webnovel

Raja Jadilah Peliharaan Ratu

Angelia Calista seorang artis paling populer seorang Dewi kecantikan di dunia hiburan tidak segaja mati di bunuh oleh mantan pacarnya karna tidak ingin putus darinya ia berfikir hidupnya sudah berakhir tapi siapa tahu dia malah hidup dan pindah ke tubuh seorang putri manja dari keluarga bagsawan di dunia yang aneh Sial aku kenapa ada di sini bukannya aku mati, pria sialan buatku mati seperti ini tapi aku takut ahhh aku sedih ya sudahlah pasrah itu mungkin karma untukku kuputuskan aku akan tinggal di dunia ini dengan baik aku sudah bertekat tidak ingin jatuh cinta atau aku akan menahan diri tidak tergoda kecantikan Aku takut mati bisa bisa aku di bunuh dan mati lagi oleh pria gila, aku harus berubah Tidak tidak siapa yang bisa memberi tahu aku bagaimana orang orang di dunia ini mereka pria pria itu mereka sangat tampan cantik seksi aku tidak bisa menahannya ingin rasanya aku menculik mereka semua tidak tidak aku tidak tahan godaan kecantikan, brengsek bagaimana caranya aku tidak tergoda oleh kecantikan mereka sangat mengoda ayo Angelia tahan Bisa tidak seorang Angelia Calista mendapat pria yang akan membuat ia jatuh cinta ayo baca ceritanya Oke penasaran liat ceritanya ya temen temen next......

Amali_Natha · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Babi gemuk

Tertidur lelah di kasur besar, di samping kiri ada xiaojiu yang sudah tertidur juga, ku lihat jam ini sudah larut malam

Seharian berkeliling kota dan sorenya aku juga banyak bicara dengan cardrik membuat suasana hatiku sangat baik

Mely dan pelayan yang lain telah kembali ke kamar mereka, aku ingin segera tidur tapi aku merasa ada yang kurang, berfikir ternyata ayah tidak kembali ke rumah hari ini

Hah, "apa yang di lakukan ayah tidak kembali" gumanku

Tahu bahwa ayah sibuk tentang pekerjaannya membuat aku merasa seperti babi yang hanya di rumah dan tidur, apa aku harus mencari pekerjaan?

Yah aku harus keluar dari kastil, tidak mungkin bagiku berada di rumah terus, itu akan membuat aku menjadi gemuk, Hem baiklah akan aku diskusikan dengan ayah besok jika ia kembali

Akhirnya tertidur hingga pagi, saat bangun ku lihat jam ternyata sudah jam 5 jadi aku langsung mencuci dan bersiap turun

Saat turun, seperti biasa banyak pelayan dan penjaga yang telah melakukan pekerjaan mereka, sekarang sudah biasa bagi mereka melihatku di pagi hari jadi mereka hanya akan memberi salam dan pergi melakukan tugas masing masing

Pergi ke dapur aku melihat chef oniko dan menyapa"chef oniko"

"Selamat pagi nona, maaf tidak memperhatikan anda datang nona"

"Tidak apa chef, nah chef apa ayah kembali kerumah kemarin?"

"Iya nona, tuan kembali tengah malam"

"Begitu, pasti ayah lelah"

"Sudah biasa bagi tuan begitu nona, jangan khawatir"

"Yah, jika begitu chef ayo kita buat sarapan untuk ayah, aku akan mengantar ke kamarnya"

"Baik nona, apa yang akan kita buat?"

"Mari kita buat roti isi daging, sup kacang merah, bacon, beef Stroganoff, salad Oliver nasi kebuli dan beri beberapa cemilan manis dan buah saja chef"

"Tidakkah itu terlalu sedikit nona?" Tanya oniko binggung

"Ayah sepertinya lelah, tidak baik makan terlalu berat, aku akan membuat minuman penyegar tubuh untuk ayah jadi meskipun ayah makan lebih sedikit tidak akan membuat ia lelah"

"Begitu, baiklah nona ayo kita buat"

"Ayo mulai"

Seperti biasa aku mulai memasak kali ini tidak lama karna hanya membuat sedikit makanan, setelah semua selesai kembali ke kamar aku langsung di sambut oleh xiaojiu

Terbang ke pelukanku dan langsung bersembunyi, tentu itu membuat aku bingung

Melihat ke arah Jesika, bertanya " ada apa dengan xiaojiu?"

"Nona, itu tuan Baiji ingin kami bersihkan tapi ia tidak mau lalu dia lari"

Oh, melihat ke arah hewan nakal di pelukanku heran, tuan Baiji itu lah yang di panggil Jesika dan seluruh pelayan di kastil pada hewan peliharaan nakal ini

Dia sudah berkeliling kastil dari kemarin mengganggu para pelayan dan penjaga bekerja, jika pelayan memanggil dia dengan sebutan yang lain seperti xiaojiu atau Baijiu dia tidak akan memperdulikan

Kamu harus memanggil dia dengan kata tuan, jika tidak dia akan mengacuhkan kamu, sangat sombong

Menghela nafas, aku mengambil xiaojiu di tanganku berkata "kamu harus mandi"

"Tuan, aku ini pria tidak mau di mandikan mereka wanita, harga diriku akan hancur"

Puft" hampir saja aku tertawa terbahak bahak karna kata kata xiaojiu, merasa kasihan aku berkata "baiklah jika begitu kamu akan mandi sendir"

"Baik tuan, cepat usir mereka"

"Oke"

Melihat ke arah Jesika, "kamu pergi siapkan air untukku saja, untuk xiaojiu biarkan dia mandi sendiri"

"Baik nona, saya pergi menyiapkan air nona"

Melihat mely, "nah siapkan air mandi untuk xiaojiu di kamar mandi lain, lalu tinggalkan dia biar ia mandi sendiri"

"Nona bisakah tuan Baiji mandi sendiri" tanya mely

"Bisa mely, jadi pergilah tolong siapkan airnya"

"Baik nona"

Melepaskan xiaojiu dari pelukanku "pergi dan mandilah atau kamu tidak akan dapat makan"

"Tuan, aku akan mandi dengan sangat bersih"

🌺🌺🌺🌺

Selesai mencuci dan berganti pakaian, xiaojiu juga telah bersih aku langsung mengambil makanan yang telah di masak tadi

"Bantu dorong trolinya Jesika, aku akan ke kamar ayah"

"Baik nona"

Berjalan ke kamar ayah, melewati koridor yang telah di kenal aku berhenti di depan pintu kamar

Melihat ada penjaga pintu tapi hanya sendirian, aku juga tidak mengenal penjaga ini dia terlihat tampan dan muda

Ia memberi salam

"selamat pagi nona muda" hormat

"Selamat pagi, apa kamu penjaga baru?" Tanyaku heran

Menggeleng "nona saya bukan pengaja dan bukan pengawal"

"Bukan, lalu kenapa kamu berdiri di depan pintu kamar ayah?

"Anda akan tahu itu nanti nona muda"

"Yah, aku tidak akan memaksa jika kamu tidak ingin beritahu, nah siapa namamu?"

"Nama saya ishad iansyar nona"

"Nama yang bagus", memuji

"Terimakasih pujiannya nona" malu

"oh apa ayah di dalam?"

"Tuan di dalam nona, anda ingin bertemu?"

"Yah, aku ingin mengantar sarapan untuk ayah"

"Ayo silahkan masuk nona"

"Terimakasih"

Mengetuk pintu tok tok tok aku lalu mendorong pintu kamar dan masuk, tidak melihat siapapun di kamar, aku memanggil "ayah kamu di dalam?"

Gedubrak bruk suara benda jatuh dari ruang kerja ayah membuat aku terkejut dan lari menerobos masuk ruang kerja

"Ayah apa itu kamu?"teriakku khawatir

Saat masuk aku terkejut bahwa ayah tidak sendirian di ruang kerja, karna di dalam juga ada wakil Kim

Nataniel melihat putrinya datang sangat terkejut, langsung memanggil "Lia kamu dia sini"

"Ayah, wakil Kim selamat pagi" menyapa

"Selamat pagi sayang"

"Selamat pagi nona muda"

"Maaf apa aku mengganggu ayah dan wakil Kim? Tadi aku suka mengetuk pintu dan memanggil tapi tidak ada jawaban"

"Tidak sayang, maaf ayah tidak mendengar kamu datang"

"Tidak nona, anda bebas"

"Benarkah? Syukurlah, oh ya tadi aku mendengar suara benda jatuh ayah?"

Huk batuk, "tidak sayang, ayah tidak sengaja menjatuhkan pas bunga"

"Ku kira ada apa"

"Tidak apa sayang, nah ada apa kamu ke kamar ayah pagi pagi?"

"Ayah tadi malam pulang terlalu larut, aku takut ayah akan lelah dan bangun terlambat jadi aku membuat sarapan dan membawa ke kamar agar ayah dapat sarapan"

Nataniel berjalan ke arah putrinya yang masih di depan pintu ruang kerja sambil tersenyum "terimakasih sayang, tidak harus merepotkan kamu"

"Tidak repot ayah"

Huk terdengar suara batuk canggung dari tuan Kim membuat aku dan ayah melihat ke arahnya, aku tentu saja malu, tapi ayah berbeda ia menjadi masam karna keharmonisan antara dia dan putrinya di ganggu oleh wakil Kim

Ayah melorotkan matanya pada wakil Kim bertanya "apa kamu tidak memiliki pekerjaan?"

Huk huk "tuan saya sudah sangat sibuk, jadi saya akan pergi dulu"

"Bagus" jawab ayah langsung

Melihat itu aku merasa tidak enak dengan tuan Kim, beliau telah membantu merawat ayah selama ini jadi dengan rasa terimakasih aku ingin menggundang agar tuan Kim ikut sarapan dengan aku dan ayah "Tuan Kim, kenapa terburu buru?"

"Tidak nona, saya masih memiliki pekerjaan" malu

"Tuan Kim, ayo jangan seperti itu mari sarapan bersama, anda harus mencoba sarapan yang aku masak sendiri"

"Nona memasak?"

"Yah, apa tuan Kim ingin datang?"

"Saya sangat ingin mencoba nona tapi sepertinya" ragu melihat ke arah tuannya

Ku lihat wajah ayah menjadi masam, tentu saja aku tidak ingin membuat ayah sedih, meskipun aku ingin mengundang wakil Kim tapi prioritasku tetap ayah, jadi aku meraih tangan ayah "ayah tidak akan keberatan bukan?" Bertanya dengan manis"