. Terlihat anak SMA sana telah training up dilapangan. Sembari menyiapkan peralatan, kami pun bertegur sapa dulu sama anak SMA sana, sebagai ucapan terima kasih atas di undang nya kami ke sini. Semua peralatan sudah siap, kami memasuki lapangan untuk training up. Anak SMA sana pandangan nya ke kami rada-rada meremehkan gitu, soalnya postur kami kecil-kecil dan tidak menyakinkan untuk bermain voli. Yaaa... biasalah, kami tidak ambil pusing dengan itu, karena fakta nya memang begitu,hehe. Training up telah selesai, set pertama pun dimulai. Oh iya, seorang teman kami, kami suruh untuk merekam video permainan kami. Servis telah dilakukan oleh lawan. Bola mengarah ke Budun, Budun mempassing bola dan ternyata pasing Budun melenceng jauh, Giran berusaha mengejar bola, akhirnya tidak dapat. Passing Budun seolah-olah ingin membunuh Giran. Poin pertama untuk Lawan. Servis kembali dilakukan, bola diterima dengan baik oleh Yay.. Boomm.. aku menyelesaikan nya dengan smash keras. Poin demi poin, smash balas smash, permainan semakin keras. Poin akhir ditutup oleh Arau dengan smash menyilang. Set pertama kami menangkan. Time out sejenak untuk mengisi energi. Kami kembali berdiri, set kedua dimulai. Kami ketinggalan poin, terus mencoba untuk mengejar, keluar lah variasi-variasi terbaik kami. Smash keras terus kami lesahkan, karena aku selalu berhasil mengosongkan blok lawan. Mereka tertipu dengan variasi Rajawali Muda, seakan-akan Rajawali ingin menerkam,hehe. Lagi-lagi kami memenangkan set kedua. Mereka mulai pusing, strategi apa lagi yang akan dipakai. Ternyata pelatih mereka ikut bermain, " makin berat ni!!!" kata Bokir. "kita smash aja ke arah pelatih nya terus" kata komeng. "Yuk semangat, set ketiga ini kita harus menang lagi..!" kata Arau. Set ketiga dimulai, sorakan semakin kencang, senja mulai menampakkan wujudnya. Lagi, lagi, lagi dan lagi akhirnya kami menang telak. Mereka seperti tidak menyangka kalah, apa boleh buat.. mereka sudah kalah. Kami pun berjabat tangan untuk meningkatkan sportifitas, karena sportifitas diatas segala nya. Senja mulai redup, kegelapan mulai datang dan akhirnya kami pulang. Perjalanan pulang kami dipenuhi dengan canda tawa, Bulan Bintang seolah olah tersenyum atas kemenangan kami...

Hari-hari semakin bersemangat untuk latihan, kami telah berkumpul di rumah pelatih. "Kemarin ada orang yang ingin bergabung ke klub kalian, aku bilang..bukan saya tidak mau menerima, jangan kalian ganggu kebersamaan mereka, biarlah mereka berjalan dengan sendirinya, jangan merusak klub mereka, kerja keras mereka selama ini telah dibayar dengan terbentuknya Rajawali Muda" kata pelatih. Kami semua terharu mendengar kata-kata pelatih yang begitu menjaga klub kami. Karena jarang ada yang mendukung kami, kebanyakan cuma mengomentari tanpa bisa menasehati. Setelah lama berbincang-bincang dengan pelatih, kami melanjutkan nya dengan latihan. Minggu depan kami akan bermain ke SMK lain. Karena aku dan Yay telah koordinasi dengan SMK sana, "kalian satu tim aja kan? karena minggu depan disini ramai yang akan bermain" kata pelatih sana. "Iya kami cuma satu tim buk" jawab Yay. Tour sekolah telah dimulai. Satu Minggu sudah kami latihan. Tepat hari ini kami berangkat ke SMK lain. Kendala kami masih soal yang sama, KEUANGAN, Itu lagi, itu lagi... sedih jika harus mengulang hal yang sama dan ingin mendapatkan hasil yang berbeda. Apapun harus kami hadapi. Kami telah sampai di tempat tujuan, "Ehhh kok rame kali???" kata Bokir sembari melihat teman-teman kami yang lain. "Gak tau lah, banyak kali rintangan" kata Komeng. Pada saat sampai, awal nya kami satu tim, tapi ternyata teman-teman yang lain juga ikut, tanpa sepengetahuan kami. Bukan tidak membolehkan mereka ikut, tapi kami sudah sepakat ke pelatih sana cuma datang satu tim untuk bermain. Apa boleh buat, mereka pun sudah sampai juga. "perjanjian nya kan kalian cuma satu tim??" kata pelatih sana. "Kami juga gak tau buk, tiba-tiba mereka datang juga". Kami pun di komplen oleh pelatih sana. "Padahal ibuk ingin melihat permainan kalian dan ingin memasukkan kalian ke turnamen". Pupus sudah harapan kami. Kami pun tidak bisa berbicara apa-apa lagi, kami langsung kelapangan untuk bermain. Bermain hanya beberapa set dan sisa nya kami suruh teman kami untuk bermain. Hari yang sedikit mengecewakan bagi kami, pulang tanpa semangat. Banyak sekali orang yang ingin masuk ke klub Rajawali Muda pada saat sudah terbentuk seperti sekarang ini. Padahal dulu jarang sekali orang yang perduli pada hobi kami. Mereka tidak merasakan proses dalam pembentukan klub ini.

Tour ke sekolah lain sudah banyak kami jalani, sedikit demi sedikit sudah banyak orang yang tau tentang klub Rajawali ini. Tidak sedikit orang yang bilang kalau permainan kami sangat bagus. Yaaa.. semua itu kami tempuh dengan kerja keras.